Kuala Kurun (ANTARA) - Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah Edwin Yustian mengatakan bahwa menumbuhkan dan mengembangkan minat baca pada anak-anak dapat dilakukan dengan berbagai cara.
Berbagai cara yang dapat dilakukan diantaranya adalah seperti mendongeng, bercerita dan sejenisnya, kata Edwin saat membuka lomba bercerita bagi peserta didik Sekolah Dasar (SD) sederajat tingkat kabupaten, di Kuala Kurun, Kamis.
“Hari ini kita mengadakan lomba bercerita yang merupakan salah satu metode yang efektif dalam pembelajaran maupun menumbuhkan minat baca anak, karena memberikan pemahaman yang mudah kepada anak-anak,” ucapnya.
Baca juga: Legislator Gumas: Jangan cepat puas dengan capaian PAD triwulan I
Membaca dongeng, cerita, maupun sejenisnya, tutur dia, akan menimbulkan daya tarik bagi anak-anak, sehingga sedikit demi sedikit akan menanamkan kebiasaan membaca sejak dini kepada anak-anak.
Dia menyebut bahwa tema yang diambil pada kegiatan ini adalah Membangun generasi muda Indonesia gemar membaca serta menumbuhkan karakter bangsa melalui kecintaan terhadap budaya lokal.
“Dengan membawakan cerita rakyat daerah, diharapkan peserta didik lebih mengenal dan mencintai budaya daerahnya. Lebih luas lagi menanamkan akan kebudayaan bangsa, persatuan dan kesatuan, serta nasionalisme,” paparnya.
Lomba bercerita ini diikuti oleh sembilan peserta didik yang berasal dari berbagai SD. Sebagai juara 1 adalah Fernando Clean dari SD Negeri 3 Tampang Tumbang Anjir dengan cerita Bukit Batu Suli.
Baca juga: DPRD Gumas desak perusahaan sawit segera urus HGU
Juara 2 adalah Laudia Aprilin dari SD Negeri 3 Tampang Tumbang Anjir yang membawakan cerita Nyai Balau, dan juara 3 adalah Andin Anggraini dari SD Negeri 2 Tampang Tumbang Anjir yang membawakan cerita Sejarah Kalteng disebut Bumi Tambun Bungai.
Guru Pembina dan Pendamping dari SDN 3 Tampang Tumbang Anjir Yuni Herniasihati mengatakan pihak sekolah menyeleksi peserta didik kelas IV dan V, untuk dikirimkan mengikuti lomba bercerita tingkat SD sederajat se-Gumas.
“Wakil dari SD Negeri Tampang Tumbang Anjir ada dua orang. Mereka kami siapkan selama tiga minggu, di mana satu minggu untuk membuat cerita dan dua minggu untuk berlatih. Ternyata hasilnya memuaskan, wakil kami mendapat juara 1 dan juara 2,” demikian Yuni.
Baca juga: Guru, kepsek dan pengawas di Gumas ditargetkan kembali raih prestasi
Baca juga: Vaksinasi massal COVID-19 di Gumas diikuti 346 orang
Baca juga: Seorang ayah di Gumas diduga setubuhi anak tirinya
Berbagai cara yang dapat dilakukan diantaranya adalah seperti mendongeng, bercerita dan sejenisnya, kata Edwin saat membuka lomba bercerita bagi peserta didik Sekolah Dasar (SD) sederajat tingkat kabupaten, di Kuala Kurun, Kamis.
“Hari ini kita mengadakan lomba bercerita yang merupakan salah satu metode yang efektif dalam pembelajaran maupun menumbuhkan minat baca anak, karena memberikan pemahaman yang mudah kepada anak-anak,” ucapnya.
Baca juga: Legislator Gumas: Jangan cepat puas dengan capaian PAD triwulan I
Membaca dongeng, cerita, maupun sejenisnya, tutur dia, akan menimbulkan daya tarik bagi anak-anak, sehingga sedikit demi sedikit akan menanamkan kebiasaan membaca sejak dini kepada anak-anak.
Dia menyebut bahwa tema yang diambil pada kegiatan ini adalah Membangun generasi muda Indonesia gemar membaca serta menumbuhkan karakter bangsa melalui kecintaan terhadap budaya lokal.
“Dengan membawakan cerita rakyat daerah, diharapkan peserta didik lebih mengenal dan mencintai budaya daerahnya. Lebih luas lagi menanamkan akan kebudayaan bangsa, persatuan dan kesatuan, serta nasionalisme,” paparnya.
Lomba bercerita ini diikuti oleh sembilan peserta didik yang berasal dari berbagai SD. Sebagai juara 1 adalah Fernando Clean dari SD Negeri 3 Tampang Tumbang Anjir dengan cerita Bukit Batu Suli.
Baca juga: DPRD Gumas desak perusahaan sawit segera urus HGU
Juara 2 adalah Laudia Aprilin dari SD Negeri 3 Tampang Tumbang Anjir yang membawakan cerita Nyai Balau, dan juara 3 adalah Andin Anggraini dari SD Negeri 2 Tampang Tumbang Anjir yang membawakan cerita Sejarah Kalteng disebut Bumi Tambun Bungai.
Guru Pembina dan Pendamping dari SDN 3 Tampang Tumbang Anjir Yuni Herniasihati mengatakan pihak sekolah menyeleksi peserta didik kelas IV dan V, untuk dikirimkan mengikuti lomba bercerita tingkat SD sederajat se-Gumas.
“Wakil dari SD Negeri Tampang Tumbang Anjir ada dua orang. Mereka kami siapkan selama tiga minggu, di mana satu minggu untuk membuat cerita dan dua minggu untuk berlatih. Ternyata hasilnya memuaskan, wakil kami mendapat juara 1 dan juara 2,” demikian Yuni.
Baca juga: Guru, kepsek dan pengawas di Gumas ditargetkan kembali raih prestasi
Baca juga: Vaksinasi massal COVID-19 di Gumas diikuti 346 orang
Baca juga: Seorang ayah di Gumas diduga setubuhi anak tirinya