Daging ayam ras dan beras masih tetap menjadi penyumbang inflasi di Kalteng

id Badan Pusat Statistik, BPS Kalimantan Tengah, BPS, Kalimantan Tengah, Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro, BPS Kalteng, kalteng

Daging ayam ras dan beras masih tetap menjadi penyumbang inflasi di Kalteng

Kepala BPS Kalimantan Tengah Eko Marsoro saat memaparkan perkembangan IHK selama Maret 2024 di Palangka Raya, Senin (1/4/2024). ANTARA/HO-BPS Kalteng.

Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah mencatat komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan inflasi month to month pada Maret 2024 di provinsi ini masih tetap didominasi oleh daging ayam ras, beras, cabai rawit, telur ayam ras, angkutan udara, ketimun, kacang panjang, dan lainnya.

Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro saat press rilis di Palangka Raya, Senin, mengatakan komoditas emas perhiasan, ikan papuyu, ikan tongkol/ ikan ambu-ambu, minyak goreng, Sigaret Kretek Mesin (SKM), ikan peda, bayam, kangkung, es, ikan patin, ikan lais, gula pasir dan mobil, juga turut andil menyumbang terjadinya inflasi di provinsi ini.

"Sejumlah komoditas itu membuat provinsi ini pada Maret 2024 alami inflasi month to month (m-t-m) sekitar 0,66 persen, dan year to date (y-t-d) berkisar 0,39 persen," ucapnya.

Selain kondisi selama m-t-m, BPS Kalteng juga mencatat terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 2,72 persen, atau alami peningkatan indeks harga konsumen (IHK) dari 103,15 pada Maret 2023 menjadi 105,96 di Maret 2024. Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya hampir
seluruh indeks kelompok pengeluaran.

Eko mengatakan kelompok makanan, minuman dan tembakau alami kenaikan 5,65 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga
naik 0,19 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga naik 0,70 persen, kelompok kesehatan naik 1,16 persen, kelompok transportasi naik 0,83 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya naik 2,51 persen, kelompok pendidikan naik 2,40 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 2,27 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya naik 1,19 persen. 

"Hanya kelompok pakaian dan alas kaki alami turun sekitar 0,13 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,04 persen," kata dia.

Baca juga: Luas panen jagung pipilan di Kalteng mencapai 5,94 ribu hektare

Kepala BPS Kalteng itu pun mengakui bahwa komoditas beras, ikan gabus, Sigaret Kretek Mesin (SKM), telur ayam ras, tomat, gula pasir, ikan nila, udang basah, emas perhiasan, bawang putih, ikan saluang, Sigaret Kretek Tangan (SKT), makanan ringan/snack, biskuit, nasi dengan lauk, sewa rumah, susu bubuk, cabai merah, sekolah dasar, dan ketimun sebagai komoditas yang memberikan andil terhadap inflasi di provinsi setempat berdasarkan year on year.

"Beras dan daging ayam ras ini memang menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia, termasuk Kalteng. Jadi wajar selalu memberikan andil terhadap inflasi. Tetapi, kami melihat pemerintah di tingkat pusat dan daerah selalu berupaya mengendalikan harganya. Itu patut kita apresiasi," demikian Eko Marsoro.

Baca juga: Sampit alami inflasi tahunan 2,14 persen pada Februari 2024

Baca juga: BPS: Ekonomi Kalteng tumbuh 4,14 persen selama 2023

Baca juga: BPS: NTP Gabungan Kalteng alami penurunan di Januari 2024