Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran secara konsisten melakukan percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan, melalui berbagai program dan kegiatan yang telah disiapkan.
"Salah satunya memperkuat operasi pengawasan perairan yang memberikan banyak manfaat, seperti menjaga kelestarian habitat ikan, maupun mencegah penangkapan secara berlebihan," kata Sugianto saat dihubungi dari Palangka Raya, Rabu.
Selain itu juga memacu peningkatan produksi ikan tangkap, sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan nelayan lokal di Kalteng. Menurutnya, nelayan sudah seharusnya sejahtera dan berkah.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalteng Darliansjah menjelaskan, gubernur memang sangat peduli dengan nelayan. Petunjuk beliau, nelayan harus diperhatikan, didampingi dan dilindungi.
"Terobosan yang luar biasa juga telah ditempuh gubernur, yaitu membentuk tim gabungan guna mengawasi perairan laut dan darat dari penangkapan ikan secara ilegal," katanya.
Baca juga: Usai Kumai, Pemprov Kalteng kembangkan pelabuhan perikanan Kuala Pembuang
Baca juga: PPI Kumai diharapkan meningkatkan pendapatan masyarakat
Baca juga: Ini bukti Sugianto gerak cepat majukan kelautan dan perikanan Kalteng
Agar pengawasan atau penjagaan efektif, utamanya di pesisir pantai Kalteng sampai dengan12 mil, gubernur telah memerintahkan DKP segera melakukan pengadaan kapal pengawas.
Nantinya dapat digunakan oleh Tim dalam operasi pengawasan di perairan laut daerah Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Seruyan, Sukamara, Katingan, Kapuas dan Pulang Pisau.
"Bahkan gubernur minta agar segera diadakan kapal pengawasan berupa speed boat fiber dengan panjang 16 meter, desain kecepatan 20-30 knot, serta 'endurance' atau daya tahan mencapai 10 jam di laut," katanya.
Sedangkan kapal pengawas pada perairan umum atau darat di daerah Barito, Kapuas, Pulang Pisau dan Palangka Raya, rencananya pada 2021 akan disiapkan speed pengawasan dengan panjang sembilan meter.
Sementara itu juga ada kebijakan ekonomi kerakyatan yang telah diluncurkan gubernur dan sangat membantu nelayan melalui perlindungan keselamatan kerja dan kesehatan, yaitu Kartu Asuransi Nelayan Berkah sebanyak 9.000 jiwa nelayan.
"Jadi sebanyak 9.000 jiwa nelayan yang akan mendapat santunan jika mengalami kecelakaan, meninggal dunia ataupun sakit," katanya.
Baca juga: Gubernur lindungi nelayan di Kalteng melalui program Asuransi Nelayan Berkah
Baca juga: Tingkatkan PAD, DKP Kalteng sosialisasikan regulasi investasi kelautan dan perikanan
Lebih lanjut ia menjelaskan, setelah meresmikan Pelabuhan Perikanan Kumai di Kotawaringin Barat, pada 2020 ini Pemprov Kalteng akan membangun Pelabuhan Perikanan Kuala Pembuang di Seruyan.
Pelabuhan Perikanan tersebut merupakan bentuk kepedulian Gubernur Kalteng kepada nelayan, agar mereka bisa meningkatkan pendapatannya hingga menjadi sejahtera dan pada akhirnya berdampak pada ekonomi daerah.
"Salah satunya memperkuat operasi pengawasan perairan yang memberikan banyak manfaat, seperti menjaga kelestarian habitat ikan, maupun mencegah penangkapan secara berlebihan," kata Sugianto saat dihubungi dari Palangka Raya, Rabu.
Selain itu juga memacu peningkatan produksi ikan tangkap, sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan nelayan lokal di Kalteng. Menurutnya, nelayan sudah seharusnya sejahtera dan berkah.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kalteng Darliansjah menjelaskan, gubernur memang sangat peduli dengan nelayan. Petunjuk beliau, nelayan harus diperhatikan, didampingi dan dilindungi.
"Terobosan yang luar biasa juga telah ditempuh gubernur, yaitu membentuk tim gabungan guna mengawasi perairan laut dan darat dari penangkapan ikan secara ilegal," katanya.
Baca juga: Usai Kumai, Pemprov Kalteng kembangkan pelabuhan perikanan Kuala Pembuang
Baca juga: PPI Kumai diharapkan meningkatkan pendapatan masyarakat
Baca juga: Ini bukti Sugianto gerak cepat majukan kelautan dan perikanan Kalteng
Agar pengawasan atau penjagaan efektif, utamanya di pesisir pantai Kalteng sampai dengan12 mil, gubernur telah memerintahkan DKP segera melakukan pengadaan kapal pengawas.
Nantinya dapat digunakan oleh Tim dalam operasi pengawasan di perairan laut daerah Kotawaringin Barat, Kotawaringin Timur, Seruyan, Sukamara, Katingan, Kapuas dan Pulang Pisau.
"Bahkan gubernur minta agar segera diadakan kapal pengawasan berupa speed boat fiber dengan panjang 16 meter, desain kecepatan 20-30 knot, serta 'endurance' atau daya tahan mencapai 10 jam di laut," katanya.
Sedangkan kapal pengawas pada perairan umum atau darat di daerah Barito, Kapuas, Pulang Pisau dan Palangka Raya, rencananya pada 2021 akan disiapkan speed pengawasan dengan panjang sembilan meter.
Sementara itu juga ada kebijakan ekonomi kerakyatan yang telah diluncurkan gubernur dan sangat membantu nelayan melalui perlindungan keselamatan kerja dan kesehatan, yaitu Kartu Asuransi Nelayan Berkah sebanyak 9.000 jiwa nelayan.
"Jadi sebanyak 9.000 jiwa nelayan yang akan mendapat santunan jika mengalami kecelakaan, meninggal dunia ataupun sakit," katanya.
Baca juga: Gubernur lindungi nelayan di Kalteng melalui program Asuransi Nelayan Berkah
Baca juga: Tingkatkan PAD, DKP Kalteng sosialisasikan regulasi investasi kelautan dan perikanan
Lebih lanjut ia menjelaskan, setelah meresmikan Pelabuhan Perikanan Kumai di Kotawaringin Barat, pada 2020 ini Pemprov Kalteng akan membangun Pelabuhan Perikanan Kuala Pembuang di Seruyan.
Pelabuhan Perikanan tersebut merupakan bentuk kepedulian Gubernur Kalteng kepada nelayan, agar mereka bisa meningkatkan pendapatannya hingga menjadi sejahtera dan pada akhirnya berdampak pada ekonomi daerah.