Jakarta (ANTARA) - Produsen mobil listrik China, Nio, pada Sabtu (23/12) memperkenalkan model flagship yang menampilkan teknologi yang dikembangkan sendiri, termasuk semikonduktor, dengan harapan hal ini akan membantu mendukung pendapatan, mengingat perang harga sengit dan perlambatan permintaan mobil yang memberatkan profitabilitas.
Sedan eksekutif ET9, yang berada dalam kelas yang sama dengan Maybach milik Mercedes Benz dan seri Panamera milik Porsche, diperkirakan akan mulai dikirim pada kuartal pertama 2025 dengan harga perkiraan 800.000 yuan (sekitar Rp1,7 miliar), kata pendiri dan CEO Nio, William Li, dalam acara tahunan "Nio Day".
Mobil ini dilengkapi dengan semikonduktor otonom buatan Nio, pengisian daya cepat dengan daya listrik 900 volt, dan sel baterai silinder besar, ujar Li dalam acara tersebut di kota Xian di China bagian barat laut.
Baca juga: Nio umumkan jenama baru untuk Eropa pada 2025
Dia juga mempromosikan sebuah sasis yang menampilkan teknologi suspensi halus yang disebut Li sebagai "generasi lebih maju dari Panamera".
Perusahaan startup AS, ClearMotion, di mana perusahaan modal ventura Nio Capital yang dimiliki Li berinvestasi, akan menyediakan teknologi tersebut.
Nio juga mengumumkan rencana untuk menambah 1.000 stasiun penukaran baterai dan melipatgandakan jumlah pengisi daya publiknya di China pada tahun 2024.
Baca juga: Nio akan produksi kendaraan sendiri, tidak lagi bergantung kepada JAC
Perusahaan bertaruh pada teknologi dan infrastruktur tersebut untuk meningkatkan daya tarik mobil listriknya bagi konsumen dan meningkatkan margin keuntungannya di pasar yang terkonsolidasi.
Perusahaan ini mendapatkan investasi baru sebesar 2,2 miliar dolar AS (Rp34 triliun) bulan ini dari CYVN Holdings, kendaraan investasi yang didukung Abu Dhabi, menjadi salah satu investasi terbesar yang diterima oleh perusahaan mobil listrik China tahun ini. Demikian disiarkan Reuters, Sabtu (23/12).