Sampit (ANTARA) -
Menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 gabungan organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menggelar dialog publik untuk mengenal sosok serta visi misi dari para calon kepala daerah.
 
“Tujuan kegiatan ini sebagai forum serta pendidikan politik untuk anak muda. Harapannya anak muda tidak apatis dan pragmatis terhadap politik,” kata Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kotim Achmad Julianto di Sampit, Selasa.
 
Julianto melanjutkan, kegiatan ini juga sebagai wadah anak muda menyampaikan aspirasi kepada para calon kepala daerah. Dengan menyediakan panggung politik yang sesuai dengan selera anak muda, harapannya anak muda tidak apatis dan pragmatis dalam menyikapi pemilu.
 
Selain itu, dengan edukasi politik seperti ini diharap anak muda Kotim ke depannya tidak mudah terprovokasi dan terlibat dalam penyebaran ujian kebencian atau semacamnya.
 
Kegiatan itu pula menjadi sarana bagi para calon kepala daerah menyampaikan visi misi masing-masing, sehingga anak muda Kotim memiliki gambaran dari masing-masing pasangan calon (paslon) yang mempengaruhi pilihan atau penyaluran hak suara.
 
“Harapan kami dengan mereka, generasi muda itu mendengarkan visi misi dari paslon, mereka jadi punya pilihan. Hal ini juga untuk menghindarkan mereka dari Golput,” imbuhnya.
 
Kegiatan yang digelar di Gedung Serbaguna Sampit itu dihadiri oleh ratusan muda-mudi Kotim dari berbagai perguruan tinggi dan OKP di Kota Sampit. Namun, dari tiga paslon peserta Pilkada Kotim 2024, paslon nomor urut satu Harati tak hadir dalam kegiatan tersebut.
 
Sementara paslon nomor urut dua hanya dihadiri oleh calon wakil bupati Siyono, sedangkan calon bupati Sanidin tidak muncul. Adapun, paslon nomor urut tiga, Muhammad Rudini Darwan Ali dan Paisal Damarsing hadir didampingi Tim Pemenangan.
 
Terkait dengan tidak hadirnya salah satu paslon, pihaknya hanya bisa memaklumi, karena ia yakin setiap paslon telah punya agenda masing-masing selama masa kampanye.
 
“Kami tidak bisa memaksa mereka harus hadir, tapi yang jelas kami sudah menyampaikan pada semua paslon terkait kegiatan ini. Kapasitas kami bukan KPU, jadi paslon tidak wajib hadir dalam kegiatan yang kami gelar,” ucapnya.

Baca juga: Rudini-Paisal siapkan solusi hadapi rencana penghapusan tenaga non ASN 2025
 
Terakhir, ia berharap diskusi publik bersama OKP Kotim dapat kembali digelar agar para generasi muda bisa menyalurkan aspirasi. Tidak harus acara besar hingga menyewa gedung seperti ini, cukup acara sederhana untuk generasi muda Kotim menyampaikan uneg-unegnya.
 
Ketua Panitia Dialog Publik Calon Kepala Daerah, Fast Andreian Tuuni menyampaikan ada delapan OKP yang berkolaborasi dalam penyelenggaraan acara ini, di antaranya GMKI, GMNI, Pemuda Katolik, KNPI hingga BEM se-Kotim.
 
“Kami bersama KNPI dan OKP lainnya sudah mempersiapkan kegiatan ini sejak sebulan yang lalu. Kami ingin memberikan ruang bagi anak muda kita untuk mengenal para paslon, supaya lebih mudah dan ceria, serta bisa memilih calon pemimpin yang cocok dan layak,” jelasnya.
 
Undangan bagi setiap paslon disampaikan dua pekan sebelum acara. Pihaknya sudah berupaya menyesuaikan jadwal kegiatan dengan waktu luang dari para paslon dengan tujuan memberi kesempatan seimbang bagi paslon memperkenalkan diri serta visi-misi bagi generasi muda.

