Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menyalurkan bantuan berupa sembako bagi warga yang terdampak banjir di Kecamatan Cempaga Hulu dan Cempaga.
“Kita ketahui bahwa warga kita di beberapa desa sedang dilanda banjir, saya sudah menugaskan Wakil Bupati hari ini untuk meninjau langsung ke lokasi sekaligus menyalurkan bantuan,” kata Bupati Halikinnor di Sampit, Rabu.
Halikinnor mengaku telah mendapat laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bahwa sejak 17 Februari 2024 lalu terjadi banjir di beberapa desa di Kecamatan Cempaga Hulu yang kemudian meluas ke Kecamatan Cempaga. Kondisi tersebut disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah utara, ditambah air sungai pasang.
BPBD melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) meninjau langsung ke lokasi untuk mengetahui kondisi warga yang terdampak dan tindakan yang perlu dilakukan. Laporan terakhir, ada dua desa yang dinyatakan sudah surut, dua desa lainnya dalam kondisi tergenang, sedangkan sisanya masih terendam banjir dengan kedalaman 70 cm - 160 cm.
Sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah menyalurkan bantuan sembako dengan harapan dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir. Ia juga menginstruksikan OPD terkait untuk terus memonitor perkembangan banjir, serta mencari tau bantuan yang diperlukan warga.
“Kita juga mendoakan, mudah-mudahan intensitas hujan tidak lagi tinggi, sehingga air bisa segera surut dan warga kita di sana bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” pungkasnya.
Baca juga: Umat Islam di Kotim diajak memaknai dan mengimplementasikan nilai-nilai Isra Mikraj
Sementara itu, Wakil Bupati Irawati melalui media sosialnya menyampaikan telah menyalurkan bantuan sembako untuk 135 Kepala Keluarga (KK) di Desa Pantai Harapan dan 134 KK di Desa Sei Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu.
Irawati didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam, Asisten I Setda Kotim Rihel, Staf Ahli Bupati Kotim Rusmiati, sejumlah Kepala OPD dan Forkopimcam Cempaga Hulu.
“Hari ini kami sesuai arahan bupati, meninjau desa yang terkena banjir, tepatnya di Desa Pantai Harapan dan Desa Sei Ubar Mandiri. Sekaligus menyerahkan bantuan bagi warga yang terdampak banjir,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu, pihaknya juga menerima secara simbolis bantuan sembako dari Koperasi Pantai Harapan Abadi untuk warga yang terdampak banjir. Irawati berharap kepedulian dari koperasi ini bisa menjadi contoh positif bagi pihak lainnya, sehingga mau menyisihkan sebagian rezeki guna membantu warga yang terdampak musibah.
Sementara itu, data dari BPBD Kotim pada 20 Februari 2024 terkait kondisi banjir di Kotim antara lain, Kecamatan Cempaga Hulu di Desa Sei Ubar Mandiri kedalaman 150 cm, Desa Pantai Harapan kedalaman 70-90 cm, Desa Bukit Raya kedalaman 160 cm, Desa Sudan kedalaman 70 cm, dan Desa Parit genangan jalan dan pekarangan rumah penduduk.
Lalu, Kecamatan Cempaga di Desa Rubung Buyung kedalaman 170 cm dan Desa Patai genangan di pekarangan rumah penduduk.
Total jumlah warga yang terdampak banjir di dua kecamatan tersebut ada 314 KK. Sebanyak 45 KK di Desa Sei Ubar Mandiri memutuskan mengungsi karena rumahnya terendam banjir cukup dalam sekitar 40-50 cm dari permukaan lantai.
Baca juga: Bupati Kotim jaring semua aspirasi untuk sempurnakan RKPD
Baca juga: Pemkab siapkan Rp14 miliar untuk rekonstruksi jalan di Tumbang Kalang
Baca juga: JCH Kotim diingatkan patuhi aturan selama di Tanah Suci
“Kita ketahui bahwa warga kita di beberapa desa sedang dilanda banjir, saya sudah menugaskan Wakil Bupati hari ini untuk meninjau langsung ke lokasi sekaligus menyalurkan bantuan,” kata Bupati Halikinnor di Sampit, Rabu.
