Pulang Pisau (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah Bakhzar Effendi mengatakan lokus stunting tahun 2025 di Kecamatan Kahayan Hilir mencakup lima desa dan satu kelurahan.
“Lokus stunting yang ditetapkan yakni Kelurahan Kalawa, Desa Mentaren I, Buntoi, Anjir Pulang Pisau, Mintin, serta Hanjak Maju,” kata Bakhzar Effendi di Pulang Pisau, Rabu.
Bakhzar menambahkan, pengalaman penanganan stunting tahun sebelumnya memberi banyak pelajaran berharga sehingga pihaknya terus berupaya memberikan yang terbaik dalam hal penurunan stunting.
“Upaya penanganan tahun ini diformulasikan terbaik berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya,” jelasnya.
Baca juga: Wabup Pulang Pisau serukan penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan nyata
Dirinya mengatakan, meski ada niatan baik, masih terdapat beberapa masyarakat yang menolak program pemberian makanan tambahan untuk anak-anak terdampak stunting karena standar asupan gizi yang diberikan belum sesuai dengan kebiasaan mereka.
“Ini menjadi tantangan serius untuk pemerintah Kabupaten Pulang Pisau dalam mencari solusi yang tepat,” katanya.
Ia menegaskan pemerintah daerah berkomitmen penuh agar target penurunan stunting dapat tercapai dengan harapan pada tahun 2026, angka stunting bisa ditekan hingga menyentuh angka 20 persen sebagai salah satu capaian pembangunan kesehatan masyarakat.
“Target tersebut bukan hanya angka, tetapi wujud nyata keberhasilan bersama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia,” ungkap Bakhzar Effendi.
Camat Kahayan Hilir Endra Setiawan menyatakan dukungan penuh terhadap program ini. Dirinya mengatakan pemerintah kecamatan siap berperan aktif dalam menekan angka stunting, khususnya dengan melibatkan peran penting Posyandu sebagai ujung tombak kegiatan di lapangan.
“Target kami menurunkan sasaran stunting di Kecamatan Kahayan Hilir dari 172 anak terdampak stunting bisa turun minimal sebesar 50 persen,” tegasnya.
Baca juga: Komisi IV DPR-RI sebut masih ada desa berstatus kawasan hutan
Baca juga: Bapenda Pulang Pisau sosialisasikan opsen PKB dan BBNKB
Baca juga: Poktan Pelangi Nusantara komitmen padukan ilmu dan keahlian
