Sampit (ANTARA) - Ribuan warga lintas agama, suku, maupun organisasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah turun ke jalan dan bersatu dalam aksi damai bela Palestina yang berpusat di Bundaran Polres Kotim.
“Harapan kami berkumpul di sini untuk menyatakan sikap, kami berdiri di sini untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kotim Achmad Julianto di Sampit, Jumat.
Sebagai pihak yang menginisiasi kegiatan tersebut, Julianto menjelaskan tujuan mereka menggelar aksi damai bela Palestina untuk menyuarakan kepada dunia bahwa masyarakat Kotim, khususnya Kota Sampit, peduli terhadap nasib masyarakat yang terdampak konflik antara Israel dan Palestina.
Selain itu, sebagai warga Indonesia yang dulu pernah dijajah oleh bangsa asing, masyarakat Kotim juga menyatakan sikap tegas menolak adanya penjajahan di muka bumi dan menginginkan agar Palestina segera merdeka dari penjajahan Israel.
“Hari ini dengan antusias yang begitu besar dari warga, kami sebagai masyarakat Kotim jelas menolak penjajahan di atas dunia dan kami menginginkan Palestina segera merdeka,” tegasnya.
Ia menambahkan, jumlah massa yang mengikuti aksi tersebut diperkirakan mencapai 1500 orang yang bukan hanya berasal dari warga Sampit, tapi juga dari luar kota, seperti dari Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Cempaga.
Disamping menggelar aksi dan menyuarakan aspirasi, pihaknya juga menggalang donasi yang pada akhir acara berhasil mengumpulkan dana hingga Rp37 juta lebih. Nantinya, dana tersebut akan disalurkan melalui Baznas untuk masyarakat Palestina.
Baca juga: Hasil survei, pengelolaan sampah rumah tangga di Sampit masuk kategori baik
Salah seorang peserta aksi damai, Indri mengaku termotivasi mengikuti aksi karena bentuk dukungan dan kepedulian sebagai sesama Muslim. Disamping itu, ia juga terdorong rasa kemanusiaan karena melihat dari berbagai pemberitaan banyak masyarakat sipil yang menjadi korban dalam konflik antarnegara tersebut.
“Saya ikut aksi ini selain sebagai sesama Muslim tapi juga karena kita sama-sama manusia. Sebagai manusia kita memiliki perasaan untuk saling mengasihi dan menyayangi,” ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia dan Gerakan Anak Muda Kristen Indonesia, Andreian turut berorasi dalam aksi tersebut. Pihaknya menyatakan dukungan agar dilaksanakan gencatan senjata antara Israel dan Palestina.
“Kami berharap gencatan senjata itu bisa berlangsung, agar tidak ada lagi masyarakat sipil yang menjadi korban, apalagi korban itu juga melibatkan perempuan dan anak-anak yang membuat miris melihatnya,” ucapnya.
Andreian menambahkan, pada tahun 2017 silam pihaknya pernah mengundang Kedubes Palestina pada suatu acara demi menyuarakan kedamaian dan kemanusiaan. Upaya pihaknya pun akan terus berlanjut kedepannya agar semua negara bisa berdamai demi rasa kemanusiaan.
Di sisi lain, Kapolres Kotim AKBP Sarpani menyampaikan bahwa pihaknya mengerahkan 250 personel untuk pengaman aksi damai bela Palestina tersebut. Kendati demikian, ia mengapresiasi koordinator dan para peserta aksi yang sudah komitmen untuk melaksanakan aksi dengan tertib dan damai.
“Bisa kita lihat aksi hari ini berjalan kondusif sampai akhir, kami dari Polres Kotim mengucapkan terima kasih kepada koordinator dan peserta aksi yang komitmen melaksanakan aksi dengan tertib dan damai,” tuturnya.
Tak lupa, AKBP Sarpani juga menyampaikan permintaan maaf kepada para pengguna jalan yang harus dialihkan ke jalan lain selama aksi, dikarenakan sekitaran Bundaran Polres Kotim tertutup oleh massa yang cukup banyak.
