Kuala Kapuas (ANTARA) - Banjir melanda di tiga desa di Kecamatan Kapuas Murung dan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, merendam ratusan rumah hingga fasilitas umum di wilayah setempat.
“Laporan yang kami terima, banjir terjadi pada Senin (28/4), terjadi di tiga desa yakni, Desa Palangkau Lama dan Baru Kecamatan Kapuas Murung, dan Desa Dadauh, Kecamatan Dadahup,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas, Ahmad M. Saribi di Kuala Kapuas, Kamis.
Banjir yang melanda di tiga desa itu diakibatkan oleh curah hujan cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir yang memicu meluapnya daerah aliran sungai (DAS) Kapuas.
Untuk korban terdampak di Desa Palangkau Lama ada sebanyak 77 kepala keluarga atau 244 jiwa terdampak, Desa Palangkau Baru, 223 KK atau 577 jiwa terdampak, dan Desa Dadahup 1.047 KK atau 3.338 jiwa terdampak.
Sementara itu, kerugian material di Desa Palangkau Lama, rumah terendam ada sebanyak 64 unit, dan fasilitas umum terendam ada 7 unit, Desa Palangkau Baru, rumah terendam ada 70 unit, dan Desa Dadahup rumah terendam ada 105 unit dan fasilitas umum terendam 6 unit.
Baca juga: Empat penambang emas di Kapuas tertimbun longsor
Tim Reaksi Cepat BPBD Kapuas, sudah melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan dan desa yang terdampak banjir, melakukan pengecekan dan pendataan ke desa-desa, serta memberikan imbauan kepada masyarakat terkait menggunakan alat elektronik dan bahaya binatang buas saat terjadi banjir.
“Untuk kondisi terkini di Desa Palangkau Lama, banjir yang terjadi sejak (19/4) lalu dengan tinggi air 20 hingga 25 centimeter, banjir merendam sebagian pemukiman warga, jalan umum dan fasilitas umum. Tinggi air dipengaruhi oleh pasang surat DAS Kapuas, akibat kejadian ini akses jalan umum menuju desa terputus. Untuk aktifitas masyarakat masih berjalan normal,” katanya.
Desa Palangkau Baru, banjir yang terjadi sejak (19/4) lalu dengan ketinggian air 20 hingga 200 centimeter banjir merendam sebagian permukiman warga, jalan umum dan jalan umum desa.
Tinggi air dipengaruhi oleh pasang surut DAS Kapuas. Akibat kejadian ini, akses feri penyeberangan dari desa ke Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, terputus.
Kemudian, Desa Dadahup, banjir yang terjadi sejak (2/4) lalu merendam sebagian permukiman warga dan fasilitas umum, tinggi air dipengaruhi oleh pasang surut DAS Kapuas.
“Saat pengecekan pada tanggal Selasa (29/4) kemarin, debit air mengalami peningkatan, aktivitas masyarakat masih berjalan dengan normal,” ujarnya.
Ditambahkannya, dalam kebutuhan yang mendasar akibat bencana banjir tersebut, dibutuhkan makanan siap saji atau sembako, pakaian, selimut, matras, terpal, obat-obatan, kebutuhan bayi atau balita seperti makanan pendamping ASI, susu dan popok.
Baca juga: Bupati prihatin mantan Bendahara Setda Kapuas terjerat dugaan korupsi
Baca juga: Bupati Kapuas serahkan tugu berkode Spot Baca Buku Digital untuk Masjid Agung
Baca juga: Legislator Kapuas minta resi gudang di Bataguh kembali diaktifkan