Operasi Ramadniya di Barut Terjadi Tiga Kasus

id Operasi Ramadniya, barut, Operasi Ramadniya di Barut Terjadi Tiga Kasus

Operasi Ramadniya di Barut Terjadi Tiga Kasus

Bupati Barito Utara Nadalsyah saat meninjau pos operasional Ramadniya di Bundaran Buah Muara Teweh pada Sabtu (24/6) malam. (Foto Kominfo dan Persandian Barut)

Muara Teweh (Antara) - Operasi Ramadniya di wilayah hukum Polres Barito Utara, Kalimantan Tengah yang memasuki hari kesepuluh dan akan berakhir pada 4 Juli 2017, sudah tercatat tiga kasus.

"Selama operasi Ramadniya sampai Rabu (28/6) tidak ada kejadian atau kecelakaan lalu lintas di daerah ini dan hanya ada tiga kasus yang terjadi," kata Kepala Bagian Operasional Polres Barito Utara (Barut), Kompol RAS Yudhapatie di Muara Teweh, Rabu.

Menurut Yudhapatie, tiga kasus itu antara lain kepemilikan senjata tajam yang didapat ketika dilakukan kegiatan kepolisian di tingkat (K2YD) yakni pemberantasan premanisme di sejumlah tempat di Muara Teweh.

Kemudian penangkapan seorang terkait peredaran narkotika sebagai pengedar sabu dan kebakaran yang menghabiskan empat buah rumah warga di Jalan Veteran Gang Kinibalu RT 26 Muara Teweh.

"Kasus senjata tajam dan narkoba itu membuktikan tingkat operasional kepolisian meningkat sehingga didapat dua kasus tersebut," katanya.

Kabag Operasional itu mengatakan pihaknya bersyukur dalam operasi Ramadniya yang melibatkan 162 personel gabungan dari Kepolisian Resor Barito Utara yang dibantu DLLAJ, POM TNI-AD, Satpol PP, Pemadam kebakaran dan Dinas Kesehatan setempat tidak ada kejadian seperti pencurian, perkelahian dan pencurian kendaraan bermotor.

Ratusan personel keamanan dan petugas kesehatan itu pihaknya telah menempatkan petugas pada empat titik pos antara lain pos Jinggah Jalan Negara Muara Teweh-Banjarmasin, pos Dermaga, pos pengamanan di kawasan Jalan Sengaju Hulu depan pasar Pertokoan Barito Permai dan pos Bundaran Buah Muara Teweh.

"Para petugas itu ditempatkan pada beberapa tempat yang rawan terjadi kemacetan, kecelakaan dan tindak kriminal di daerah ini yang dilaksanakan 16 hari sejak 19 Juni sampai 4 Juli 2017," kata dia.

Kegiatan pengamanan itu terutama pada tempat ibadah, mobilitas angkutan manusia dan barang serta kegiatan lain di pusat keramaian masyarakat.

"Kita harapkan pada arus mudik dan balik tahun ini berjalan aman dan lancar," ujarnya.