Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) menjadikan Gerai Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) salah satu program utama dalam mengendalikan inflasi dan menjaga daya beli masyarakat.
"Gerai TPID di wilayah Kota Palangka Raya sudah tersebar di beberapa kelurahan menjadi salah satu program utama dalam menjaga inflasi," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin di Palangka Raya, Rabu.
Diantara lokasi Gerai TPID itu berada di Kelurahan Pahandut Seberang, di Pasar Kahayan, di Kelurahan Kalampangan dan Kelurahan Tangkiling.
Pemkot Palangka Raya juga terus berupaya memperluas jangkauan Gerai Tim Penanggulangan Inflasi Daerah hingga tingkat kelurahan sebagai upaya memaksimalkan pengendalian inflasi. Ke depan dan secara bertahap Pemkot Palangka Raya menargetkan membangun Gerai TPID di setiap kelurahan.
Dia menambahkan, seluruh barang yang dijual di Gerai TPID memiliki harga yang lebih rendah dari harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Baca juga: Fakultas Pertanian dan Kehutanan UMPR buka Program S2 Ilmu Pertanian
Produk yang dijual di gerai tersebut adalah berbagai bahan pangan pokok seperti beras, minyak goreng, bawang merah, bawang putih dan lainnya.
Gerai TPID ini merupakan kerja sama antara Pemerintah Kota Palangka Raya bersama berbagai pihak anggota tim penanggulangan inflasi daerah seperti Bank Indonesia dan Bulog.
Pernyataan itu diungkapkan dia saat dikonfirmasi terkait Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025 yang dirangkaikan dengan pembahasan percepatan pembangunan pertumbuhan ekonomi, evaluasi dukungan pemerintah daerah dalam program 3 Juta Rumah, sosialisasi Surat Edaran Bersama tentang percepatan pembentukan Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) pada pemerintah daerah.
"Rakor ini sebagai upaya memperkuat koordinasi lintas sektor untuk mengendalikan inflasi, mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperluas akses perumahan rakyat, meningkatkan keamanan siber, serta mendukung program sertifikasi halal secara menyeluruh," kata Fairid.
Kepala Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya Samsul Rizal menambahkan, Gerai TPID dan pasar penyeimbang ini diharapkan semakin mampu membantu dan mengendalikan harga bahan pokok dan mencegah laju inflasi agar pertumbuhan ekonomi dapat stabil dan berkesinambungan.
Keberadaan Gerai TPID yang menyediakan beras SPHP, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi masyarakat di kota Palangka Raya.
Selain itu juga diharapkan dapat membantu mengatasi masalah ketersediaan dan aksesibilitas beras yang berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Samsul Rizal juga menegaskan, pentingnya kerjasama antara pemerintah, Bulog dan masyarakat dalam menjaga kelancaran distribusi beras SPHP.
"Dengan adanya sinergi yang sangat baik ini, diharapkan proses distribusi dan penyaluran beras SPHP dapat berjalan lancar dan merata ke seluruh wilayah di Kota Palangka Raya," katanya.
Saat ini pihaknya juga menerapkan strategi pengendalian inflasi melalui pendekatan 4K. Meliputi ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.
Baca juga: Prodi Hukum Keluarga UMPR evaluasi kurikulum tingkatkan serapan kerja lulusan
Baca juga: Pemkot Palangka Raya-BPJS Kesehatan lakukan validasi data peserta JKN
Baca juga: Fakultas Kedokteran UMPR-UM Palembang gelar surveilans kolaboratif malaria di Merangin
