Pemkab Kotim harap Salut bantu pemerataan akses pendidikan

id Pemkab Kotim harap Salut bantu pemerataan akses pendidikan, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, pendidikan, disdik kotim

Pemkab Kotim harap Salut bantu pemerataan akses pendidikan

Staf Ahli Bupati Kotim Rusmiati meresmikan Sentra Layanan Universitas Terbuka (Salut) Manggatang Tarung di Sampit, Kamis (23/1/2025). ANTARA/Devita Maulina

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyambut gembira peresmian Sentra Layanan Universitas Terbuka (Salut) Manggatang Tarung yang diharap dapat membantu pemerataan akses pendidikan di wilayah setempat.

“Kami mengapresiasi dan bangga atas kehadiran Salut Manggatang Tarung, kita ketahui bersama, Universitas Terbuka (UT) berperan penting dalam memberikan layanan pendidikan tinggi kepada masyarakat di berbagai pelosok Indonesia,” kata Staf Ahli Bupati Kotim Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Rusmiati di Sampit, Kamis.

Hal ini ia sampaikan saat mewakili Bupati Kotim Halikinnor menghadiri peresmian Salut Manggatang Tarung yang berlokasi di Jalan Walter Condrat, Sampit.

Rusmiati menuturkan, komitmen UT dalam memeratakan pendidikan tinggi sangatlah relevan dengan kebutuhan Kotim saat ini. Akses terhadap pendidikan berkualitas masih menjadi tantangan bagi sebagian masyarakat Kotim.

Untuk meningkatkan layanan dan mempermudah koordinasi di bidang pendidikan tinggi, UT membentuk Salut, salah satunya Salut Manggatang Tarung yang diresmikan di Sampit, yang dinilai merupakan langkah strategis untuk mendukung misi mulia tersebut.

UT sebagai universitas yang diamanahkan oleh pemerintah untuk memeratakan akses pendidikan bagi seluruh warga negara Indonesia dirancang khusus untuk menjangkau mereka yang menghadapi berbagai hambatan dalam menyelesaikan studinya di perguruan tinggi konvensional.

“Hambatan tersebut dapat berupa faktor ekonomi, geografis maupun demografis. Dengan motto ‘menjangkau yang tak terjangkau’, UT memberikan solusi pendidikan tinggi yang inklusif dan fleksibel bagi masyarakat,” lanjutnya.

Seiring dengan kebijakan UT, transformasi dari pusat kegiatan belajar atau pokjar menjadi Salut adalah sebuah langkah maju menuju pelayanan yang lebih berkualitas.

Salut akan memberikan berbagai layanan antara lain layanan informasi tentang UT, layanan administrasi akademik seperti registrasi offline maupun online pencetakan nilai mata kuliah serta fasilitasi penyelesaian masalah administrasi.

Baca juga: Siapkan Rp27 miliar, rekonstruksi jalan di Tumbang Kalang dituntaskan tahun ini

Kemudian, layanan pendukung berupa pengambilan katalog UT, fasilitas pemesanan dan pengambilan bahan ajar dan fasilitas interaksi antar mahasiswa atau antar mahasiswa dengan pihak UT, serta pelayanan akademik dan non akademik lainnya yang relevan dengan kebutuhan mahasiswa.

Dengan kehadiran Salut di Sampit, maka akses masyarakat di Kotim terhadap pendidikan tinggi akan semakin terbuka. Hal ini tentu sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, mandiri dan berdaya saing.

“Untuk itu saya mengajak kita semua untuk mendukung penuh kehadiran Salut Manggatang Tarung di Sampit. Mari kita memanfaatkan layanan ini sebaik-baiknya,” demikian Rusmiati.

Senada disampaikan oleh Direktur Universitas Terbuka, Hariyadi yang berharap masyarakat Kotim dan sekitarnya bisa memanfaatkan keberadaan Salut Manggatang Tarung untuk melanjutkan pendidikan tinggi.

“Masyarakat bisa memanfaatkan adanya Salut ini, jika mereka mau kuliah dengan mengambil program apa saja yang ada di UT bisa melalui Salut yang telah menyediakan contact person sehingga masyarakat bisa mendaftar dari tempatnya masing-masing,” ujarnya.

Hariyadi menyebutkan, di UT saat ini telah menyediakan 49 program studi (prodi) untuk pendidikan strata satu (S-1), 12 prodi untuk S-2 dan 2 prodi untuk S-3 yang semua telah terakreditasi di Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

UT juga sudah terdaftar di Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti), sehingga masyarakat tidak perlu khawatir jika ijazah UT tidak berlaku atau tidak dapat digunakan layaknya ijazah dari universitas konvensional, karena UT telah diakui oleh negara.

Berdiri sejak 4 September 1984 tercatat ada 3.472 orang yang lulus dari UT. Banyak lulusan UT tersebut yang sukses berkarir di pemerintahan maupun swasta. Salah satunya Bupati Kotim dua periode, yakni Supian Hadi, yang juga merupakan lulusan UT.

“Maka dari itu, masyarakat tidak perlu khawatir karena kami juga tidak ingin membiarkan mahasiswa kami yang sudah berkuliah bertahun-tahun tapi tidak ada hasilnya,” demikian Hariyadi.

Baca juga: Legislator Kotim minta pemkablebih perhatikan jalan usaha tani

Baca juga: SPBN untuk nelayan Kotim segera terwujud

Baca juga: DPRD Kotim evaluasi sektor pariwisata imbas kapal tenggelam