Kuala Kurun (ANTARA) - Direktur Pelayanan Investasi Desa, Daerah Tertinggal dan Transmigrasi pada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Supriadi berharap keberadaan SPBU mini atau Pertashop Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesmas) Parawei Itah 10 nantinya dapat memicu berbagai jenis usaha lain.
“Misalnya ada potensi di suatu desa yang memang punya produk unggulan, maka produk unggulannya bisa ditempatkan di sini,” ucap Supriadi saat mengunjungi Pertashop BUMDesmas Parawei Itah 10 di Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Kamis.
Menurut dia, lahan di Pertashop BUMDesma Parawei Itah 10 masih cukup luas dan bisa dikembangkan lagi. Yang dimaksud dengan dikembangkan adalah dengan membangun beberapa gerai.
Gerai yang telah dibangun, ujar dia, bisa digunakan untuk berjualan berbagai produk lain, bisa itu produk unggulan desa sebagai cendera mata, kuliner, dan sebagainya.
Baca juga: 2021 PLTU di Gumas ditargetkan aliri listrik ke masyarakat Kalteng
Pertashop menyediakan Bahan Bakar Minyak (BBM), sehingga konsumen datang ke Pertashop untuk membeli BBM, bukan Pertashop yang mencari konsumen. Hal itu menjadi suatu keuntungan dan bisa dimanfaatkan dengan menyediakan berbagai produk selain BBM.
Misalnya saja mall, jika masyarakat masuk ke mall, di mall tersedia berbagai jenis produk, yang memudahkan masyarakat karena ada yang berjualan pakaian, kuliner, dan lain sebagainya. Diharap Pertashop nantinya dapat berkembang seperti itu.
“Mudah-mudahan Pertashop ini menjadi pemicu, karena ini konsumen yang datang, bukan kita yang mencari konsumen. Kalau konsumen yang datang, produk yang lain bisa dilihat dan dibeli di tempat,” paparnya.
Agar Pertashop BUMDesma Parawei Itah 10 dapat berkembang, tentunya diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk perbankan. Diharap perbankan dapat memfasilitasi BUMDesma, jika nantinya BUMDesma memerlukan modal untuk mengembangkan usaha.
Lebih lanjut, dia berharap ke depan BUMDesma Parawei Itah 10 dapat berhasil, sehingga menjadi contoh dan mendorong desa-desa lain di wilayah setempat untuk bergabung atau membentuk BUMDesma.
Bupati Gumas Jaya S Monong (tengah) didampingi Wabup Efrensia L.P Umbing (kanan), Ketua TP PKK Mimie Mariatie (kiri) dan lainnya memberi keterangan kepada awak media, usai mengunjungi Pertashop BUMDesma Parawei Itah 10 di Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah, Kamis (17/6/2021). (ANTARA/Chandra)
Bupati Gumas Jaya S Monong yang turut melakukan peninjauan Pertashop Parawei Itah 10 mengatakan, peninjauan dilakukan untuk melihat perkembangan pembangunan Pertashop, serta berbagai hal yang harus dilengkapi lagi.
Dia meminta kepada Camat Tewah dan kepala desa yang tergabung dalam BUMDesma agar segera menyelesaikan pembangunan Pertashop, sehingga Pertashop tertata rapi dan bisa berfungsi dengan normal.
Untuk diketahui, BUMDesma Parawei Itah 10 merupakan BUMDesma yang dibentuk 10 desa di Kecamatan Tewah dan masing-masing desa memberi penyertaan modal senilai Rp200 juta.
10 desa tersebut adalah Sei Riang, Tumbang Habaon, Rangan Mihing, Sandung Tambun, Karason Raya, Batu Nyiwuh, Kasintu, Sarerangan, Sumur Mas dan Batu Nyapau.
Dari penyertaan modal yang terkumpul, BUMDesma Parawei Itah 10 telah membuka beberapa jenis usaha diantaranya fotocopy, toko alat tulis kantor, menjadi agen BRILink, dan sedang membangun Pertashop dan ditargetkan bisa diresmikan dalam waktu dekat.
