Jakarta (ANTARA) - Perusahaan teknologi, Google, menanggapi temuan pemalsuan data Google Bisnis dari hotel-hotel di Indonesia yang terjadi sejak Minggu (11/8).
Dalam pernyataan Google di platform media sosial X dengan akunnya @googleindonesia, Selasa, mereka menyatakan temuan tersebut benar adanya dan tim Google sedang bekerja untuk menangani masalah tersebut.
"Kebijakan kami dengan jelas menyatakan bahwa usulan perubahan dari pengguna harus berdasarkan informasi yang sebenarnya dan tim kami bekerja sepanjang waktu untuk melawan aktivitas yang melanggar kebijakan," demikian bunyi pernyataan Google di X, Selasa.
Dalam pernyataan tersebut Google menyebutkan memang ada masalah teknis yang terjadi sehingga berdampak pada perubahan informasi di sejumlah profil Google bisnis.
Saat ini Google tengah mencoba menerapkan perbaikan untuk mencegah terjadinya kejadian yang serupa.
Tidak hanya itu, Google juga berkomitmen memulihkan informasi akurat dari profil-profil bisnis yang terdampak.
Sebelumnya, pada Senin (12/8), Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkapkan adanya pemalsuan data pada akun Google Bisnis yang menimpa sejumlah hotel di berbagai wilayah Indonesia pada Minggu (11/8).
Ketua Umum PHRI Hariyadi BS Sukamdani menyatakan bahwa peretasan ini terjadi di sejumlah daerah, termasuk Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, dan wilayah lainnya.
"Terjadi di sejumlah wilayah, tadi dilaporkan di Jawa Timur itu 92 hotel terdampak, Jawa Tengah 156 hotel, di Lampung delapan hotel, dan masih kita kumpulkan terus data-data di wilayah lainnya," kata Hariyadi dalam jumpa pers yang diikuti secara daring, Senin.
Menanggapi insiden ini, Badan Pengurus Pusat (BPP) PHRI berencana untuk segera melapor kepada pihak kepolisian, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Laporan ini akan dilakukan oleh Badan Pengurus Daerah (BPD) serta Badan Pengurus Cabang (BPC) PHRI melalui Polda dan Polres setempat.
Hariyadi menilai kondisi ini sangat berpotensi menimbulkan penipuan bagi konsumen yang tidak waspada. Bahkan, dilaporkan di Jawa Tengah terdapat 10 konsumen yang menjadi korban penipuan tersebut.
PHRI mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan reservasi hotel agar langsung menghubungi saluran resmi hotel yang bersangkutan untuk menghindari terjebak dalam aksi penipuan.
Berita Terkait
Cegah keracunan, DPRD minta sekolah di Palangka Raya data jajanan pedagang
Sabtu, 7 September 2024 15:06 Wib
Forum Satu Data wujudkan ketersediaan data terintegrasi di Kalimantan Tengah
Rabu, 28 Agustus 2024 9:52 Wib
PLN pastikan keamanan data pelanggan dengan sistem terenkripsi
Kamis, 15 Agustus 2024 11:58 Wib
Disdik Kotim lakukan sinkronisasi data pendidik dan kependidikan
Rabu, 7 Agustus 2024 18:09 Wib
Kredivo perkuat edukasi untuk jaga masyarakat dari pencurian data
Rabu, 31 Juli 2024 17:28 Wib
Penyaluran pupuk bersubsidi di Pulang Pisau gunakan data petani berbasis digital
Rabu, 31 Juli 2024 10:00 Wib
Bawaslu Kotim tingkatkan kapasitas panwascam hadapi pemutakhiran data pemilih
Rabu, 24 Juli 2024 21:11 Wib
KPU Barito Selatan mutakhirkan data pemilih Pilkada 2024
Rabu, 24 Juli 2024 9:16 Wib