DPRD Palangka Raya ingatkan risiko penyakit dari sampah organik

id dprd palangka raya, komisi III dprd, hasan busyairi, sampah organik, pengelolaan sampah, palangkaraya

DPRD Palangka Raya ingatkan risiko penyakit dari sampah organik

Anggota Komisi III DPRD Palangka Raya, Hasan Busyairi. (ANTARA/Rajib Rizali)

Palangka Raya (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Palangka Raya, Kalimantan Tengah Hasan Busyairi mengingatkan masyarakat agar tidak menyepelekan dampak kesehatan dari sampah organik yang menumpuk di lingkungan permukiman.

"Karena memang, pengelolaan sampah yang buruk itu dapat memicu berbagai penyakit yang dapat merugikan kita semua," katanya di Palangka Raya, Sabtu.

Hasan menjelaskan, sampah organik yang dibiarkan membusuk di halaman rumah atau pinggir jalan menjadi sumber berkembangnya lalat, nyamuk, dan bakteri penyebab penyakit.

Menurutnya, beberapa penyakit seperti diare, DBD, dan infeksi saluran pernapasan kerap meningkat di wilayah dengan pengelolaan sampah yang buruk.

"Untuk itu pencegahan penyakit itu kan harus dimulai dari membenahi sanitasi dan pola pembuangan sampah harian yang ada di sekitar kita," ucapnya.

Baca juga: DPRD soroti pemerataan manfaat ekonomi di tengah laju pertumbuhan kota

Hasan mengatakan, masyarakat bisa mengambil langkah sederhana dengan memisahkan sampah organik dari non-organik, sehingga sisa makanan atau daun kering tidak menumpuk dan membusuk terlalu lama.

Ia menambahkan, sampah organik sebenarnya mudah ditangani karena bisa diolah menjadi kompos atau eco enzyme. Jika diolah, katanya, sampah tersebut tidak hanya bersih, tetapi juga memberi manfaat tambahan bagi warga.

“Hal kecil seperti ini justru memberi dampak besar terhadap kebersihan lingkungan,” ujarnya.

Hasan juga meminta agar pengurus RT dan kelurahan aktif memberikan edukasi mengenai bahaya penumpukan sampah.

Ia menegaskan, upaya mencegah penyakit tidak bisa hanya mengandalkan fasilitas kesehatan, tetapi harus dimulai dari perilaku masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar.

Hasan juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan sarana yang sudah tersedia, seperti bank sampah dan komposter rumah tangga, agar dapat mengurangi risiko lingkungan jika digunakan secara konsisten.

Baca juga: Tiga guru dan dua siswa di Palangka Raya terpilih dalam Program BTI

Baca juga: Viral! Anggota Polsek Pahandut disangka main judol, rupanya hanya iklan Snack Video

Baca juga: DPRD Palangka Raya ingatkan warga di bantaran Sungai Kahayan waspadai banjir


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.