Kuala Kapuas (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, menerima kedatangan 57 orang mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta yang akan melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di daerah setempat.
“Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Kapuas, mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada UGM, mempercayakan mahasiswanya untuk melaksanakan tugas KKN di Kabupaten Kapuas,” kata Staf Ahli Bupati Kapuas, Budi Kurniawan, saat menyambut kedatangan di Kapuas, Selasa.
Dengan adanya kegiatan tersebut, Budi Kurniawan berharap bisa mendorong partisipasi, kemandirian masyarakat, khususnya di lokasi KKN dan pada umumnya di Kabupaten Kapuas untuk mencapai visi ‘Kapuas Bersinar’.
“Dan ini kegiatannya juga sejalan dengan tujuan visi Kapuas yang Berdaya Saing, Sejahtera, Aman, Indah dan Religius. Harapan kami ke depan apa yang sudah disampaikan kegiatan KKN tidak hanya bersifat seremonial semata di akademik saja, tapi bisa memberikan legacy (warisan) kepada masyarakat dan pemerintah daerah,” katanya.
Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) UGM Prof Tri Setia Mastuti Widi menjelaskan, bahwa kegiatan ini menjadi tahun IV penetapan KKN di Kabupaten Kapuas, dari UGM, dan sekarang mengembangkan di dua kecamatan, yakni Kecamatan Kapuas Murung dan Dadahup, dengan terbagi di tiga desa per kecamatan.
Baca juga: Tim Kemensos RI tinjau lokasi rencana Sekolah Rakyat di Kapuas
“Adapun tema yang diusung KKN UGM untuk Kapuas berfokus pada sektor pertanian untuk menunjang ketahanan pangan tentunya, tapi juga mendukung semua potensi pembangunan di Kabupaten Kapuas,” katanya.
Untuk tema yang diambil di Kecamatan Kapuas Murung, adalah Kapuas Bumantara dan Kecamatan Dadahup adalah Menyusur Kapuas.
UGM sendiri, sedikitnya menerjunkan 57 orang mahasiswa yang rata-rata sudah menempuh semester VI. Oleh karena itu, mahasiswa kemungkinan sudah siap diterjunkan kelapangan untuk secara nyata melakukan pekerjaan di masyarakat, mengenal budaya, dan membangun karakter.
“Pelaksanaan secara resmi lima puluh hari, sehingga mereka (mahasiswa) ditarik di bulan Agustus. Untuk peserta di Kecamatan Kapuas Murung, tiga puluh mahasiswa, terdiri dari dua puluh dua mahasiswa putri dan delapan orang putra. Sedangkan untuk di Kecamatan Dadadup, terdiri dari dua puluh satu mahasiswa putri dan enam orang putra dari berbagai bidang ilmu,” terangnya.
Tri Setia Mastuti Widi berharap mahasiswa dapat memberikan karya yang berkesinambungan bersama kabupaten, tidak terputus di tengah jalan, tapi terus diadopsi oleh masyarakat.
Baca juga: Pemkab dukung pelaksanaan KKN UPR di Kapuas
Baca juga: Disdik Kapuas jalin kerja sama penguatan literasi bahasa daerah
Baca juga: 45 jamaah haji Kapuas tergabung dalam kloter 5 tiba di tanah air