Palangka Raya (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR) berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang (UM Palembang) dalam kegiatan Surveilans Kolaboratif Malaria dalam Menanggulangi Wabah di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi sebagai respons dini oleh akademisi dan komunitas Muhammadiyah.
"Program ini mengusung tema 'Respons Cepat dan Kolaboratif dalam Menghadapi Wabah Malaria”, program ini dilaksanakan di Desa Sungai Tebal, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi," kata Ketua Tim dosen UMPR Dr dr Ahmad Ghiffari MKes di Palangka Raya, Selasa.
Didampingi anggota tim dosen UMPR Dr dr Faradila, dr Risdianyah MSi, Nurul Qamariah SPd MSi dan dosen dari UM Palembang yang terdiri dari Dr Indri Ramayant MSc, dr Thia Prameswarie MBiomed dan Resy Asmalia SKM MKes, dia menerangkan, kegiatan ini dilatarbelakangi oleh kejadian luar biasa (KLB) malaria di Desa Sungai Tebal dengan 52 kasus terkonfirmasi, angka yang melonjak signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Kondisi ini memicu perlunya langkah cepat berupa surveilans dan pengendalian untuk menghentikan penyebaran penyakit.

Ketua Tim Pengmas dari UM Palembang sekaligus ketua tim kolaborasi ini, Ahmad Ghiffari mengatakan, kegiatan ini berawal dari laporan adanya KLB malaria di Desa Sungai Tebal, dengan 52 kasus terkonfirmasi.
"Angka ini cukup tinggi dan menunjukkan lonjakan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebagai akademisi, kami merasa perlu memberikan respons cepat dengan melakukan surveilans kolaboratif, bekerja sama dengan pemerintah daerah dan komunitas Muhammadiyah," katanya.
Dia menambahkan, tujuannya bukan hanya untuk memutus rantai penularan, tetapi juga memperkuat kesiapsiagaan masyarakat agar wabah serupa dapat dicegah di masa mendatang.
Program ini terselenggara berkat sinergi Fakultas Kedokteran UMPR, Fakultas Kedokteran UM Palembang, Dinas Kesehatan Kabupaten Merangin, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Merangin, dengan dukungan RisetMu Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui hibah Pengabdian Kepada Masyarakat skema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kewirausahaan.
Pelaksanaan dimulai dengan koordinasi lintas pihak, termasuk Dinas Kesehatan, Puskesmas setempat, dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Merangin.
Tim kemudian melakukan Mass Blood Survey (MBS) menggunakan Rapid Diagnostic Test (RDT) untuk mendeteksi malaria di komunitas, disertai edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hasilnya, seluruh tes RDT menunjukkan negatif, menandakan tidak ada transmisi lokal aktif.
Meski demikian, tim akan terus memantau kondisi kesehatan masyarakat setidaknya selama satu tahun ke depan, sekaligus melanjutkan edukasi publik dan distribusi perlengkapan pengendalian vektor.
Kepala Dinas Kabupaten Merangin, Sony Propesma mengatakan, kolaborasi antara lembaga pemerintah, akademisi, dan masyarakat sangat penting dalam mengendalikan wabah malaria.
"Kami mengapresiasi partisipasi Universitas Muhammadiyah dalam menangani masalah ini,” ujar Sony.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen UMPR dan UM Palembang dalam menjalankan Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah, khususnya pada bidang pengabdian kepada masyarakat.
Melalui keilmuan dan kerja lapangan, kedua universitas ini tidak hanya hadir memberikan solusi di tengah krisis kesehatan, tetapi juga membangun ketangguhan masyarakat menghadapi tantangan kesehatan di masa depan.
