Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah melalui Dinas Perhubungan meluncurkan program angkutan gratis berupa bus mini berkapasitas 21 orang.
“Program angkutan gratis ini program Bupati Bartim Ampera AY Mebas,” kata Kepala Dinas Perhubungan Bartim Hudaya di Tamiang Layang, Sabtu.
Menurutnya, ada tiga bus mini dari hibah Kementerian Perhubungan yang dioperasionalkan pulang pergi (PP) dengan rute Ampah- Tamiang Layang – Pasar Panas.
Uji coba pengoperasionalan bus mini akan dilaksanakan sejak Senin (7/6). Selama uji coba operasional diberlakukan, Dishub Bartim akan mengevaluasi untuk melihat antusias masyarakat yang membutuhkan.
Angkutan gratis akan melayani warga yang membutuhkan, baik anak-anak hingga dewasa, pelajar, pegawai negeri dan warga biasa. Jam operasional akan disesuaikan dari hasil uji coba operasional.
“Karena masih pandemi COVID-19 maka menerapkan protokol kesehatan,” kata Hudaya.
Protokol kesehatan yang diterapkan yakni penumpang wajib memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak dan menjauhi berkerumun.
Selain itu, kata dia, Dishub Bartim juga akan mempelajari titik terbanyak lokasi persinggahan dan tempat berkumpulnya warga sehingga bisa ditetapkan lokasi persinggahannya untuk nantinya dibangun halte bus.
Baca juga: Masyarakat Bartim terus diingatkan laksanakan protokol kesehatan
Tidak hanya itu, tempat penyimpanan, perawatan dan perbaikan bus angkutan juga akan dibahas secara teknis sehingga kondisi bus akan tetap terawat dengan baik dan bisa dimanfaatkan maksimal untuk kepentingan masyarakat.
Sopir bus yang mengoperasionalkan bus mini hibah dari Kemenhub itu akan diambil dari ASN Dishub Bartim. Biaya operasional akan dibebankan kepada keuangan daerah.
Dishub Bartim akan berupaya mengkaji kebutuhan dan antusiasme warga dalam angkutan gratis. Jika memungkinkan, maka program angkutan gratis akan diperluas hingga 10 kecamatan di Bartim.
“Kami mohon dukungan semua, masukan dan informasinya agar angkutan gratis ini bisa berjalan dan bermanfaat bagi masyarakat,” demikian Hudaya.
Baca juga: Penduduk asli Desa Dambung suku Dayak Lawangan bukti masuk Bartim
Baca juga: Polres Bartim dalami dugaan keracunan massal
“Program angkutan gratis ini program Bupati Bartim Ampera AY Mebas,” kata Kepala Dinas Perhubungan Bartim Hudaya di Tamiang Layang, Sabtu.
Menurutnya, ada tiga bus mini dari hibah Kementerian Perhubungan yang dioperasionalkan pulang pergi (PP) dengan rute Ampah- Tamiang Layang – Pasar Panas.
Uji coba pengoperasionalan bus mini akan dilaksanakan sejak Senin (7/6). Selama uji coba operasional diberlakukan, Dishub Bartim akan mengevaluasi untuk melihat antusias masyarakat yang membutuhkan.
Angkutan gratis akan melayani warga yang membutuhkan, baik anak-anak hingga dewasa, pelajar, pegawai negeri dan warga biasa. Jam operasional akan disesuaikan dari hasil uji coba operasional.
“Karena masih pandemi COVID-19 maka menerapkan protokol kesehatan,” kata Hudaya.
Protokol kesehatan yang diterapkan yakni penumpang wajib memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak dan menjauhi berkerumun.
Selain itu, kata dia, Dishub Bartim juga akan mempelajari titik terbanyak lokasi persinggahan dan tempat berkumpulnya warga sehingga bisa ditetapkan lokasi persinggahannya untuk nantinya dibangun halte bus.
Baca juga: Masyarakat Bartim terus diingatkan laksanakan protokol kesehatan
Tidak hanya itu, tempat penyimpanan, perawatan dan perbaikan bus angkutan juga akan dibahas secara teknis sehingga kondisi bus akan tetap terawat dengan baik dan bisa dimanfaatkan maksimal untuk kepentingan masyarakat.
Sopir bus yang mengoperasionalkan bus mini hibah dari Kemenhub itu akan diambil dari ASN Dishub Bartim. Biaya operasional akan dibebankan kepada keuangan daerah.
Dishub Bartim akan berupaya mengkaji kebutuhan dan antusiasme warga dalam angkutan gratis. Jika memungkinkan, maka program angkutan gratis akan diperluas hingga 10 kecamatan di Bartim.
“Kami mohon dukungan semua, masukan dan informasinya agar angkutan gratis ini bisa berjalan dan bermanfaat bagi masyarakat,” demikian Hudaya.
Baca juga: Penduduk asli Desa Dambung suku Dayak Lawangan bukti masuk Bartim
Baca juga: Polres Bartim dalami dugaan keracunan massal