Pemkab Gumas sosialisasikan pentingnya DTSEN dalam Program Sekolah Rakyat

id pemkab gunung mas, dtsen, sekolah rakyat, kuala kurun gumas,dinsos gunung mas

Pemkab Gumas sosialisasikan pentingnya DTSEN dalam Program Sekolah Rakyat

Pekerja Sosial Ahli Muda di Dinsos Gumas Oktavianus (kiri kedua), Camat Sepang Sayusdi (kanan kedua). dan lainnya berfoto bersama saat sosialisasi DTSEN dan Sekolah Rakyat di Kelurahan Sepang Simin, Kecamatan Sepang, Jumat (21/11/2025). (ANTARA/HO-Dinsos Gumas)

Kuala Kurun (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gunung Mas (Gumas) Kalimantan Tengah melalui Dinas Sosial gencar mensosialisasikan pentingnya keakuratan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN), sebagai dasar dalam penyaluran berbagai program sosial agar tepat sasaran.

Berbagai program sosial yang dimaksud di sini termasuk Sekolah Rakyat, kata Kepala Dinsos Gumas Jhonson Ahmad dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Pekerja Sosial Ahli Muda Oktavianus, saat sosialisasi DTSEN dan Sekolah Rakyat di Kelurahan Sepang Simin, Kecamatan Sepang, Jumat.

“Berdasarkan Inpres Nomor 4 Tahun 2025 tentang DTSEN, maka data kemiskinan yang saat ini kita kenal ada beberapa data yakni Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Pensasaran Percepatan Penurunan Kemiskinan Ekstrim (P3KE) dan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek), akan dijadikan menjadi satu data yakni DTSEN,” ungkapnya.

DTSEN dikelola Kementerian Sosial Republik Indonesia, tujuannya memastikan program lebih tepat sasaran, akurat, dan terintegrasi dengan baik antar kementerian dan lembaga.

Oleh sebab itu, ia berharap seluruh kecamatan, kelurahan, dan desa berperan aktif dalam proses pemutakhiran data, validasi lapangan, dan penguatan koordinasi.

Pada kesempatan itu ia juga menekankan keterkaitan erat antara DTSEN dan Program Sekolah Rakyat. Sekolah Rakyat merupakan program yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin dan miskin ekstrem dalam rangka memutus mata rantai kemiskinan yang masih menjadi persoalan nasional.

“DTSEN itulah yang seharusnya mencatat masyarakat miskin dan miskin ekstrem, dan mereka akan menjadi sasaran program sosial termasuk Sekolah Rakyat,” jelasnya.

Baca juga: Kader posyandu di Gunung Mas diminta pahami program penanganan bencana

Hal ini menunjukkan DTSEN dan Sekolah Rakyat tidak berjalan sendiri, tetapi merupakan bagian dari strategi besar pemerintah daerah untuk memperluas akses pendidikan, memperbaiki sistem data sosial, dan mengurangi kemiskinan secara berkelanjutan.

Lebih lanjut, Gumas merupakan salah satu dari empat kabupaten/kota di Kateng yang cepat menangkap program Sekolah Rakyat, sehingga saat ini telah dibuka Sekolah Rakyat Rintisan di Kota Kuala Kurun, dengan jumlah siswa 100 orang untuk jenjang SD dan SMP.

Selain itu, Gumas juga telah mendapatkan Sekolah Rakyat Permanen yang akan dibangun di Desa Tumbang Tambirah Kecamatan Kurun, yang mampu menampung siswa sejumlah 1.200 orang, untuk jenjang SD sampai dengan SMA.

“Pembangunan tersebut direncanakan akan selesai pada pertengahan tahun 2026 atau bertepatan dengan tahun ajaran baru,” ungkapnya.

Jika ingin Gumas yang Maju, Sehat, Cerdas, Mandiri dan Bermartabat terwujud, maka DTSEN dan Sekolah Rakyat harus dijalankan dengan sungguh-sungguh, melibatkan seluruh pemangku kepentingan, dan dikawal secara terus menerus.

“Saya mengajak semua pihak mulai dari camat, lurah, kades, BPD, pendamping sosial, hingga tokoh masyarakat, untuk bersama-sama memperkuat koordinasi, memperlancar komunikasi, dan memperteguh komitmen demi suksesnya implementasi kedua program strategis ini,” demikian Jhonson Ahmad.

Baca juga: Pelajar jadi korban penipuan, Polres Gunung Mas segera tindaklanjuti

Baca juga: DPRD Gumas: Bercocok tanam tidak harus di lahan luas

Baca juga: Legislator Gumas tekankan edukasi anti perundungan harus dimulai sejak dini


Pewarta :
Editor : Muhammad Arif Hidayat
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.