Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah pusat diharapkan bisa menentukan harga eceran tertinggi (HET) untuk berbagai alat pelindung diri (APD) dan keperluan lainnya dalam penanggulangan COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah Suyuti Syamsul, Rabu menjelaskan, harga yang naik setiap hari menyulitkan pihaknya menentukan harga wajar, sehingga disarankan pemerintah pusat menentukan HET tersebut.

"Penetapan HET tersebut, agar harga jual tak melaju seperti roket yang harganya naik setiap hari. Tidak pada tempatnya harga APD dan bahan logistik lainnya untuk COVID-19, dibentuk oleh pasar bebas yang bergantung pada pasokan dan permintaan," katanya saat dihubungi dari Palangka Raya.

Lebih lanjut ia menjabarkan, oknum berlomba-lomba mendapat keuntungan atas kelangkaan barang. Sementara itu, pengguna anggaran dan aparat pelaksananya tak bisa tenang dengan kondisi harga jual tersebut dan seringkali membuat bimbang.

"Macam-macam harganya, masker N95 saja saat ini sudah Rp3 juta lebih per box, padahal minggu lalu masih Rp2 juta lebih," tegas Suyuti.

Baca juga: Diangkut menggunakan pesawat TNI AU, Kalteng terima 3.000 APD

Baca juga: Kalteng cadangkan APD dan masker bantuan dari pemerintah pusat

Baca juga: 10.000 APD dan 3.000 masker didistribusikan ke Kalteng

Sementara itu, terkait APD, selama masa penanganan COVID-19 hingga saat ini, Kalteng telah menerima bantuan APD dan lainnya dari pemerintah pusat dalam sejumlah tahapan.

Pada setiap tahapan, disalurkan dengan pola menggunakan pesawat udara TNI AU yang diterima Korem 102 Panju Panjung di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya dan kemudian diserahkan kepada Tim Gugus Tugas Kalteng guna diatur pola pendistribusiannya.

Baca juga: Kalteng terima 3.000 APD dan 15.000 masker dari pemerintah pusat

Baca juga: Diangkut menggunakan pesawat TNI AU, Kalteng terima 2.000 APD

Tahap pertama, Kalteng menerima distribusi sebanyak 2.000 APD dari pemerintah pusat, tepatnya pada Kamis (26/3) lalu. Tahap kedua, dilaksanakan pada Sabtu (4/4), berupa APD dan masker, sebanyak 60 koli APD dan 7,5 koli masker, atau sekitar 3.000 APD dan 15.000 masker. Tahap ketiga, pada Jumat (10/4), yaitu sebanyak 10.000 APD dan 3.000 masker.

Tahap keempat, yakni pada Sabtu (18/4) sebanyak 3.000 APD dari pemerintah pusat, sekaligus 29 koli, berupa APD, masker, alat tes cepat atau 'rapid test' dan pelindung wajah bantuan dari Ketua Dharma Pertiwi Angkatan Darat kepada Rumah Sakit Siloam Palangka Raya dan RSUD Doris Sylvanus.

Pewarta : Muhammad Arif Hidayat
Uploader : Admin 4
Copyright © ANTARA 2024