Sampit (ANTARA) - Pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah yang diujicobakan mulai 20 Januari 2025, diharapkan melibatkan dan memberdayakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
"Kita ada BUMDes. Mereka perlu dilibatkan, misalnya untuk memasok bahan pangan yang dibutuhkan seperti sayur, telur dan lainnya. BUMDes perlu diberdayakan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kotawaringin Timur, Raihansyah di Sampit, Senin.
Pelaksanaan Program MBG di Kotawaringin Timur akan melibatkan banyak pihak terkait sesuai bidang masing-masing. Badan Gizi Nasional bahkan sudah mengutus perwakilan untuk memantau persiapan pelaksanaan Program MBG di kabupaten ini.
Program MBG akan menyasar anak sekolah, santri, ibu hamil, lansia dan balita. Program ini akan dilaksanakan secara menyeluruh menjangkau seluruh wilayah Kotawaringin Timur yang terbagi pada 168 desa, 17 kelurahan dan 17 kecamatan.
Menurut Raihansyah, keterlibatan BUMDes nantinya diyakini akan sangat membantu karena program ini dilaksanakan hingga ke seluruh desa. Selain memasok bahan pangan yang dibutuhkan, BUMDes juga bisa membantu dalam hal pelaksanaan.
Baca juga: Pemkab Kotim uji coba Program MBG mulai 20 Januari
Pelibatan BUMDes juga dalam rangka pemberdayaan masyarakat. Harapannya program ini tidak hanya membawa manfaat dari segi kesehatan bagi penerima makanan bergizi gratis, juga membawa dampak ekonomi bagi masyarakat dan desa melalui penyediaan bahan yang diperlukan.
Desa-desa di Kotawaringin Timur mempunyai potensi masing-masing, seperti penghasil sayuran, ikan, ayam, telur dan buah. Ini sangat sejalan dengan upaya penyediaan makanan bergizi dalam Program Makanan Bergizi Gratis.
Penyediaan bahan pangan program ini diharapkan memprioritaskan pasokan lokal karena lebih mudah dan murah. Selain itu, ini akan membantu perputaran ekonomi di desa sehingga berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
Vendor pemenang penyedia makanan bergizi gratis diharapkan memberdayakan potensi yang ada di desa. Tujuannya agar kegiatan berjalan sukses dan masyarakat juga mendapat manfaat kesehatan dan ekonomi dari program tersebut.
Untuk mendukung kesuksesan pelaksanaan Program PBG, para kepala desa juga dilibatkan dalam rapat persiapan. Dengan begitu pemerintah desa bisa mengetahui apa peran yang diharapkan mereka untuk membantu program tersebut.
"Mudah-mudahan pelaksanaan program ini berjalan sukses dan membawa manfaat besar bagi masyarakat. Pemerintah desa, BUMDes dan masyarakat tentu siap mendukung dan membantu pelaksanaannya," demikian Raihansyah.
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi polisi tangkap pelaku asusila
Baca juga: Wabup Kotim keluhkan aksi balap liar ancam keselamatan warga
Baca juga: Pengadilan Negeri Sampit perlu tambahan hakim dan panitera