Jakarta (ANTARA) -
Pernahkah Anda berada ke dalam situasi stok bahan makanan yang disimpan di rumah menumpuk, hingga beberapa produk kualitasnya menurun, dan tidak layak dikonsumsi?

Imbasnya bahan-bahan tersebut akan terbuang dengan sia-sia dan mengakibatkan kerugian berbelanja.

Tentunya hal ini sangat disayangkan, karena bahan makanan merupakan salah satu dari sekian banyak kebutuhan pokok yang perlu dipenuhi dan dikelola dengan baik.

Maka dari itu cermat mengatur dan mengelola terutama pada faktor penyimpanan menjadi ilmu penting yang harus diperhatikan dengan teliti.

Pada dasarnya, untuk mengoptimalkan waktu berbelanja agar lebih praktis, sebagian besar orang memilih membeli beragam kebutuhan bahan dapur dalam jumlah banyak sekaligus.

Baca juga: Cara menyimpan daging, buah dan sayur agar awet selama pandemi

Tetapi ada yang seringkali terlupakan, bahwa masing-masing bahan makanan itu memiliki karakteristik yang berbeda-beda, sehingga selalu ada komponen-komponen khusus dalam setiap metode penyimpanannya. Baik itu makanan segar, makanan siap saji, hingga bahan makanan pendukung lainnya.

Berikut tips dan trik dalam sesi diskusi BincangShopee pada Selasa yang dapat menjadi solusi dan inspirasi penyimpanan pintar untuk menjaga kesegaran makanan:

1. Membuat Rencana Belanja Mingguan atau Bulanan Secara Baik dan Bijak
Pengelolaan kebutuhan bahan baku perlu diimbangi dengan proses belanja yang cermat. Pertama-tama buat daftar skala prioritas, rencanakan kebutuhan utama apa saja yang diperlukan, produk apa saja yang dapat di beli di bulan berikutnya, dan mengkombinasikan jenis bahan makanan segar dengan jenis bahan makanan jangka panjang sebagai cadangan. Jadi, jika sewaktu-waktu kehabisan bahan makanan segar, selalu terdapat persediaan cadangan sebagai solusi efektif.

"Membuat list prioritas dalam berbelanja menurutku adalah salah satu tahap pertama yang paling penting untuk kita susun. Karena itu yang akan menjadi modal untuk kita mengambil step selanjutnya," kata Devina Hermawan saat diskusi daring, Selasa.

"Apalagi kalau misalnya kita masaknya perlu berbagai macam. Berbagai menu. Misalnya ibu rumah tangga yang anaknya umurnya beda-beda. Belum lagi bapaknya seleranya beda. Nah itu kita perencanaannya harus pintar," tambahnya.

Aspek penting lainnya dalam mengatur perencanaan belanja agar lebih optimal adalah dengan memaksimalkan beragam keuntungan melalui promo-promo menarik yang tersedia. Seperti memanfaatkan kampanye Shopee 8.8 Pesta Diskon Supermarket, mulai dari Gratis Ongkir Semua Toko, Beli 2 Pasti Diskon 50%, hingga Tebus Murah 5 Ribu yang mana rangkaian promo belanja ini dapat dinikmati hingga 8 Agustus 2022 mendatang.

Baca juga: Ini kesalahan-kesalahan saat menyimpan telur
Makanan dalam lemari dingin (Getty Images/iStockphoto/belchonock/)
2. Kelola Posisi Penempatan dan Suhu yang Sesuai Karakteristik
Prinsipnya tidak semua bahan makanan dapat disimpan di lemari pendingin, namun tidak semua bahan makanan juga dapat disimpan pada rak atau lemari dapur. Intinya ketahui terlebih dahulu karakter masing-masing bahan yang ingin disimpan.
Bagi olahan daging dan bahan makanan yang basah lainnya, gunakanlah wadah makanan kedap udara untuk mencegah kontaminasi silang. Demi menjaga kesegaran simpan pada bagian freezer kulkas dan beri jarak satu dan lainnya agar udara bisa bersirkulasi dengan baik.
Selain itu, setiap penyimpanan bahan segar di kulkas, usahakan selalu dalam keadaan kering dan simpan dalam box/plastik yang terpisah. Kemudian, alasi wadah sayuran dan buah dengan tisu dapur atau handuk guna membantu menyerap kelembaban ketika suhu dingin di dalam kulkas. Melalui metode ini, membantu menjaga kualitas agar tidak cepat layu dan bertahan lama.
Trik berikutnya, pisahkan bahan makanan yang memiliki aroma khusus dengan yang lainnya. Kemudian, pahami juga jenis buah seperti alpukat, pisang dan produk makanan lainnya semacam roti dan keripik yang justru tidak tahan lama jika diletakkan di kulkas, namun cukup di udara terbuka.

Baca juga: Pintu kulkas bukan tempat terbaik menyimpan telur

3. Mengatur Stok dengan Pencatatan yang Teliti
Biasakan melakukan pencatatan saat barang hendak disimpan dan perhatikan tanggal kadaluarsa pada makanan kaleng maupun siap saji. Selanjutnya terapkan sistem First in First Out yakni barang yang pertama masuk adalah barang yang pertama digunakan, hal ini membantu kita dalam mengurangi stok lama yang masih tersimpan. Selain itu, ketika hendak memasak, gunakan stok bahan secara bijak dan keluarkan secukupnya agar terhindar dari pembekuan berulang-ulang.

4. Kualitas Terjaga, Utamakan Kebersihan
Tips terakhir yang tak kalah penting, selalu memastikan dan menjaga kebersihan dapur, lemari penyimpanan, dan kulkas dengan secara rutin, termasuk memantau kebersihan wadah penyimpanan. Mengapa hal ini penting? Tentunya untuk menjaga kualitas bahan makanan, rasa, dan warna tetap baik, serta aman dari hewan pengerat, serangga dan lainnya.

“Bahan makanan merupakan investasi besar dalam dapur, maka perlu diketahui apa saja yang benar-benar dibutuhkan saat berbelanja. Dalam pengelolaannya, keterampilan dan ketelitian juga dibutuhkan agar dapat mengoptimalkan bahan tersebut hingga dapat digunakan dengan baik," ujar Putri Lukman selaku Head of Electronics & FMCG Shopee Indonesia.

"Berangkat dari hal tersebut, sebagai bagian dari kampanye Shopee 8.8 Pesta Diskon Supermarket, BincangShopee kali ini kami hadirkan khusus untuk berbagi ilmu melalui sesi talkshow dan workshop untuk seluruh masyarakat Indonesia terutama para pengguna setia Shopee mengenai pentingnya mengetahui cara menyimpan dan mengelola bahan makanan yang pintar, demi menjaga nilai gizi, rasa, kualitas, kesegaran dan masa umur pada bahan tersebut," tutupnya.

Baca juga: Cara menyimpan daging kurban agar tahan lama

Baca juga: Cara menyimpan ASI saat listrik dirumah mati

Baca juga: Cara menyimpan sikat gigi yang benar agar tak berkuman

Pewarta : Ida Nurcahyani
Uploader : Admin Kalteng
Copyright © ANTARA 2024