Jakarta (ANTARA) - Startup kendaraan listrik asal China, Nio, yang digadang-gadang menjadi pesaing Tesla, mengambil langkah mundur dengan membatalkan rencana pembangunan pabrik di Shanghai, dilansir AFP, Kamis (7/3).
Nio terpaksa membatalkan pembangunan pabrik karena menderita kerugian dua kali lipat, mencapai 1,4 miliar dolar AS pada tahun lalu.
Nio telah menggandeng perusahaan mobil milik negara JAC Motors yang beroperasi di Anhui, untuk membuat model ES8. Nio juga sempat berencana untuk membangun pabrik sendiri di Shanghai.
Kendati perusahaan itu didukung raksasa teknologi meliputi Baidu, Tencent dan JD.com, namun melalui sebuah pernyataan, mereka membatalkan rencana pembangunan pabrik karena kerugian itu.
Nio sudah menghasilkan 8.000 unit ES8 pada kuartal keempat tahun lalu, dua kali lipat dari periode tiga bulan sebelumnya, dengan pendapatan yang naik hingga 133,8 persen.
Namun perusahaan itu justru mengatakan telah mengalami "penurunan lebih besar dari yang diperkirakan" pada penjualan dalam dua bulan pertama tahun ini, cuma sekitar 2.600 unit.
Nio juga berupaya mendapatkan dana dari cara lain, yakni melalui obligasi terkonversi lima tahun guna mendanai program ekspansi perusahaan.
Berita Terkait
Berikut nama pesaing terberat Marquez pada MotoGP 2024
Minggu, 18 Februari 2024 21:04 Wib
Iflytek pamerkan SparkDesk sebagai pesaing ChatGPT
Senin, 8 Mei 2023 15:36 Wib
Elon Musk : China pesaing terbesar industri kendaraan listrik
Minggu, 29 Januari 2023 16:00 Wib
Great Wall Motor China akan hadirkan pesaing Land Cruiser Prado
Rabu, 1 September 2021 16:01 Wib
Ini tampilan Hyundai Alcazar pesaing Tata Safari dan MG Hector Plus
Minggu, 20 Juni 2021 17:05 Wib
Spotify hadirkan Greenroom yang jadi pesaing Clubhouse dan Twitter Spaces
Jumat, 18 Juni 2021 10:33 Wib
Ini tampilan Tata Safari calon pesaing Pajero Sport dan Fortuner
Jumat, 15 Januari 2021 19:03 Wib
Ini spesifikasi sedan baru Nio pesaing Tesla
Senin, 11 Januari 2021 10:54 Wib