Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah berupaya agar penerbangan rute Sampit-Surabaya segera kembali operasional, kali ini dengan membujuk maskapai NAM Air.
"Kita ingin secepatnya bisa diterbangkan rute Sampit-Surabaya tersebut. Makanya ini kita akan membahas lebih lanjut," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Alang Arianto di Sampit, Rabu.
Hal ini disampaikan Alang usai pertemuan dengan Pejabat Sementara Direktur Niaga NAM Air Achmad Yani Azwar di rumah jabatan bupati Kotim. Alang didampingi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Rody Kamislam, Kepala Bandara Haji Asan Sampit Darinto dan lainnya.
Saat ini rute Sampit-Surabaya terhenti setelah satu-satunya maskapai yang melayani yaitu Wings Air menghentikan penerbangan rute tersebut dengan alasan pesawat mereka memasuki masa pemeliharaan atau maintenance. Penerbangan Sampit-Surabaya diharapkan segera kembali dilayani oleh maskapai tersebut.
Namun kekosongan jadwal penerbangan Sampit-Surabaya saat ini dikeluhkan masyarakat. Apalagi sebagian pengguna jasa transportasi penghentian penerbangan oleh maskapai grup Lion Air itu akan berlanjut.
Menyikapi itu, pemerintah pun menyikapi dengan cepat. Seraya berharap Wings Air kembali melayani rute Sampit-Surabaya, pendekatan juga dilakukan kepada Maskapai NAM Air yang merupakan grup Sriwijaya Air. Saat ini NAM Air melayani rute Sampit-Jakarta.
Hasil pembicaraan, kata Alang, pihak NAM Air berminat melayani rute Sampit-Surabaya. Mereka berencana mengalihkan atau mengoneksikan penerbangan mereka yang selama ini melayani rute Pangkalan Bun-Surabaya agar juga menerbangi rute Sampit-Surabaya.
Baca juga: Diskominfo Kotim paparkan kendala optimalisasi PPID di daerah
Hanya, untuk melakukan proses pengalihan rute penerbangan tersebut memerlukan waktu karena harus mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan. Jika melalui proses ini, diperkirakan rencana ini baru terwujud pada Oktober nanti.
Pemerintah melakukan pendekatan agar realisasinya bisa lebih cepat karena dibutuhkan masyarakat. Untuk itu akan dilakukan pertemuan lanjutan membahas masalah ini dengan pihak NAM Air.
"Kita berharap ada skema yang bisa dikerjasamakan dengan pemerintah daerah maupun melalui Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD terkait masalah ini. Seperti apa skemanya, nanti akan kita bahas lebih lanjut," ujar Alang.
Sementara itu terkait pengembangan Bandara Haji Asan Sampit agar semakin banyak maskapai bisa dan tertarik melayani penerbangan di daerah ini, Alang mengatakan pemerintah daerah sangat serius, bahkan sudah membuat kesepakatan dengan Kementerian Perhubungan.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) oleh Bupati Kotim Halikinnor dengan Direktur Perhubungan Udara Kemenhub Maria Indah Kristi di Jakarta, Senin (10/6/2024) lalu.
Kotawaringin Timur adalah kabupaten dengan tingkat perekonomian tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah. Daerah ini dikenal sebagai pintu gerbang perekonomian Kalimantan Tengah dengan sektor usaha yang semakin maju dan berkembang, terutama dalam bidang jasa, perkebunan kelapa sawit, dan pertambangan.
Pengembangan Bandara Haji Asan Sampit menjadi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas penduduk. Pengembangan ini didasarkan pada rencana induk (master plan) yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Nomor 188 tahun 2022, serta telah melalui kajian amdal yang disetujui oleh Gubernur Kalimantan Tengah melalui Keputusan Nomor 188.44/257/2015.
Baca juga: Bupati Kotim ajak masyarakat sukseskan PIN Polio 2024
Rencana pengembangan Bandara Haji Asan Sampit meliputi beberapa tahap prioritas yaitu dimulai tahun 2024, rencana perpanjangan runway. Selanjutnya tahun 2025, rencana pelebaran runway.
Tahun 2026 akan dilakukan pelebaran apron, pembangunan gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK), serta perluasan gedung terminal existing. Tahun 2027, pembangunan terminal baru, perpanjangan runway tahap II, dan displacement runway.
Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki potensi penerbangan yang besar, terutama dengan adanya 53 perusahaan besar di sektor perkebunan kelapa sawit dan perusahaan pertambangan.
Sebanyak 5.474 orang dari unsur pimpinan perusahaan perkebunan kelapa sawit diperkirakan akan menggunakan transportasi udara untuk perjalanan bisnis, terutama ke Pulau Jawa.
Selain itu, potensi perjalanan udara juga datang dari masyarakat umum, ASN, dan perusahaan di Kabupaten Seruyan yang hanya berjarak tiga jam perjalanan darat.
Pengembangan bandara ini diharapkan dapat mendongkrak produktivitas ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan kondisi eksisting Bandara Haji Asan sampit yang saat ini hanya mampu melayani pesawat jenis ATR 72 dan B737-500, pengembangan ini sangat diperlukan untuk dapat melayani pesawat berbadan besar.
Diharapkan dengan perpanjangan runway dari 2.060 meter menjadi 2.250 meter pada tahun 2024, bandara ini dapat meningkatkan pelayanan angkutan penumpang udara di Kabupaten Kotawaringin Timur dan sekitarnya.
Baca juga: Pemkab Kotim lakukan pengukuran dermaga penyeberangan
Baca juga: DPKP Kotim siapkan empat program antisipasi kekeringan
Baca juga: Disdik Kotim tegaskan pembelian buku paket tidak wajib
"Kita ingin secepatnya bisa diterbangkan rute Sampit-Surabaya tersebut. Makanya ini kita akan membahas lebih lanjut," kata Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur, Alang Arianto di Sampit, Rabu.
