Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah terus memperkuat pembangunan pada berbagai sektor, salah satunya pertanian dalam arti luas sebagai persiapan menjadi daerah penyangga ibu kota negara (IKN) yang baru.
"Persiapan sebagai daerah penyangga IKN, kami terus meningkatkan berbagai kegiatan pertanian tanaman pangan, hortikultura hingga ternak," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalteng Sunarti di Palangka Raya, Senin.
Selain menggiatkan program rutin, pihaknya juga mendapatkan tambahan cetak sawah pada 2020 ini dari pemerintah pusat. Kalteng mendapat alokasi seluas 500 hektare untuk wilayah Seruyan dan Barito Utara.
Sebelumnya pada 2019 seluas 300 hektare dilaksanakan di Kotawaringin Timur, Katingan dan Barito Timur. Sedangkan pada 2018 seluas 280 hektare dilaksamakan di Pulang Pisau.
Baca juga: Aktivitas pertanian di lahan gambut, diyakini meminimalkan karhutla di Palangka Raya
Baca juga: Gubernur Kalteng minta generasi muda tak malu menjadi petani
Baca juga: Pabrik beras modern diharapkan tingkatkan kesejahteraan petani Barito Timur
Kemudian pemprov juga melakukan intensifikasi pertanaman padi, jika semula IP nya baru satu kali tanam dalam setahun, maka ditingkatkan menjadi dua dan begitu pula untuk yang dua, ditingkatkan menjadi tiga dalam setahun.
"Pada prinsipnya pengembangan pangan dilaksanakan di semua wilayah di Kalteng, tak hanya sebagai penyangga IKN tapi untuk pemenuhan kebutuhan sendiri," jelas Sunarti.
Meski semua wilayah dikembangkan, namun pihaknya tetap memiliki sejumlah konsentrasi pada daerah-daerah yang merupakan lumbung pangan. Meliputi Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Barito Timur dan Kotawaringin Timur.
Kelima daerah itu memiliki lahan cukup luas, sedangkan daerah lain dikembangkan dengan berbagai komoditas, tak hanya hibrida tapi juga lokal unggul menyesuaikan kebutuhan masyarakat di wilayah sekitar.
"Optimalisasi pembangunan sektor pertanian juga sesuai visi Presiden RI Joko Widodo yakni mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern," katanya menjelaskan.
Baca juga: Gubernur Kalteng minta Kobar kelola lahan tidak produktif
Baca juga: Pemkab Kapuas terus mendorong petani lokal kembangkan bawang merah
Selain itu pada 2020 ini, pihaknya juga berupaya mengoptimalkan lagi fungsi Balai Pelatihan Pertanian (BPP) di tingkat kecamatan dengan program Kostra Tani atau Komando strategis Pembangunan Pertanian.
Kecamatan merupakan ujung tombak pembangunan sektor pertanian. Nantinya BPP berfungsi sebagai tempat bertemu dan ajang tukar ilmu pengetahuan. Juga akan diintensifkan berbagai bantuan, seperti dukungan sarana dan prasarana, gedung, komputer, jaringan internet dan lainnya.
"Bantuan juga terkait alat-alat penunjang teknologi informasi, sebab saat ini pembangunan berbasis digital," katanya.
Baca juga: Pertanian menjadi salah satu fokus pembangunan di Bartim
Baca juga: Tumbuhkan semangat bertani generasi muda di Kalteng melalui 'Tani Mas'
Baca juga: Optimalisasi sektor pertanian di Sukamara melalui sejumlah program
"Persiapan sebagai daerah penyangga IKN, kami terus meningkatkan berbagai kegiatan pertanian tanaman pangan, hortikultura hingga ternak," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kalteng Sunarti di Palangka Raya, Senin.
Selain menggiatkan program rutin, pihaknya juga mendapatkan tambahan cetak sawah pada 2020 ini dari pemerintah pusat. Kalteng mendapat alokasi seluas 500 hektare untuk wilayah Seruyan dan Barito Utara.
Sebelumnya pada 2019 seluas 300 hektare dilaksanakan di Kotawaringin Timur, Katingan dan Barito Timur. Sedangkan pada 2018 seluas 280 hektare dilaksamakan di Pulang Pisau.
Baca juga: Aktivitas pertanian di lahan gambut, diyakini meminimalkan karhutla di Palangka Raya
Baca juga: Gubernur Kalteng minta generasi muda tak malu menjadi petani
Baca juga: Pabrik beras modern diharapkan tingkatkan kesejahteraan petani Barito Timur
Kemudian pemprov juga melakukan intensifikasi pertanaman padi, jika semula IP nya baru satu kali tanam dalam setahun, maka ditingkatkan menjadi dua dan begitu pula untuk yang dua, ditingkatkan menjadi tiga dalam setahun.
"Pada prinsipnya pengembangan pangan dilaksanakan di semua wilayah di Kalteng, tak hanya sebagai penyangga IKN tapi untuk pemenuhan kebutuhan sendiri," jelas Sunarti.
Meski semua wilayah dikembangkan, namun pihaknya tetap memiliki sejumlah konsentrasi pada daerah-daerah yang merupakan lumbung pangan. Meliputi Kapuas, Pulang Pisau, Katingan, Barito Timur dan Kotawaringin Timur.
Kelima daerah itu memiliki lahan cukup luas, sedangkan daerah lain dikembangkan dengan berbagai komoditas, tak hanya hibrida tapi juga lokal unggul menyesuaikan kebutuhan masyarakat di wilayah sekitar.
"Optimalisasi pembangunan sektor pertanian juga sesuai visi Presiden RI Joko Widodo yakni mewujudkan pertanian maju, mandiri dan modern," katanya menjelaskan.
Baca juga: Gubernur Kalteng minta Kobar kelola lahan tidak produktif
Baca juga: Pemkab Kapuas terus mendorong petani lokal kembangkan bawang merah
Selain itu pada 2020 ini, pihaknya juga berupaya mengoptimalkan lagi fungsi Balai Pelatihan Pertanian (BPP) di tingkat kecamatan dengan program Kostra Tani atau Komando strategis Pembangunan Pertanian.
Kecamatan merupakan ujung tombak pembangunan sektor pertanian. Nantinya BPP berfungsi sebagai tempat bertemu dan ajang tukar ilmu pengetahuan. Juga akan diintensifkan berbagai bantuan, seperti dukungan sarana dan prasarana, gedung, komputer, jaringan internet dan lainnya.
"Bantuan juga terkait alat-alat penunjang teknologi informasi, sebab saat ini pembangunan berbasis digital," katanya.
Baca juga: Pertanian menjadi salah satu fokus pembangunan di Bartim
Baca juga: Tumbuhkan semangat bertani generasi muda di Kalteng melalui 'Tani Mas'
Baca juga: Optimalisasi sektor pertanian di Sukamara melalui sejumlah program