Kuala Kapuas (ANTARA) - Anggota DPRD Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, Didi Hartoyo, mendesak keseriusan pemerintah daerah setempat, untuk merancang program berkelanjutan dan berpihak kepada masyarakat wilayah Hulu Kapuas dalam pencegahan banjir.
“Selama ini kami mewakili masyarakat Dapil III mengapresiasi bantuan pasca banjir berupa sembako. Tapi kami juga berharap pemerintah daerah tidak terhenti hanya sampai di situ. Bantuan semacam itu, hanya bersifat sementara dan tidak menyelesaikan masalah utama,” kata Didi Hartoyo, di Kuala Kapuas, Minggu.
Menurut legislator dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, bantuan yang diberikan pemerintah daerah setempat, dinilai belum menyentuh akar permasalahan yang menyebabkan banjir terus berulang.
Wakil rakyat yang kembali terpilih dari Dapil III meliputi Kecamatan Timpah, Kapuas Tengah, Kapuas Hulu, Mandau Talawang dan Pasak Talawang ini, menekankan petingnya kebijakan jangka panjang dari pemerintah daerah guna mencegah banjir terulang kembali.
Beberapa program yang dilakukan sebagai upaya jangka panjang pencegahan banjir berulang yaitu, dengan melakukan penghijauan, reboisasi, dan pemanfaatan program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan besar swasta (PBS) yang beroperasi di wilayah Hulu Kapuas.
Baca juga: Polisi amankan pasutri di Kapuas edar ratusan paket sabu
“Misalnya program penghijauan, reboisasi dan serta menekankan CSR mereka turut serta. Ini yang kami harapkan sebagai bagian dari rehabilitasi lingkungan,” tambahnya.
Pria yang akrab disapa Didi ini juga berharap, agar program-program tersebut dapat masuk dalam Rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Bupati Kapuas.
Terlebih, sambungnya, wilayah Hulu Kapuas yang merupakan daerah penghasil yang seharusnya juga mendapatkan perhatian maksimal dari pemerintah daerah, termasuk penggunaan Dana bagi hasil dana reboisasi (DBHDR).
“Selama ini pembangunan lebih banyak berfokus di wilayah kota, contohnya pembangunan taman yang hanya di kota. Sedangkan di wilayah Hulu Kapuas sebagai daerah penghasil belum menikmati hasil secara maksimal,” katanya.
Didi menambahkan, sangat menyayangkan kondisi banjir yang kini semakin sering terjadi di wilayah pemilihannya itu.
“Dulu, banjir bisa terjadi 10 hingga 20 tahun sekali. Sekarang, hampir setiap bulan wilayah kami terdampak banjir,” demikian Hartoyo.
Baca juga: Pemkab Kapuas diminta bekerja lebih keras tingkatkan PAD
Baca juga: Pemkab Kapuas ajukan Raperda pemekaran wilayah ke DPRD
Baca juga: Pemkab Kapuas siapkan lahan 10 hektare untuk lokasi pembangunan Sekolah Rakyat