Hal ini disampaikan Alang usai pertemuan dengan Pejabat Sementara Direktur Niaga NAM Air Achmad Yani Azwar di rumah jabatan bupati Kotim. Alang didampingi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Rody Kamislam, Kepala Bandara Haji Asan Sampit Darinto dan lainnya.
Saat ini rute Sampit-Surabaya terhenti setelah satu-satunya maskapai yang melayani yaitu Wings Air menghentikan penerbangan rute tersebut dengan alasan pesawat mereka memasuki masa pemeliharaan atau maintenance. Penerbangan Sampit-Surabaya diharapkan segera kembali dilayani oleh maskapai tersebut.
Namun kekosongan jadwal penerbangan Sampit-Surabaya saat ini dikeluhkan masyarakat. Apalagi sebagian pengguna jasa transportasi penghentian penerbangan oleh maskapai grup Lion Air itu akan berlanjut.
Menyikapi itu, pemerintah pun menyikapi dengan cepat. Seraya berharap Wings Air kembali melayani rute Sampit-Surabaya, pendekatan juga dilakukan kepada Maskapai NAM Air yang merupakan grup Sriwijaya Air. Saat ini NAM Air melayani rute Sampit-Jakarta.
Hasil pembicaraan, kata Alang, pihak NAM Air berminat melayani rute Sampit-Surabaya. Mereka berencana mengalihkan atau mengoneksikan penerbangan mereka yang selama ini melayani rute Pangkalan Bun-Surabaya agar juga menerbangi rute Sampit-Surabaya.
Baca juga: Diskominfo Kotim paparkan kendala optimalisasi PPID di daerah
Hanya, untuk melakukan proses pengalihan rute penerbangan tersebut memerlukan waktu karena harus mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan. Jika melalui proses ini, diperkirakan rencana ini baru terwujud pada Oktober nanti.
Pemerintah melakukan pendekatan agar realisasinya bisa lebih cepat karena dibutuhkan masyarakat. Untuk itu akan dilakukan pertemuan lanjutan membahas masalah ini dengan pihak NAM Air.
"Kita berharap ada skema yang bisa dikerjasamakan dengan pemerintah daerah maupun melalui Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD terkait masalah ini. Seperti apa skemanya, nanti akan kita bahas lebih lanjut," ujar Alang.
Sementara itu terkait pengembangan Bandara Haji Asan Sampit agar semakin banyak maskapai bisa dan tertarik melayani penerbangan di daerah ini, Alang mengatakan pemerintah daerah sangat serius, bahkan sudah membuat kesepakatan dengan Kementerian Perhubungan.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) oleh Bupati Kotim Halikinnor dengan Direktur Perhubungan Udara Kemenhub Maria Indah Kristi di Jakarta, Senin (10/6/2024) lalu.
Kotawaringin Timur adalah kabupaten dengan tingkat perekonomian tertinggi di Provinsi Kalimantan Tengah. Daerah ini dikenal sebagai pintu gerbang perekonomian Kalimantan Tengah dengan sektor usaha yang semakin maju dan berkembang, terutama dalam bidang jasa, perkebunan kelapa sawit, dan pertambangan.
Pengembangan Bandara Haji Asan Sampit menjadi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas penduduk. Pengembangan ini didasarkan pada rencana induk (master plan) yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Nomor 188 tahun 2022, serta telah melalui kajian amdal yang disetujui oleh Gubernur Kalimantan Tengah melalui Keputusan Nomor 188.44/257/2015.
Baca juga: Bupati Kotim ajak masyarakat sukseskan PIN Polio 2024
Rencana pengembangan Bandara Haji Asan Sampit meliputi beberapa tahap prioritas yaitu dimulai tahun 2024, rencana perpanjangan runway. Selanjutnya tahun 2025, rencana pelebaran runway.
Tahun 2026 akan dilakukan pelebaran apron, pembangunan gedung pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK), serta perluasan gedung terminal existing. Tahun 2027, pembangunan terminal baru, perpanjangan runway tahap II, dan displacement runway.
Kabupaten Kotawaringin Timur memiliki potensi penerbangan yang besar, terutama dengan adanya 53 perusahaan besar di sektor perkebunan kelapa sawit dan perusahaan pertambangan.
Sebanyak 5.474 orang dari unsur pimpinan perusahaan perkebunan kelapa sawit diperkirakan akan menggunakan transportasi udara untuk perjalanan bisnis, terutama ke Pulau Jawa.
Selain itu, potensi perjalanan udara juga datang dari masyarakat umum, ASN, dan perusahaan di Kabupaten Seruyan yang hanya berjarak tiga jam perjalanan darat.
Pengembangan bandara ini diharapkan dapat mendongkrak produktivitas ekonomi dan meningkatkan daya beli masyarakat. Dengan kondisi eksisting Bandara Haji Asan sampit yang saat ini hanya mampu melayani pesawat jenis ATR 72 dan B737-500, pengembangan ini sangat diperlukan untuk dapat melayani pesawat berbadan besar.
Diharapkan dengan perpanjangan runway dari 2.060 meter menjadi 2.250 meter pada tahun 2024, bandara ini dapat meningkatkan pelayanan angkutan penumpang udara di Kabupaten Kotawaringin Timur dan sekitarnya.
Baca juga: Pemkab Kotim lakukan pengukuran dermaga penyeberangan
Baca juga: DPKP Kotim siapkan empat program antisipasi kekeringan
Baca juga: Disdik Kotim tegaskan pembelian buku paket tidak wajib