Baca juga: DPRD Kalteng cek pembangunan dan kesiapan PLTU di Gumas
Baca juga: Distan Gunung Mas latih ibu PKK olah hasil peternakan
Baca juga: Ini upaya Gumas sinergikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
“Misalnya ada potensi di suatu desa yang memang punya produk unggulan, maka produk unggulannya bisa ditempatkan di sini,” ucap Supriadi saat mengunjungi Pertashop BUMDesmas Parawei Itah 10 di Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Kamis.
Menurut dia, lahan di Pertashop BUMDesma Parawei Itah 10 masih cukup luas dan bisa dikembangkan lagi. Yang dimaksud dengan dikembangkan adalah dengan membangun beberapa gerai.
Gerai yang telah dibangun, ujar dia, bisa digunakan untuk berjualan berbagai produk lain, bisa itu produk unggulan desa sebagai cendera mata, kuliner, dan sebagainya.
Baca juga: 2021 PLTU di Gumas ditargetkan aliri listrik ke masyarakat Kalteng
Pertashop menyediakan Bahan Bakar Minyak (BBM), sehingga konsumen datang ke Pertashop untuk membeli BBM, bukan Pertashop yang mencari konsumen. Hal itu menjadi suatu keuntungan dan bisa dimanfaatkan dengan menyediakan berbagai produk selain BBM.
Misalnya saja mall, jika masyarakat masuk ke mall, di mall tersedia berbagai jenis produk, yang memudahkan masyarakat karena ada yang berjualan pakaian, kuliner, dan lain sebagainya. Diharap Pertashop nantinya dapat berkembang seperti itu.
“Mudah-mudahan Pertashop ini menjadi pemicu, karena ini konsumen yang datang, bukan kita yang mencari konsumen. Kalau konsumen yang datang, produk yang lain bisa dilihat dan dibeli di tempat,” paparnya.
Agar Pertashop BUMDesma Parawei Itah 10 dapat berkembang, tentunya diperlukan dukungan dari berbagai pihak, termasuk perbankan. Diharap perbankan dapat memfasilitasi BUMDesma, jika nantinya BUMDesma memerlukan modal untuk mengembangkan usaha.
Lebih lanjut, dia berharap ke depan BUMDesma Parawei Itah 10 dapat berhasil, sehingga menjadi contoh dan mendorong desa-desa lain di wilayah setempat untuk bergabung atau membentuk BUMDesma.
Bupati Gumas Jaya S Monong yang turut melakukan peninjauan Pertashop Parawei Itah 10 mengatakan, peninjauan dilakukan untuk melihat perkembangan pembangunan Pertashop, serta berbagai hal yang harus dilengkapi lagi.
Dia meminta kepada Camat Tewah dan kepala desa yang tergabung dalam BUMDesma agar segera menyelesaikan pembangunan Pertashop, sehingga Pertashop tertata rapi dan bisa berfungsi dengan normal.
Untuk diketahui, BUMDesma Parawei Itah 10 merupakan BUMDesma yang dibentuk 10 desa di Kecamatan Tewah dan masing-masing desa memberi penyertaan modal senilai Rp200 juta.
10 desa tersebut adalah Sei Riang, Tumbang Habaon, Rangan Mihing, Sandung Tambun, Karason Raya, Batu Nyiwuh, Kasintu, Sarerangan, Sumur Mas dan Batu Nyapau.
Dari penyertaan modal yang terkumpul, BUMDesma Parawei Itah 10 telah membuka beberapa jenis usaha diantaranya fotocopy, toko alat tulis kantor, menjadi agen BRILink, dan sedang membangun Pertashop dan ditargetkan bisa diresmikan dalam waktu dekat.
Baca juga: DPRD Kalteng cek pembangunan dan kesiapan PLTU di Gumas
Baca juga: Distan Gunung Mas latih ibu PKK olah hasil peternakan
Baca juga: Ini upaya Gumas sinergikan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan