Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), melalui Dinas Perikanan melakukan restocking atau menambah kembali Danau Rigei, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu dengan melepasliarkan 114.086 bibit ikan lokal.
"Benih ikan lokal yang kami ditebar ini, sebanyak 100.000 ekor bantuan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin dan 14.086 ekor dari APBD kami," kata Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Indriarti Ritadewi di Palangka Raya, Kamis.
Dia menerangkan, jenis ikan lokal yang ditebar tersebut terdiri dari 75.000 ekor ikan betok dan 25.000 ekor ikan kelabau dari bantuan BPBAT Mandiangin. Kemudian 6.086 ekor ikan betok dan 8.000 ekor ikan gabus dari dana APBD Dinas Perikanan Kota Palangka Raya.
Wanita berhijab itu menerangkan bahwa program restocking merupakan langkah strategis untuk memulihkan kembali stok ikan lokal yang mengalami penurunan.
Menurutnya, perairan umum di Bukit Batu memerlukan penambahan populasi ikan agar ekosistem tetap seimbang dan hasil tangkapan nelayan dapat meningkat secara bertahap.
“Program restocking ini bukan hanya soal menebar benih, tetapi memastikan keberlanjutan sumber daya perikanan untuk masyarakat kita. Perairan yang sehat akan memberikan hasil yang baik bagi nelayan,” ujar Indriarti.
Baca juga: Tim dosen UMPR tingkatkan kompetensi pembelajaran lewat model etno RME
Menurut Indriarti, penguatan populasi ikan lokal sangat penting, mengingat sebagian perairan di wilayah Bukit Batu menunjukkan penurunan hasil tangkapan nelayan dalam beberapa tahun terakhir.
Kondisi tersebut mendorong perlunya intervensi pemerintah untuk memulihkan keberlanjutan perairan dan menjamin ketersediaan bahan baku bagi UMKM olahan ikan.
“Restocking ini juga bagian dari menjaga ketahanan pangan. Jika produksi ikan naik, maka masyarakat mendapatkan gizi yang baik dan nelayan memperoleh tambahan pendapatan,” lanjutnya.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan kegiatan ini membutuhkan dukungan semua pihak mulai dari pemerintah, kelompok nelayan, hingga masyarakat pengawas perikanan. Indriarti berharap benih yang ditebar dapat tumbuh optimal dan tidak dirusak oleh aktivitas penangkapan yang tidak ramah lingkungan.
“Kami berharap masyarakat ikut menjaga agar benih yang ditebar hari ini dapat menjadi stok ikan yang melimpah di masa depan,” pungkasnya.
Wakil Wali Kota Palangka Raya, Achmad Zaini menambahkan, pelepasan bibit ikan itu sebagai upaya memperkaya jumlah ikan di danau yang selama ini menjadi lokasi penangkapan ikan oleh warga.
Dia pun mengajak masyarakat "Kota Cantik" bijak memanfaatkan potensi di danau tersebut. Caranya di antaranya seperti menangkap ikan dengan cara ramah lingkungan dan menjaga habitat alam agar ikan tetap dapat berkembang biak dengan baik.
"Harapan saya kegiatan ini memberikan manfaat langsung sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan hidup nelayan kecil. Selain itu sebagai penopang ekonomi masyarakat atau UMKM dalam membuat produk olahan berbahan ikan," katanya.
Ia berharap kegiatan "restocking" ini dapat menambah stok ikan serta dapat meningkatkan hasil produksi ikan di perairan umum.
“Pelepasliaran bibit ikan ini dipusatkan di tempat yang dinilai mengalami penurunan ketersediaan jumlah ikan yang biasa dipanen dan dikonsumsi para nelayan," katanya.
Selain itu juga untuk mengembalikan fungsi dan peran perairan umum sebagai ekosistem akuatik yang seimbang.
Masyarakat juga diminta tidak menggunakan jaring maupun racun dalam penangkap ikan agar tidak mematikan ikan-ikan kecil. Jika saat menangkap ikan terdapat anakan, masyarakat juga diminta melepaskan kembali agar dapat tumbuh besar.
Kota Palangka Raya memiliki perairan seluas 515,8 kilometer yang terdiri dari luas sungai 100,09 Kilometer, rawa seluas 400,03 Kilometer dan danau seluas 13,63 kilometer.
Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah ini sendiri dilalui tiga sungai besar yakni Sungai Kahayan, Sungai Rungan dan Sungai Sabangau serta memiliki sebanyak 103 danau.
Baca juga: Kanwil Ditjen Imigrasi amankan tiga WNA diduga langgar peraturan keimigrasian
Baca juga: Tim PKM FBIT UMPR latih pembuatan konten dakwah digital bagi remaja
Baca juga: Tim PKM Fisipol UMPR kenalkan konsep ekowisata berkelanjutan
