BPS: Ekonomi Kalteng tumbuh 4,14 persen selama 2023
Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat perekonomian Provinsi Kalimantan Tengah selama tahun 2023 secara kumulatif tumbuh sebesar 4,14 persen dan terjadi hampir di seluruh lapangan usaha, kecuali pertambangan dan Penggalian yang mengalami kontraksi.
Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro saat press rilis di Palangka Raya, Senin, mengatakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi di provinsi ini selama tahun 2023 adalah jasa perusahaan yang mencapai 11,18 persen, diikuti Jasa Lainnya sebesar 8,93 persen, Pengadaan Listrik dan Gas 8,45 persen.
"Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan serta Industri Pengolahan memiliki peran dominan mengalami pertumbuhan masing-masing 4,41 persen dan 5,87 persen. Hanya pertambangan dan Penggalian kontraksi 5,55 persen," beber dia.
Selain lapangan usaha, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi di Kalteng selama tahun 2023 juga terjadi pada hampir semua komponen pengeluaran. Di mana pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) sebesar 7,69 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) 6,08 persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa (yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran) tumbuh sebesar 0,11 persen.
Eko Marsoro mengatakan struktur PDRB Kalteng menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku tahun 2023, didominasi oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang mencakup lebih dari separuh PDRB provinsi ini yaitu sebesar 54,17 persen, diikuti Komponen PMTB sebesar 38,26 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 37,26 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 12,14 persen, Komponen
Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) 1,49 persen, dan Komponen Perubahan Inventori sebesar negatif 0,11 persen.
"Sementara Komponen Impor Barang dan Jasa memiliki peran sebesar 43,21 persen," kata Kepala BPS Kalteng ini.
Baca juga: Daging ayam ras dan beras jadi penyumbang inflasi di Kalteng selama Januari 2024
Untuk ekonomi Kalteng pada triwulan IV tahun 2023, tumbuh 8,50 persen dibandingkan triwulan III tahun 2023 atau q to q. Di mana lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian justru mengalami pertumbuhan yang signifikan yakni mencapai 27,36 persen, diikuti Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 22,43 persen serta Konstruksi sebesar 16,32 persen.
"Pada triwulan IV-2023 seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan yang positif jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q). Penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalteng triwulan IV-2023 (q-to-q), Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 3,52 persen," demikian Eko.
Baca juga: BPS: NTP Gabungan Kalteng alami penurunan di Januari 2024
Baca juga: Bertambahnya pantauan kota inflasi jadi perhatian serius Pemprov Kalteng
Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro saat press rilis di Palangka Raya, Senin, mengatakan lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi di provinsi ini selama tahun 2023 adalah jasa perusahaan yang mencapai 11,18 persen, diikuti Jasa Lainnya sebesar 8,93 persen, Pengadaan Listrik dan Gas 8,45 persen.
"Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan serta Industri Pengolahan memiliki peran dominan mengalami pertumbuhan masing-masing 4,41 persen dan 5,87 persen. Hanya pertambangan dan Penggalian kontraksi 5,55 persen," beber dia.
Selain lapangan usaha, lanjut dia, pertumbuhan ekonomi di Kalteng selama tahun 2023 juga terjadi pada hampir semua komponen pengeluaran. Di mana pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) sebesar 7,69 persen, diikuti Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) 6,08 persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa (yang merupakan faktor pengurang dalam PDRB menurut pengeluaran) tumbuh sebesar 0,11 persen.
Eko Marsoro mengatakan struktur PDRB Kalteng menurut pengeluaran atas dasar harga berlaku tahun 2023, didominasi oleh Komponen Ekspor Barang dan Jasa yang mencakup lebih dari separuh PDRB provinsi ini yaitu sebesar 54,17 persen, diikuti Komponen PMTB sebesar 38,26 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) sebesar 37,26 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 12,14 persen, Komponen
Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) 1,49 persen, dan Komponen Perubahan Inventori sebesar negatif 0,11 persen.
"Sementara Komponen Impor Barang dan Jasa memiliki peran sebesar 43,21 persen," kata Kepala BPS Kalteng ini.
Baca juga: Daging ayam ras dan beras jadi penyumbang inflasi di Kalteng selama Januari 2024
Untuk ekonomi Kalteng pada triwulan IV tahun 2023, tumbuh 8,50 persen dibandingkan triwulan III tahun 2023 atau q to q. Di mana lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian justru mengalami pertumbuhan yang signifikan yakni mencapai 27,36 persen, diikuti Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 22,43 persen serta Konstruksi sebesar 16,32 persen.
"Pada triwulan IV-2023 seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan yang positif jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q). Penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalteng triwulan IV-2023 (q-to-q), Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian menjadi sumber pertumbuhan tertinggi yaitu sebesar 3,52 persen," demikian Eko.
Baca juga: BPS: NTP Gabungan Kalteng alami penurunan di Januari 2024
Baca juga: Bertambahnya pantauan kota inflasi jadi perhatian serius Pemprov Kalteng