Harga masih stabil, toko emas di Barito Timur sepi pembeli

id toko emas bartim,Harga masih stabil, toko emas di Barito Timur sepi pembeli,Kalteng,Pasar Temanggung Djaya Karti

Harga masih stabil, toko emas di Barito Timur sepi pembeli

Aneka perhiasan emas yang dijual di Toko Emas Delima di Tamiang Layang, Kamis (29/8/2024). ANTARA/Habibullah

Tamiang Layang (ANTARA) - Harga perhiasan emas di Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah, masih stabil dalam dua pekan terakhir.

“Harga satu item perhiasan bervariasi, tergantung beratnya. Untuk satu gram emas 999 seharga Rp1,250 juta sedangkan emas 420 Rp600 ribu,” kata pemilik Toko Emas Delima, Tambrin di Tamiang Layang, Kamis.

Menurutnya, untuk beli kembali akan ada potongan harga. Untuk potongan harga berkisar mulai Rp20 ribu hingga Rp30 ribu per satu gram dan sesuai kondisi barangnya.

“Jika ada bekas patah atau ada patri yang lepas, itu juga akan mengurangi harga beli kembali untuk perhiasan yang beli di toko kami,” katanya.

Dijelaskan Tambrin, kondisi penjualan perhiasan emas pada saat ini bisa dikatakan masih sepi pembeli. Demikian juga dengan penjualan emas dari warga.

“Paling-paling satu hari bisa jual satu atau dua buah perhiasan saja. Kalau kami beli juga sama, kalau ada jual paling-paling ada satu atau dua orang dan bahkan juga tidak ada sama sekali,” kata Tambrin.

Menurutnya, jual beli akan mengalami peningkatan peminat pada hari besar keagamaan seperti mendekati Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha. Demikian juga ketika mendekati Natal dan Tahun Baru.

“Saat seperti itu banyak yang beli perhiasan emas dan juga jual kembali dengan berbagai alasan,” katanya.

Beraneka alasan itu diantaranya yang sering dikatakan, kata Tambrin, ingin mengganti dengan model yang baru dan karena membutuhkan sejumlah dana.

Pasar Temanggung Djaya Karti merupakan satu-satunya pasar yang memiliki konsep tradisional dan semi modern di wilayah Tamiang Layang dan sekitarnya. Warga biasanya membeli barang yang dibutuhkan di Pasar Temanggung Djaya Karti.

Hari ini,  Pasar Temanggung Djaya Karti terlihat lesu. Demikian juga pada lantai II yang menjual aneka pakaian dan perhiasan emas.