Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengapresiasi peran damang kepala adat beserta mantir dan perangkatnya dalam membantu pemerintah daerah, khususnya dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
"Peran damang bagi pemerintah, mereka sangat membantu karena bila ada permasalahan, terutama mengenai adat istiadat, itu damang yang berperan. Mereka juga dapat bekerjasama dengan camat seperti dalam menangani sengketa lahan. Sehingga kearifan lokal dapat dilaksanakan dengan baik," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan Halikinnor usai melantik Damang Kepala Adat Kecamatan Parenggean dan Mentaya Hilir Utara. Jabatan Damang Kepala Adat Mentaya Hilir Utara dipercayakan kepada Rusli, sedangkan Damang Kepala Adat Parenggean dipercayakan kepada Puja Guntara.
Turut hadir Ketua DPRD Rinie, Wakil Ketua I Rudianur dan perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah. Acara juga diisi pemberian penghargaan oleh bupati kepada Maslan Jailani yang purna tugas setelah empat kali menjadi Damang Kepala Adat Parenggean.
Halikinnor berharap dengan dilantiknya damang definitif ini maka tugas-tugas kedamangan lebih baik lagi. Pejabat definitif dapat dengan leluasa menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada.
Baca juga: Kapolda Kalteng ajak gencarkan vaksinasi hadapi puncak penularan Omicron
Halikinnor menilai, peran damang di Kotawaringin Timur selama ini sangat membantu pemerintah daerah, khususnya dalam hal kemasyarakatan. Banyak permasalahan yang bisa difasilitasi diselesaikan oleh damang dan jajarannya.
Damang dan perangkatnya menjadi ujung tombak dalam menjalankan hukum adat. Kotawaringin Timur tetap menjunjung tinggi adat dan budaya serta kearifan lokal yang selama ini berlaku di masyarakat.
Halikinnor juga meminta para damang turut mengembangkan adat dan istiadat budaya yang ada di Kotawaringin Timur, khususnya budaya Dayak. Pelestarian ini sangat penting dalam upaya melestarikan kebudayaan.
"Dengan adanya peran kelembagaan adat ini diharapkan daerah jadi aman, tenteram, damai dan dapat berinteraksi dalam membangun daerah. Saya juga berpesan agar mereka dalam bertugas dapat berkoordinasi dengan lembaga yang ada di sana dan tokoh agama maupun masyarakat," demikian Halikinnor.
Baca juga: Bantuan pangan non tunai untuk 7.333 penerima di Kotim mulai disalurkan
Baca juga: Bupati Kotim perintahkan antisipasi lonjakan harga jelang Ramadhan
Baca juga: Terpapar COVID-19, penghuni asrama mahasiswa Kalteng di Yogyakarta perlu perhatian
"Peran damang bagi pemerintah, mereka sangat membantu karena bila ada permasalahan, terutama mengenai adat istiadat, itu damang yang berperan. Mereka juga dapat bekerjasama dengan camat seperti dalam menangani sengketa lahan. Sehingga kearifan lokal dapat dilaksanakan dengan baik," kata Bupati Halikinnor di Sampit, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan Halikinnor usai melantik Damang Kepala Adat Kecamatan Parenggean dan Mentaya Hilir Utara. Jabatan Damang Kepala Adat Mentaya Hilir Utara dipercayakan kepada Rusli, sedangkan Damang Kepala Adat Parenggean dipercayakan kepada Puja Guntara.
Turut hadir Ketua DPRD Rinie, Wakil Ketua I Rudianur dan perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah. Acara juga diisi pemberian penghargaan oleh bupati kepada Maslan Jailani yang purna tugas setelah empat kali menjadi Damang Kepala Adat Parenggean.
Halikinnor berharap dengan dilantiknya damang definitif ini maka tugas-tugas kedamangan lebih baik lagi. Pejabat definitif dapat dengan leluasa menjalankan tugas sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang ada.
Baca juga: Kapolda Kalteng ajak gencarkan vaksinasi hadapi puncak penularan Omicron
Halikinnor menilai, peran damang di Kotawaringin Timur selama ini sangat membantu pemerintah daerah, khususnya dalam hal kemasyarakatan. Banyak permasalahan yang bisa difasilitasi diselesaikan oleh damang dan jajarannya.
Damang dan perangkatnya menjadi ujung tombak dalam menjalankan hukum adat. Kotawaringin Timur tetap menjunjung tinggi adat dan budaya serta kearifan lokal yang selama ini berlaku di masyarakat.
Halikinnor juga meminta para damang turut mengembangkan adat dan istiadat budaya yang ada di Kotawaringin Timur, khususnya budaya Dayak. Pelestarian ini sangat penting dalam upaya melestarikan kebudayaan.
"Dengan adanya peran kelembagaan adat ini diharapkan daerah jadi aman, tenteram, damai dan dapat berinteraksi dalam membangun daerah. Saya juga berpesan agar mereka dalam bertugas dapat berkoordinasi dengan lembaga yang ada di sana dan tokoh agama maupun masyarakat," demikian Halikinnor.
Baca juga: Bantuan pangan non tunai untuk 7.333 penerima di Kotim mulai disalurkan
Baca juga: Bupati Kotim perintahkan antisipasi lonjakan harga jelang Ramadhan
Baca juga: Terpapar COVID-19, penghuni asrama mahasiswa Kalteng di Yogyakarta perlu perhatian