Halikinnor mengaku telah mendapat laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bahwa sejak 17 Februari 2024 lalu terjadi banjir di beberapa desa di Kecamatan Cempaga Hulu yang kemudian meluas ke Kecamatan Cempaga. Kondisi tersebut disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah utara, ditambah air sungai pasang.
BPBD melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) meninjau langsung ke lokasi untuk mengetahui kondisi warga yang terdampak dan tindakan yang perlu dilakukan. Laporan terakhir, ada dua desa yang dinyatakan sudah surut, dua desa lainnya dalam kondisi tergenang, sedangkan sisanya masih terendam banjir dengan kedalaman 70 cm - 160 cm.
Sebagai bentuk kepedulian pemerintah daerah menyalurkan bantuan sembako dengan harapan dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir. Ia juga menginstruksikan OPD terkait untuk terus memonitor perkembangan banjir, serta mencari tau bantuan yang diperlukan warga.
“Kita juga mendoakan, mudah-mudahan intensitas hujan tidak lagi tinggi, sehingga air bisa segera surut dan warga kita di sana bisa kembali beraktivitas seperti biasa,” pungkasnya.
Baca juga: Umat Islam di Kotim diajak memaknai dan mengimplementasikan nilai-nilai Isra Mikraj
Sementara itu, Wakil Bupati Irawati melalui media sosialnya menyampaikan telah menyalurkan bantuan sembako untuk 135 Kepala Keluarga (KK) di Desa Pantai Harapan dan 134 KK di Desa Sei Ubar Mandiri, Kecamatan Cempaga Hulu.
Irawati didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kotim Multazam, Asisten I Setda Kotim Rihel, Staf Ahli Bupati Kotim Rusmiati, sejumlah Kepala OPD dan Forkopimcam Cempaga Hulu.
“Hari ini kami sesuai arahan bupati, meninjau desa yang terkena banjir, tepatnya di Desa Pantai Harapan dan Desa Sei Ubar Mandiri. Sekaligus menyerahkan bantuan bagi warga yang terdampak banjir,” ujarnya.
Dalam kegiatan itu, pihaknya juga menerima secara simbolis bantuan sembako dari Koperasi Pantai Harapan Abadi untuk warga yang terdampak banjir. Irawati berharap kepedulian dari koperasi ini bisa menjadi contoh positif bagi pihak lainnya, sehingga mau menyisihkan sebagian rezeki guna membantu warga yang terdampak musibah.
Sementara itu, data dari BPBD Kotim pada 20 Februari 2024 terkait kondisi banjir di Kotim antara lain, Kecamatan Cempaga Hulu di Desa Sei Ubar Mandiri kedalaman 150 cm, Desa Pantai Harapan kedalaman 70-90 cm, Desa Bukit Raya kedalaman 160 cm, Desa Sudan kedalaman 70 cm, dan Desa Parit genangan jalan dan pekarangan rumah penduduk.
Lalu, Kecamatan Cempaga di Desa Rubung Buyung kedalaman 170 cm dan Desa Patai genangan di pekarangan rumah penduduk.
Total jumlah warga yang terdampak banjir di dua kecamatan tersebut ada 314 KK. Sebanyak 45 KK di Desa Sei Ubar Mandiri memutuskan mengungsi karena rumahnya terendam banjir cukup dalam sekitar 40-50 cm dari permukaan lantai.
Baca juga: Bupati Kotim jaring semua aspirasi untuk sempurnakan RKPD
Baca juga: Pemkab siapkan Rp14 miliar untuk rekonstruksi jalan di Tumbang Kalang
Baca juga: JCH Kotim diingatkan patuhi aturan selama di Tanah Suci