BPBD Kobar minta masyarakat tingkatkan kewaspadaan hadapi banjir

id BPBD Kobarminta masyarakat waspadai banjir, kalteng, kobar, Kotawaringin Barat, Pangkalan bun

BPBD Kobar minta masyarakat tingkatkan kewaspadaan hadapi banjir

Banjir mulai menggenangi halaman rumah warga di kobar, Jumat  (3/5/2024) ANTARA/Safitri RA

Pangkalan Bun (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir, seiring intensitas dan curah hujan yang terus meningkat.

Hal ini mengingat curah hujan yang cukup tinggi mengguyur kota Pangkalan Bun beberapa hari ini, sehingga debit Sungai Arut mulai naik dan mulai menggenangi halaman rumah warga, kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kobar Martogi Siallagan di di Pangkalan Bun, Jumat.

"Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, tercatat sebanyak 584 kepala keluarga (KK), atau setara 2.589 jiwa yang terdampak banjir," ujarnya.

Martogi mengatakan, hasil pendataan BPBD, daerah yang terdampak banjir saat ini ada dua kecamatan yaitu Kecamatan Arut Selatan dan Arut Utara.

Banjir di Kecamatan Arut Selatan meliputi Desa Kumpai Batu Bawah dan Desa Tanjung Terantang, Kelurahan Raja Seberang, Tatas.

Baca juga: Mapolsek Pangkalan Banteng diserang orang tak dikenal dengan parang

Untuk Kecamatan Arut Utara, banjir terjadi di Kelurahan Pangkut, Desa Nanga Mua, Desa Sukarmi, Desa Gandis dan Desa Kerabu.

"Air mulai naik dan perlu diwaspadai, ketinggian banjir bervariasi dari 40-60 cm, dan untuk di daerah Kecamatan Arut Utara ketinggian banjir rata-rata di atas setengah meter," ucapnya

Dia menyampaikan, dalam mengantisipasi banjir tersebut pihaknya menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) untuk melakukan monitoring di lapangan.

“Kita tetap monitoring semua khusus kecamatan Arsel. Tim TRC BPBD telah standby 1 unit perahu VE untuk antisipasi apabila sewaktu-waktu debit air naik,” disampaikan nya.

Martogi mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati. Dia meminta masyarakat yang tinggal di bantaran sungai atau yang terdampak banjir untuk mengungsi ke tempat yang aman guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

“Kita mengimbau untuk masyarakat khususnya yang tinggal di bantaran. Apabila debit air semakin meningkat, segera mencari tempat yang lebih tinggi atau yang lebih aman untuk menghindari jangan sampai ada korban jiwa,” demikian Martogi Siallagan.

Baca juga: KPU Kobar resmi umumkan 30 caleg terpilih DPRD

Baca juga: Sekda Kobar akui mulai rasakan perubahan melalui Gerakan Merdeka Belajar

Baca juga: BKSDA Kalteng evakuasi buaya muara yang memangsa warga Kobar