Baca juga: Ratusan warga Baamang sampaikan dukungan untuk Halikinnor-Irawati
 
Meskipun, pada akhirnya ada paslon yang tidak hadir. Sebelum acara dimulai, paslon yang berhalangan telah menyampaikan alasan tidak bisa hadir dalam acara tersebut, yakni karena bertabrakan dengan jadwal kegiatan lainnya yang telah direncanakan sejak jauh-jauh hari. 
 
“Sebenarnya kami mau ketiganya hadir, supaya generasi muda bisa mengenal semua paslon. Tapi kami juga tidak bisa memaksakan mereka hadir,” ujarnya.
 
Terlepas dari ketidakhadiran salah satu paslon, ia bersyukur kegiatan ini berlangsung lancar dan sukses. Respon positif dari para paslon menandakan bahwa kepedulian mereka terhadap generasi muda cukup besar dan hal ini memang yang diinginkan selama ini.
 
Jika memungkinkan, pihaknya ingin kembali menggelar kegiatan serupa, meski lebih sederhana. Bertujuan untuk memberikan kesempatan lagi untuk semua paslon untuk memperkenalkan diri dan visi misi ke masyarakat, khususnya kaula muda.
 
Perwakilan paslon nomor urut tiga, Rudini mengapresiasi pemuda-pemudi yang tergabung dalam Cipayung Kotim atas inisiatif menggelar diskusi publik ini. Menurutnya, kegiatan ini bentuk kepedulian terhadap daerah.
 
“Melalui kegiatan ini mereka membantu untuk mengenalkan kami calon-calon kepala daerah, program-program kami.Walaupun, belum semua bisa kami sampaikan karena waktu yang terbatas,” sebutnya.
 
Ia melanjutkan, minimal dari kegiatan ini masyarakat, khususnya generasi muda bisa lebih mengenal paslon Rudini-Paisal. Melalui kegiatan ini pihaknya juga bisa menyerap banyak aspirasi dari para mahasiswa.
 
Pemuda-pemuda kita ini luar biasa, inovatif dan kreatif, tapi yang kami dengarkan potensi itu selama ini belum dimaksimalkan, ruang komunikasi dan kesempatan mereka terbatas. Hal ini tentu akan menjadi perhatian pihaknya apabila terpilih memimpin Kotim selanjutnya.

Baca juga: Puluhan pelajar SD Kotim ikuti uji keterbacaan cerita anak dwibahasa
 
Respon positif juga disampaikan calon wakil bupati nomor urut dua, Siyono menyambut baik kegiatan ini. Namun, ia menyayangkan paslon nomor urut satu tidak hadir, sebab menurutnya dialog publik ini akan lebih menarik karena ada tolok ukur dari petahana.
 
“Sebenarnya kami belum puas, belum semuanya kami sampaikan karena terbatasnya ruang dan waktu. Nanti kalau ada sesi berikutnya kami dengan senang hati hadir,” ucapnya.
 
Walaupun tidak didampingi oleh rekannya, calon bupati Sanidin, namun Siyono yang cukup berpengalaman mengikuti dialog publik saat menjadi camat bisa melalui pertanyaan demi pertanyaan yang dilontarkan peserta.
 
Pihaknya juga menampung banyak aspirasi generasi muda, khususnya Gen-Z. Siyono mengatakan pihaknya telah menyiapkan program yang berpihak pada generasi muda jika terpilih di Pilkada Kotim 2024.
 
“Generasi muda ini nantinya akan berperan dalam ekonomi kreatif dan rumah inspiratif, sehingga mereka juga merasa dilibatkan dari program pemerintah. Tidak hanya saat kami memerlukan, tapi ke depannya Bahalap akan selalu berdampingan dengan generasi muda,” demikian Siyono.

Baca juga: Rudini-Paisal janjikan pinjaman tanpa agunan untuk Gen-Z

Baca juga: DPRD soroti dugaan beasiswa dinikmati warga luar Kotim

Baca juga: PPS cek kesiapan TPS loksus di Lapas Sampit jelang Pilkada

Pewarta : Devita Maulina
Editor : Muhammad Arif Hidayat
Copyright © ANTARA 2024