Sampit (ANTARA) -
Ratusan pegawai Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah bergotong-royong membersihkan lahan yang disiapkan untuk perpanjangan landasan pacu atau runway Bandara Haji Asan Sampit. 
 
“Seluruh OPD dilibatkan dalam kegiatan ini sampai ke tingkat kelurahan, RT dan RW, totalnya hampir 700 orang, untuk membersihkan lahan perpanjangan runway,” kata Camat Baamang Sufiansyah di Sampit, Rabu. 
 
Ia menjelaskan, kegiatan hari ini dalam rangka menindaklanjuti hasil rapat bersama Pemkab Kotim dan Bandara Haji Asan Sampit sekaligus instruksi Bupati Kotim Halikinnor terkait persiapan hibah lahan perpanjangan runway bandara. 
 
Dalam instruksi tersebut setiap organisasi perangkat daerah (OPD) yang berada di Kota Sampit diminta mengerahkan 10 anggotanya untuk membantu kegiatan pembersihan lahan, termasuk anggota TP PKK selaku mitra pemerintah daerah juga turut andil untuk menyiapkan konsumsi. 
 
Pria yang ditunjuk sebagai koordinator gotong royong ini menyampaikan, total lahan yang dibebaskan Pemkab Kotim di sekitar kawasan bandara adalah 8,3 hektare, namun sesuai kesepakatan bersama dalam rapat sementara lahan yang akan dihibahkan seluas lima hektare atau 110x500 meter. 
 
“Makanya, untuk kegiatan gotong royong kali ini fokus untuk lima hektare dulu, sedangkan sisanya 3,3 hektare itu kewenangan Dinas Perhubungan (Dishub) yang mengaturnya,” jelasnya. 

Baca juga: Disdik Kotim jelaskan penyebab keterlambatan pembayaran tunjangan dan kenaikan gaji
 
Ia melanjutkan, sehari sebelumnya pihaknya telah memasang patok untuk menandai batas lahan yang dibersihkan. Untuk membersihkan lahan tersebut diperkirakan memakan waktu 4 hingga 5 hari. 
 
Pihaknya juga meminta bantuan dua unit alat berat, yakni satu unit dari Dinas SDABMBKPRKP dan satu unit dari perusahaan besar swasta setempat agar kegiatan bisa lebih efektif dan efisien. 
 
Kegiatan ini juga bertujuan untuk persiapan jika sewaktu-waktu tim dari Kementerian Perhubungan data ke Kotim untuk mengecek lokasi lahan untuk perpanjangan runway. 
 
“Sehingga kita ingin menunjukan kepada tim dari Kemenhub bahwa lahan ini memang sudah dipastikan siap dari pemerintah daerah,” demikian Sufiansyah. 
 
Sebelumnya, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kotim Rihel menyampaikan pembebasan lahan merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan Bandara Haji Asan Sampit. 
 
Dengan diperpanjangnya runway bandara diharapkan kedepannya pesawat dengan ukuran yang lebih besar bisa masuk ke Kotim, sehingga aktivitas transportasi udara bisa kembali bergairah. 
 
“Ini upaya kita untuk mendorong realisasi perpanjangan runway bandara, namun yang berhak mengambil keputusan dan berwenang terhadap bandara adalah Kemenhub,” jelasnya.
 
Lanjutnya, pemasangan patok dan pembersihan lahan dimaksudkan supaya tidak ada oknum yang mengklaim lahan tersebut. Karena pihaknya belum tahu pasti kapan perpanjangan runway bisa terlaksana. 
 
Disebutkan pula untuk perpanjangan landasan pacu bandara sesuai dengan lebar dan panjang yang diminta pihak Bandara Haji Asan Sampit kurang lebih 300 meter di ujung landasan yang berada di sebelah kanan Jalan Tjilik Riwut dari arah Sampit - Palangka Raya. 
 
Sementara, saat ini landasan pacu Bandara Haji Asan Sampit memiliki panjang sekitar 2.060 meter. Sedangkan, agar bandara tersebut bisa didarati pesawat berbadan besar, seperti Boeing 737 seri 500 atau 200, diperlukan landasan pacu dengan panjang minimal 2.250 meter.
 
“Jadi dengan tambahan 300 meter, nantinya landasan pacu memiliki panjang 2.360 meter atau 2,3 kilometer, bisa untuk pesawat besar mendarat. Kalau bisa lebih dari itu lebih baik, karena lebih safety bagi pilot melakukan pendaratan,” demikian Rihel.

Baca juga: DPKP Kotim pastikan ketersediaan hewan kurban aman jelang Idul Adha

Baca juga: Wabup Kotim tinjau progres TMMD di Tanah Mas

Baca juga: Pemkab ajukan raperda RPJPD demi wujudkan Kotim Unggul 2045

Pewarta : Devita Maulina
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024