DPUPR Kobar: Simba permudah masyarakat dapatkan informasi tata ruang

id pemkab kobar, aplikasi simba, tata ruang, perizinan, pangkalan bun, kotawaringin barat

DPUPR Kobar: Simba permudah masyarakat dapatkan informasi tata ruang

Dinas PUPR Kobar bersama Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) saat melaksanakan serah terima aplikasi SIMBA belum lama ini, Senin (29/4/2024). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)

Pangkalan Bun (ANTARA) -
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah berharap adanya aplikasi Sistem Informasi Menata Banua (Simba) memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi akurat tentang tata ruang.
 
"Simba merupakan aplikasi berbasis web Geographic Information System (GIS) yang memuat data perencanaan dan pemanfaatan tata ruang di Kobar," kata Kadis PUPR Kobar Hasyim Muallim di Pangkalan Bun, Sabtu.
 
Hasyim mengatakan, aplikasi tersebut berguna bagi masyarakat maupun pelaku usaha sebelum melakukan pembangunan. Tujuannya membantu memberi informasi kepada masyarakat dan pelaku usaha dalam melakukan pembangunan maupun investasi agar selaras dengan rencana tata ruang serta rencana detail tata ruang.
 
Dia menyampaikan, aplikasi tersebut dapat diunduh melalui Google Play Store. Apabila dalam proses pengunduhan ada kesulitan, maka diharap melakukan koordinasi langsung dengan bidang teknis.
 
"Setiap peruntukan ruang itu harus diketahui terlebih dahulu, pasalnya apabila tidak sesuai tidak usah melanjutkan perizinannya, agar masyarakat tahu mana yang boleh mana yang tidak. Saya yakin ini cukup bagus, sebagai informasi awal sebelum merencanakan pembangunan," disampaikannya.

Baca juga: Empat pelaku penyerangan Polsek Pangkalan Banteng di amankan
 
Menurutnya, pemanfaatan aplikasi ini perlu diketahui masyarakat secara luas. Karena, di dalam aplikasi ini menampilkan informasi aktivitas perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian tata ruang wilayah.
 
Hasyim menjelaskan, aplikasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan para pelaku usaha untuk meningkatkan kegiatan dengan rencana tata ruang.
 
"Sistem informasi tata ruang ini berbasis web dan geospasial. Ada beberapa fitur bisa digunakan oleh pengguna terkait tata ruang, seperti data pola ruang RTRW, RDTR, peta tematik, intensitas pemanfaatan ruang," ungkapnya.
 
Diharap melalui aplikasi tersebut pembangunan maupun iklim investasi bisa semakin meningkat untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Barat.

Baca juga: Polda Kalteng tangkap 13 orang terkait penjarahan buah sawit di Kobar

Baca juga: BPBD Kobar minta masyarakat tingkatkan kewaspadaan hadapi banjir

Baca juga: Polsek Pangkalan Banteng diserang orang tak dikenal dengan parang