Palangka Raya tetapkan transisi pemulihan tanggap darurat karhutla

id Palangka Raya tetapkan transisi pemulihan tanggap darurat karhutla, kalteng, Palangka raya

Palangka Raya tetapkan transisi pemulihan tanggap darurat karhutla

Penjabat Wali Kota Palangka Raya (Hera Nugrahayu) kiri dan Plt Kepala BPBD Berlianto di Palangka Raya, Jumat (20/10/2023). ANTARA/Rendhik Andika

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menetapkan wilayah setempat masuk pada status transisi pemilihan tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2023.

"Artinya mulai hari ini, status yang sebelumnya tanggap darurat kebakaran hutan dan lahan menjadi status pemulihan tanggap darurat karhutla," kata Penjabat (Pj) Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu di Palangka Raya, Jumat.

Penetapan status pemulihan itu karena sejumlah indikator telah menunjukkan angka penurunan atau telah memenuhi kriteria penghentian status tanggap darurat karhutla.

"Salah satunya adalah terkait nilai PM 2,5 pada Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPI) di wilayah Kota Palangka Raya berada pada level 96 yang artinya kualitas udara kategori sedang," kata ujarnya.

Selain itu, pada 19 Oktober lalu juga terjadi penurunan titik api yang terpantau di 14 titik lama yang tinggal memerlukan penanganan lanjutan seperti meningkatkan pembasahan lahan.

Baca juga: Pemkot Palangka Raya gencarkan operasi pasar tekan inflasi

"Kondisi ini juga diperkuat dengan informasi BMKG yang memperkirakan curah hujan dasarian tiga Oktober di wilayah Kota Palangka Raya akan meningkat," kata Hera.

Pihaknya pun akan terus meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak baik BMKG, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tingkat Kota Palangka Raya, BPBD Provinsi Kalimantan Tengah dan pihak terkait lainnya untuk mengantisipasi karhutla selanjutnya.

Saat ini, OPD di lingkungan Pemkot Palangka Raya yang terkait juga akan melaksanakan tugas sesuai fungsinya masing-masing.

Diantaranya dinas pendidikan mengembalikan kebijakan jam sekolah kembali normal, BPBD dan Damkar melakukan deteksi dini dan aksi di lapangan, Dinkes melakukan pemeriksaan kesehatan dan juga tetap menyediakan posko oksigen.

Meski Pemkot Palangka Raya telah menurunkan status tanggap darurat menjadi pemulihan tanggap darurat karhutla, Hera tetap meminta masyarakat tidak membakar dan memastikan lahan yang dimiliki tidak terbakar.

Baca juga: Mahasiswa Teknik Sipil UMPR kuliah lapangan di BMKG

Baca juga: Kalteng Putra petik kemenangan telak atas Sulut United

Baca juga: Pemkot Palangka Raya tingkatkan layanan masyarakat berbasis elektronik