Baca juga: DBD merebak, Dinkes Kotim ajak masyarakat galakkan PSN
Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Pemkab Kotim berkomitmen perangi kemiskinan dan kebodohan
Baca juga: BKSDA telusuri orang utan masuk kebun warga di Sampit
“Harapan kami berkumpul di sini untuk menyatakan sikap, kami berdiri di sini untuk mendukung kemerdekaan Palestina,” kata Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kotim Achmad Julianto di Sampit, Jumat.
Sebagai pihak yang menginisiasi kegiatan tersebut, Julianto menjelaskan tujuan mereka menggelar aksi damai bela Palestina untuk menyuarakan kepada dunia bahwa masyarakat Kotim, khususnya Kota Sampit, peduli terhadap nasib masyarakat yang terdampak konflik antara Israel dan Palestina.
Selain itu, sebagai warga Indonesia yang dulu pernah dijajah oleh bangsa asing, masyarakat Kotim juga menyatakan sikap tegas menolak adanya penjajahan di muka bumi dan menginginkan agar Palestina segera merdeka dari penjajahan Israel.
“Hari ini dengan antusias yang begitu besar dari warga, kami sebagai masyarakat Kotim jelas menolak penjajahan di atas dunia dan kami menginginkan Palestina segera merdeka,” tegasnya.
Ia menambahkan, jumlah massa yang mengikuti aksi tersebut diperkirakan mencapai 1500 orang yang bukan hanya berasal dari warga Sampit, tapi juga dari luar kota, seperti dari Kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Cempaga.
Disamping menggelar aksi dan menyuarakan aspirasi, pihaknya juga menggalang donasi yang pada akhir acara berhasil mengumpulkan dana hingga Rp37 juta lebih. Nantinya, dana tersebut akan disalurkan melalui Baznas untuk masyarakat Palestina.
Baca juga: Hasil survei, pengelolaan sampah rumah tangga di Sampit masuk kategori baik
Salah seorang peserta aksi damai, Indri mengaku termotivasi mengikuti aksi karena bentuk dukungan dan kepedulian sebagai sesama Muslim. Disamping itu, ia juga terdorong rasa kemanusiaan karena melihat dari berbagai pemberitaan banyak masyarakat sipil yang menjadi korban dalam konflik antarnegara tersebut.
“Saya ikut aksi ini selain sebagai sesama Muslim tapi juga karena kita sama-sama manusia. Sebagai manusia kita memiliki perasaan untuk saling mengasihi dan menyayangi,” ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia dan Gerakan Anak Muda Kristen Indonesia, Andreian turut berorasi dalam aksi tersebut. Pihaknya menyatakan dukungan agar dilaksanakan gencatan senjata antara Israel dan Palestina.
“Kami berharap gencatan senjata itu bisa berlangsung, agar tidak ada lagi masyarakat sipil yang menjadi korban, apalagi korban itu juga melibatkan perempuan dan anak-anak yang membuat miris melihatnya,” ucapnya.
Andreian menambahkan, pada tahun 2017 silam pihaknya pernah mengundang Kedubes Palestina pada suatu acara demi menyuarakan kedamaian dan kemanusiaan. Upaya pihaknya pun akan terus berlanjut kedepannya agar semua negara bisa berdamai demi rasa kemanusiaan.
Di sisi lain, Kapolres Kotim AKBP Sarpani menyampaikan bahwa pihaknya mengerahkan 250 personel untuk pengaman aksi damai bela Palestina tersebut. Kendati demikian, ia mengapresiasi koordinator dan para peserta aksi yang sudah komitmen untuk melaksanakan aksi dengan tertib dan damai.
“Bisa kita lihat aksi hari ini berjalan kondusif sampai akhir, kami dari Polres Kotim mengucapkan terima kasih kepada koordinator dan peserta aksi yang komitmen melaksanakan aksi dengan tertib dan damai,” tuturnya.
Tak lupa, AKBP Sarpani juga menyampaikan permintaan maaf kepada para pengguna jalan yang harus dialihkan ke jalan lain selama aksi, dikarenakan sekitaran Bundaran Polres Kotim tertutup oleh massa yang cukup banyak.
Baca juga: DBD merebak, Dinkes Kotim ajak masyarakat galakkan PSN
Baca juga: Peringati Hari Pahlawan, Pemkab Kotim berkomitmen perangi kemiskinan dan kebodohan
Baca juga: BKSDA telusuri orang utan masuk kebun warga di Sampit