Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah terus meningkatkan perhatian terhadap sektor pertanian, bahkan kini petani setempat bisa meminjam ekskavator secara gratis dengan mendaftar secara online melalui aplikasi yang diberi nama Sipimakai atau Sistem Pinjam Pakai Pengelolaan Pemanfaatan Ekskavator.
"Pemerintah daerah berharap ini dapat memudahkan petani dan meningkatkan kesejahteraan petani. Kami mengapresiasi terobosan aplikasi ini dengan harapan bisa membuat pengelolaannya adil dan transparan," kata Sekretaris Daerah Fajrurrahman di Sampit, Senin.
Hal itu disampaikan Fajrurrahman saat peluncuran aplikasi Sipimakai Pengelolaan Pemanfaatan Ekskavator. Turut hadir Ketua DPRD Rinie, Ketua Komisi II DPRD Juliansyah, kepala satuan organisasi perangkat daerah, perwakilan kelompok tani dan pejabat lainnya.
Sejak 2021 dan dilanjutkan 2022 ini, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur membeli ekskavator untuk setiap kecamatan. Dari 17 kecamatan, sudah ada 15 kecamatan yang mendapatkan bantuan alat berat tersebut, sedangkan dua kecamatan lainnya di dalam kota yaitu Baamang dan Mentawa Baru Ketapang akan diberikan bantuan ekskavator pada 2023.
Pengadaan ekskavator multifungsi tersebut merupakan perwujudan janji politik Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati saat mengikuti pemilu kepala daerah. Program ini tidak hanya bermanfaat untuk bidang pertanian, tetapi juga membantu pencegahan kebakaran hutan dan lahan serta peningkatan infrastruktur.
Fajrurrahman berharap program bantuan ekskavator untuk setiap kecamatan ini akan membantu peningkatan produksi pertanian. Dampaknya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus mendukung pengendalian inflasi.
"Pemerintah daerah berharap petani bisa terbantu melalui terobosan ini. Kami berharap ini bisa dioptimalkan dan dikelola secara transparan melalui aplikasi Sipimakai ini," ujar Fajrurrahman.
Baca juga: Perusahaan sawit di Kotim minim bantu pasok darah untuk PMI
Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur Sepnita mengatakan, masyarakat sangat antusias memanfaatkan bantuan ekskavator. Untuk itulah akhirnya dibuat aplikasi Sipimakai Pengelolaan Pemanfaatan Ekskavator agar semua petani bisa mengakses peminjaman ekskavator tersebut.
"Jadi nanti dilihat siapa yang lebih dulu mendaftar, kemudian diverifikasi oleh BPP di kecamatan, kemudian dilaporkan ke kami di kabupaten. Ini gratis dan tidak ada dipungut untuk retribusi PAD (pendapatan asli daerah). Tinggal mereka menyiapkan untuk operasional," kata Sepnita.
Dia menjelaskan, untuk ekskavator pengadaan tahun 2021 sudah dimanfaatkan di beberapa kecamatan. Hasil evaluasi, petani sangat terbantu karena biaya produksi yang dikeluarkan jauh lebih murah dibanding selama ini menyewa ekskavator dari pihak swasta.
Hal itulah yang membuat perlu dilakukan pengaturan secara transparan dalam pemanfaatan ekskavator tersebut sehingga bisa memberi kesempatan yang sama bagi semua pihak. Setiap kelompok peminjam dibatasi maksimal selama 30 hari.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Kota Besi Hulu Kecamatan Kota Besi, Haris menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah atas bantuan ekskavator tersebut. Manfaatnya sangat besar dalam mendukung peningkatan produksi pertanian.
"Apalagi sekarang ada aplikasinya, sehingga semakin mudah jika ingin meminjamnya. Ini sangat membantu karena jika menyewa sendiri, biayanya cukup mahal. Kami berharap perhatian seperti ini terus diberikan pemerintah daerah kepada kami para petani," demikian Haris.
