Palangka Raya (ANTARA) - Kebijakan baru pimpinan Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMP), menggalakan riset koloborasi internasional dosen dan mahasiswa, yang menjadi ciri khas dan pembeda dengan perguruan tinggi lainnya baik yang ada di Kalteng maupun regional Kalimantan bahkan nasional.
Rektor UMPR Assoc Prof H Muhamad Yusuf, S.Sos, MAP, mengatakan, mulai sekarang semua dosen di semua program studi yang ada di UMPR diwajibkan untuk melakukan riset, tidak lagi yang hanya berkutat di daerah sendiri untuk memenuhi syarat jabatan fungsional (jabfung) tetapi harus kolaborasi dengan mahasiswa maupun dosen luar negeri, dengan luaran jurnal internasional bereputasi.
“Untuk kelancaran dan memberikan motivasi untuk melakukan riset kolaborasi internasional dosen dan mahasiswa ini, universitas menyiapkan anggaran yang cukup besar setiap semesternya,”jelas Rektor, usai memimpin rapat kebijakan baru riset internasional UMPR, di Kampus 1 UMPR Jalan RTA Milono Km1 Palangka Raya, kemarin.
Dalam melakukan riset kolaborasi internasional ini, melalui dalam berbagai bentuk kegiatan yang dilakukan di luar negeri. Seperti pelaksanaan program magang mahasiswa/dosen, Kuliah Kerja Nyata (KKN), pertukaran mahasiswa/ dosen, seminar maupun kegiatan lainnya, di berbagai negara.
Baca juga: FAI UMPR gandeng pakar internasional matangkan pendirian S2 PAI
Menurut Rektor, ada sejumlah negara dan perguruan tinggi yang sudah melakukan kerjasama dengan UMPR. Di antaranya, Thailand, Malaysia, India, Singapura, Arab Saudi, Korea Selatan, Jerman dan sejumlah negara lainnya.
Alumnus Program Doktor Administrasi Publik Universitas Pajajaran ini juga menyampaikan, dalam kerjasama luar negeri terus pihaknya perluas. Tidak hanya di sejumlah negara Asia tetapi juga di beberapa negara lain seperti di Eropa.
“Sebagai sebuah kampus yang ingin besar dan maju, tentu tidak hanya diam dan stagnan, Kalau diam dan puas dengan apa yang telah dicapai, maka tidak akan maju bahkan bisa tergilas dan tertinggal. Apalagi kampus swasta. Karena kampus-kampus lain juga terus bergerak dan berkompetisi untuk mencapai keunggulannya. Untuk itulah UMPR harus membuka diri secara global dan berperan di dalamnya,”ucapnya penuh semangat.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian (LP2M) UMPR Rizqi Fadil, MSi menyatakan, untuk menindaklanjut kebijakan Rektor tersebut, pihaknya segera menyusun kembali Rencana Induk Penelitian (RIP) yaitu rencana strategis kegiatan penelitian kolaborasi internasional dosen dan mahasiswa.
“Kami di LP2M akan memperbaharui RIP yang sudah ada selama ini, menyesuaikan fenomena persoalan global yang ada sekarang maupun akan datang dan segera menyososialisasikannya kepada seluruh dosen di UMPR,” pungkasnya.
Baca juga: FAI UMPR tingkatkan strategi pembelajaran era digital lewat kuliah pakar
Baca juga: Gubernur Kalteng siap hadiri Muspimwil dan canangkan program Satu Rumah Satu Sarjana
Baca juga: FKIP UMPR perkuat sinergi dosen-mahasiswa lewat lahal bihalal