Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) meminta warga yang tinggal di daerah bantaran sungai setempat mewaspadai potensi ablasi atau pengikisan atau erosi tanah akibat aliran sungai.
"Masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Kahayan agar berhati-hati karena longsor tanah akibat pengikisan air sungai susulan bisa terjadi lagi," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin di Palangka Raya, Kamis.
Pernyataan itu diungkapkan dia terkait terjadinya ablasi di perumahan warga di kawasan bantaran Sungai Kahayan yang sampai saat ini ada 21 rumah rusak dan tidak dapat dihuni lagi.
Akibat kejadian itu, puluhan warga juga harus tinggal di lokasi pengungsian yang telah disiapkan pemerintah kota setempat. Selain kebutuhan dasar dan layanan kesehatan, pemkot juga telah menyalurkan bantuan bahan pangan pokok.
Kepala daerah termuda di Provinsi Kalteng itu, solusi terbaik yang dapat dilakukan terhadap peristiwa tersebut adalah relokasi. Hal itu karena wilayah tersebut selain rawan ablasi juga rawan banjir.
Baca juga: Sinar Mas tawarkan beasiswa pendidikan-peluang kerja pada 2023
Meski demikian, solusi tersebut juga akan diambil jika terjadi kesepakatan antara pemerintah dan warga setempat. Apalagi, bagi sebagian warga, tinggal di kawasan bantaran sungai sudah "mendarah daging".
Di sisi lain, saat ini Pemkot Palangka Raya juga terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan musibah ablasi tersebut. Selain itu, pemerintah setempat juga melakukan pemetaan terhadap potensi bencana serupa.
"Kami juga sedang melakukan pemetaan zona risiko. Termasuk memantau dan melihat secara langsung kawasan yang rawan longsor, sehingga menjadi bahan pertimbangan langkah apa yang dilakukan di masa mendatang," kata Fairid.
Fairid juga telah memerintahkan dinas terkait, camat hingga lurah untuk memberi perhatian kepada para korban ablasi di kawasan tersebut, termasuk memastikan kebutuhan dasar terpenuhi.
Baca juga: Legislator: Permainan lato-lato dapat mengurangi kecanduan anak pada gawai
Baca juga: Kapolda Kalteng pimpin sertijab tiga kapolres
Baca juga: Polisi tembak pengedar narkoba di Sampit hingga tewas
"Masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Kahayan agar berhati-hati karena longsor tanah akibat pengikisan air sungai susulan bisa terjadi lagi," kata Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin di Palangka Raya, Kamis.
Pernyataan itu diungkapkan dia terkait terjadinya ablasi di perumahan warga di kawasan bantaran Sungai Kahayan yang sampai saat ini ada 21 rumah rusak dan tidak dapat dihuni lagi.
Akibat kejadian itu, puluhan warga juga harus tinggal di lokasi pengungsian yang telah disiapkan pemerintah kota setempat. Selain kebutuhan dasar dan layanan kesehatan, pemkot juga telah menyalurkan bantuan bahan pangan pokok.
Kepala daerah termuda di Provinsi Kalteng itu, solusi terbaik yang dapat dilakukan terhadap peristiwa tersebut adalah relokasi. Hal itu karena wilayah tersebut selain rawan ablasi juga rawan banjir.
Baca juga: Sinar Mas tawarkan beasiswa pendidikan-peluang kerja pada 2023
Meski demikian, solusi tersebut juga akan diambil jika terjadi kesepakatan antara pemerintah dan warga setempat. Apalagi, bagi sebagian warga, tinggal di kawasan bantaran sungai sudah "mendarah daging".
Di sisi lain, saat ini Pemkot Palangka Raya juga terus melakukan pemantauan terhadap perkembangan musibah ablasi tersebut. Selain itu, pemerintah setempat juga melakukan pemetaan terhadap potensi bencana serupa.
"Kami juga sedang melakukan pemetaan zona risiko. Termasuk memantau dan melihat secara langsung kawasan yang rawan longsor, sehingga menjadi bahan pertimbangan langkah apa yang dilakukan di masa mendatang," kata Fairid.
Fairid juga telah memerintahkan dinas terkait, camat hingga lurah untuk memberi perhatian kepada para korban ablasi di kawasan tersebut, termasuk memastikan kebutuhan dasar terpenuhi.
Baca juga: Legislator: Permainan lato-lato dapat mengurangi kecanduan anak pada gawai
Baca juga: Kapolda Kalteng pimpin sertijab tiga kapolres
Baca juga: Polisi tembak pengedar narkoba di Sampit hingga tewas