Legislator Kotim desak penanganan ruas jalan Sampit-Samuda

id DPRD Kotim, wahito fajriannoor, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, infrastruktur, jalan sampit-samuda

Legislator Kotim desak penanganan ruas jalan Sampit-Samuda

Anggota DPRD Kotim Daerah Pemilihan (Dapil) III Wahito Fajriannoor. ANTARA/HO-DPRD Kotim

Sampit (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah kembali menyuarakan keprihatinan mendalam atas kondisi Jalan HM Arsyad, khususnya dari Sampit ke Samuda, yang rusak hingga menelan korban jiwa.

“Kerusakan jalan cukup parah. Banyak aspal yang terkelupas dan terdapat beberapa lubang cukup dalam. Kondisi ini sering memicu kecelakaan, bahkan sampai merenggut nyawa,” kata Anggota DPRD Kotim Daerah Pemilihan (Dapil) III Wahito Fajriannoor di Sampit, Minggu.

Desakan ini kembali muncul menyusul kecelakaan tragis pada Jumat sore (12/12), yang merenggut nyawa seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Kecamatan Mentaya Hilir Selatan.

ASN yang menjabat sebagai Kepala Seksi PKD tersebut tewas saat dalam perjalanan pulang menuju Sampit. Diduga, korban kehilangan kendali kendaraannya saat berusaha menghindari lubang di jalanan. Insiden ini menambah daftar panjang korban kecelakaan di ruas jalan vital tersebut.

Fajrin menilai bahwa kerusakan jalan yang membentang dari wilayah Desa Pelangsian, Kota Sampit, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang hingga Desa Bagendang Kecamatan Mentaya Hilir Utara sudah berada pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan.

Ia juga menyoroti tingginya aktivitas kendaraan berat di ruas jalan tersebut. Jalan HM Arsyad kerap dilalui truk pengangkut crude palm oil (CPO), angkutan bahan baku perusahaan yang ada di sekitar, hingga kontainer yang keluar masuk ke Pelabuhan Bagendang dengan muatan melebihi kapasitas jalan.

“Selain membahayakan pengguna jalan, khususnya pengendara roda dua, beban kendaraan yang tidak sebanding dengan kapasitas jalan membuat kerusakan semakin cepat,” tambahnya.

Baca juga: Motoprix Kotim Open Race 2025 sukses, berikut daftar juara

Oleh karena itu, meskipun Jalan HM Arsyad berstatus jalan provinsi, Fajrin mendesak perusahaan-perusahaan yang selama ini memanfaatkan ruas jalan tersebut harus ikut bertanggung jawab dalam pemeliharaan.

Ia menegaskan agar pihak swasta tidak lepas tangan dan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.

“Pembangunan tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah semata. Perusahaan, terutama yang beroperasi di sekitar harus ikut andil sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan keselamatan masyarakat,” tegasnya

Oleh sebab itu, perusahaan dianggap perlu membantu pemeliharaan jalan agar kerusakannya tidak menelan lebih banyak korban jiwa lagi.

Apalagi saat ini menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Pada periode itu, arus lalu lintas menuju kawasan wisata Pantai Ujung Pandaran itu biasanya meningkat tajam, sehingga dikhawatirkan kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki memicu kecelakaan kembali.

Fajrin menekankan bahwa keterlibatan swasta sangat diperlukan untuk memastikan jalan tersebut aman dan layak, guna mencegah terulangnya insiden yang menelan korban jiwa.

“Kalau kita lihat, jalan ini lebih banyak dipakai perusahaan. Aktivitasnya hampir 24 jam setiap hari, jauh lebih intens dibandingkan masyarakat umum. Karena itu perlu keterlibatan swasta dalam pemeliharaan,” demikian Fajrin.

Baca juga: Masyarakat Kotim semakin taat pajak sehingga realisasi PBB-P2 lampaui target

Baca juga: Dinkes Kotim terus gencarkan CKG deteksi penderita gagal ginjal

Baca juga: GOW Kotim dorong peran aktif perempuan menuju Indonesia Emas 2045


Pewarta :
Uploader : Admin 2
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.