Baca juga: Pemkab Kotim awasi kemungkinan munculnya aktivitas kelompok LGBT
Baca juga: BKPRMI Kotim ajak masyarakat cegah anak terpapar perilaku LGBT
Baca juga: PKBI Kotim minta RSUD Murjani Sampit tingkatkan layanan hemodialisa
"Pemerintah daerah berharap ini dapat memudahkan petani dan meningkatkan kesejahteraan petani. Kami mengapresiasi terobosan aplikasi ini dengan harapan bisa membuat pengelolaannya adil dan transparan," kata Sekretaris Daerah Fajrurrahman di Sampit, Senin.
Hal itu disampaikan Fajrurrahman saat peluncuran aplikasi Sipimakai Pengelolaan Pemanfaatan Ekskavator. Turut hadir Ketua DPRD Rinie, Ketua Komisi II DPRD Juliansyah, kepala satuan organisasi perangkat daerah, perwakilan kelompok tani dan pejabat lainnya.
Sejak 2021 dan dilanjutkan 2022 ini, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur membeli ekskavator untuk setiap kecamatan. Dari 17 kecamatan, sudah ada 15 kecamatan yang mendapatkan bantuan alat berat tersebut, sedangkan dua kecamatan lainnya di dalam kota yaitu Baamang dan Mentawa Baru Ketapang akan diberikan bantuan ekskavator pada 2023.
Pengadaan ekskavator multifungsi tersebut merupakan perwujudan janji politik Bupati Halikinnor dan Wakil Bupati Irawati saat mengikuti pemilu kepala daerah. Program ini tidak hanya bermanfaat untuk bidang pertanian, tetapi juga membantu pencegahan kebakaran hutan dan lahan serta peningkatan infrastruktur.
Fajrurrahman berharap program bantuan ekskavator untuk setiap kecamatan ini akan membantu peningkatan produksi pertanian. Dampaknya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, sekaligus mendukung pengendalian inflasi.
"Pemerintah daerah berharap petani bisa terbantu melalui terobosan ini. Kami berharap ini bisa dioptimalkan dan dikelola secara transparan melalui aplikasi Sipimakai ini," ujar Fajrurrahman.
Baca juga: Perusahaan sawit di Kotim minim bantu pasok darah untuk PMI
Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur Sepnita mengatakan, masyarakat sangat antusias memanfaatkan bantuan ekskavator. Untuk itulah akhirnya dibuat aplikasi Sipimakai Pengelolaan Pemanfaatan Ekskavator agar semua petani bisa mengakses peminjaman ekskavator tersebut.
"Jadi nanti dilihat siapa yang lebih dulu mendaftar, kemudian diverifikasi oleh BPP di kecamatan, kemudian dilaporkan ke kami di kabupaten. Ini gratis dan tidak ada dipungut untuk retribusi PAD (pendapatan asli daerah). Tinggal mereka menyiapkan untuk operasional," kata Sepnita.
Dia menjelaskan, untuk ekskavator pengadaan tahun 2021 sudah dimanfaatkan di beberapa kecamatan. Hasil evaluasi, petani sangat terbantu karena biaya produksi yang dikeluarkan jauh lebih murah dibanding selama ini menyewa ekskavator dari pihak swasta.
Hal itulah yang membuat perlu dilakukan pengaturan secara transparan dalam pemanfaatan ekskavator tersebut sehingga bisa memberi kesempatan yang sama bagi semua pihak. Setiap kelompok peminjam dibatasi maksimal selama 30 hari.
Ketua Gabungan Kelompok Tani Kota Besi Hulu Kecamatan Kota Besi, Haris menyampaikan terima kasih kepada pemerintah daerah atas bantuan ekskavator tersebut. Manfaatnya sangat besar dalam mendukung peningkatan produksi pertanian.
"Apalagi sekarang ada aplikasinya, sehingga semakin mudah jika ingin meminjamnya. Ini sangat membantu karena jika menyewa sendiri, biayanya cukup mahal. Kami berharap perhatian seperti ini terus diberikan pemerintah daerah kepada kami para petani," demikian Haris.
Baca juga: Pemkab Kotim awasi kemungkinan munculnya aktivitas kelompok LGBT
Baca juga: BKPRMI Kotim ajak masyarakat cegah anak terpapar perilaku LGBT
Baca juga: PKBI Kotim minta RSUD Murjani Sampit tingkatkan layanan hemodialisa