Palangka Raya (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) memacu daya saing Bank Perekonomian Rakyat (BPR) dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) yakni dengan melakukan transformasi menyeluruh.
"OJK juga mendorong BPR dan BPRS meningkatkan daya saing, di antaranya dengan melakukan akselerasi digitalisasi, serta berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah," kata Kepala OJK Kalteng Primandanu Febriyan Aziz di Palangka Raya, Kamis.
Primandanu menjelaskan, berbagai program dan kegiatan dari OJK dilaksanakan pada 2025 ini untuk membantu BPR-BPRS di Kalteng mewujudkannya, di antaranya evaluasi kinerja sekaligus peningkatan kapasitas BPR dan BPRS pada 28–29 Juli 2025 yang dipusatkan di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya OJK dalam membangun komunikasi konstruktif dengan perbankan, khususnya BPR dan BPRS yang berkantor pusat di wilayah Kalimantan Tengah.
"Lalu agar tetap relevan dan kompetitif, BPR-BPRS perlu melakukan transformasi menyeluruh dalam hal kinerja dan daya saing, yang hanya dapat dicapai melalui penerapan tata kelola yang baik (good governance)," jelasnya.
Baca juga: OJK Kalteng siapkan pelajar menjadi generasi paham nilai strategis investasi
Adapun peningkatan kapasitas yang diselenggarakan yakni berkaitan implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat (SAK EP) bagi BPR-BPRS dengan narasumber dari Departemen Pengaturan dan Pengembangan Perbankan OJK dan perwakilan Kantor Akuntan Publik (KAP).
Juga Kepala Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Regional II Bambang S. Hidayat menyampaikan materi mengenai peran LPS dalam menjamin simpanan dan menjaga stabilitas sistem keuangan, khususnya di tengah tantangan yang dihadapi BPR dan BPRS.
"Kami harap para pemegang saham dan pengurus BPR-BPRS dapat mengambil manfaat positif untuk mendukung pencapaian kinerja BPR dan BPRS yang bertumbuh dan sehat," tuturnya.
Sementara itu berdasarkan data dari OJK, tercatat posisi April 2025, kinerja BPR dan BPRS di Kalimantan Tengah mengalami pertumbuhan signifikan dibandingkan posisi April 2024, yakni aset meningkat Rp198,77 miliar atau 8,73 persen secara tahunan (yoy) dari Rp2,28 triliun menjadi Rp2,48 triliun.
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh Rp103,77 miliar atau 7,92 persen yoy dari Rp1,31 triliun menjadi sebesar Rp1,41 triliun, hingga Kredit/Pembiayaan meningkat Rp207,60 miliar atau 11,25 persen yoy dari Rp1,85 triliun menjadi Rp2,05 triliun.
Baca juga: Guru di Kalimantan Tengah sambut pencairan TPP
Baca juga: Bintang Agustiar Sabran pimpin Hipmi Kalimantan Tengah
Baca juga: Fitch pertahankan rating Bank Kalteng di level A
