Sampit (ANTARA) - Penularan COVID-19 di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, terus meningkat dengan kondisi terparah terjadi di Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang.
"Termasuk hari ini, kasus terbanyak juga ada di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang. Kami berharap ini menjadi perhatian kita bersama agar penularan COVID-19 bisa kita hentikan," kata Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Selasa.
Hari ini terdapat penambahan kasus baru COVID-19 sebanyak 35 orang, meski ada 8 orang pasien yang dinyatakan sembuh. Masih tingginya kasus baru menunjukkan bahwa potensi penularan virus mematikan itu masih tinggi sehingga harus diwaspadai.
Secara kumulatif, hingga saat ini kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur sudah sebanyak 866 kasus yang terdiri dari 493 orang sudah sembuh, 345 orang masih dirawat dan 28 orang meninggal dunia.
Pasien terbanyak merupakan warga Sampit yang meliputi dua kecamatan yakni Mentawa Baru Ketapang sebanyak 200 orang dan Baamang sebanyak 101 orang. Dua kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak ini memiliki potensi tertinggi penularan COVID-19 saat ini.
Banyaknya pasien yang dirawat membuat ruang isolasi di RSUD dr Murjani Sampit dan Klinik Islamic Center terisi penuh. Kondisi ini sangat memprihatikan karena jumlah kasus baru COVID-19 terus bertambah.
Menyikapi kondisi itu, terhitung sejak 1 Desember 2020, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur membuat kebijakan mengizinkan isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 tanpa gejala. Namun, mereka harus mengajukan usulan dan mendapatkan izin dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 setelah tim meninjau berbagai kesiapan di tempat isolasi mandiri yang akan digunakan.
Baca juga: Begini tanggapan Kepala DLH Kotim dimutasi jadi staf
Multazam mengatakan, kondisi saat ini sangat memprihatinkan. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur sangat menyayangkan sebagian masyarakat mulai mengabaikan penerapan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak berkerumun.
Untuk itulah Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur terus meningkatkan pendisiplinan penerapan protokol kesehatan dengan harapan masyarakat mematuhinya sehingga terhindar dari penularan COVID-19.
Multazam mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada saat beraktivitas di luar rumah. Jika tertular COVID-19, maka tidak saja membahayakan keselamatan sendiri, tetapi juga anggota keluarga di rumah.
"Hal yang memprihatinkan ini adalah klaster terbanyak ini justru klaster keluarga. Satu orang terpapar, kemudian menularkan kepada anggota keluarga lainnya. Kami memohon dengan sangat kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan supaya kita bisa mencegah penularan dan memutus mata rantai penularan COVID-19," demikian Multazam.
Baca juga: Bawaslu Kotim tingkatkan patroli cegah politik uang
"Termasuk hari ini, kasus terbanyak juga ada di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang dan Baamang. Kami berharap ini menjadi perhatian kita bersama agar penularan COVID-19 bisa kita hentikan," kata Pelaksana Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Selasa.
Hari ini terdapat penambahan kasus baru COVID-19 sebanyak 35 orang, meski ada 8 orang pasien yang dinyatakan sembuh. Masih tingginya kasus baru menunjukkan bahwa potensi penularan virus mematikan itu masih tinggi sehingga harus diwaspadai.
Secara kumulatif, hingga saat ini kasus COVID-19 di Kotawaringin Timur sudah sebanyak 866 kasus yang terdiri dari 493 orang sudah sembuh, 345 orang masih dirawat dan 28 orang meninggal dunia.
Pasien terbanyak merupakan warga Sampit yang meliputi dua kecamatan yakni Mentawa Baru Ketapang sebanyak 200 orang dan Baamang sebanyak 101 orang. Dua kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak ini memiliki potensi tertinggi penularan COVID-19 saat ini.
Banyaknya pasien yang dirawat membuat ruang isolasi di RSUD dr Murjani Sampit dan Klinik Islamic Center terisi penuh. Kondisi ini sangat memprihatikan karena jumlah kasus baru COVID-19 terus bertambah.
Menyikapi kondisi itu, terhitung sejak 1 Desember 2020, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur membuat kebijakan mengizinkan isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 tanpa gejala. Namun, mereka harus mengajukan usulan dan mendapatkan izin dari Satuan Tugas Penanganan COVID-19 setelah tim meninjau berbagai kesiapan di tempat isolasi mandiri yang akan digunakan.
Baca juga: Begini tanggapan Kepala DLH Kotim dimutasi jadi staf
Multazam mengatakan, kondisi saat ini sangat memprihatinkan. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur sangat menyayangkan sebagian masyarakat mulai mengabaikan penerapan protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak berkerumun.
Untuk itulah Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur terus meningkatkan pendisiplinan penerapan protokol kesehatan dengan harapan masyarakat mematuhinya sehingga terhindar dari penularan COVID-19.
Multazam mengingatkan masyarakat untuk lebih waspada saat beraktivitas di luar rumah. Jika tertular COVID-19, maka tidak saja membahayakan keselamatan sendiri, tetapi juga anggota keluarga di rumah.
"Hal yang memprihatinkan ini adalah klaster terbanyak ini justru klaster keluarga. Satu orang terpapar, kemudian menularkan kepada anggota keluarga lainnya. Kami memohon dengan sangat kepada seluruh masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan supaya kita bisa mencegah penularan dan memutus mata rantai penularan COVID-19," demikian Multazam.
Baca juga: Bawaslu Kotim tingkatkan patroli cegah politik uang