Sampit (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Raihansyah mengimbau angkutan berat yang akan melintasi jembatan darurat Sei Lenggana bisa menyesuaikan beban muatan agar jembatan tidak sampai ambruk.

"Kami bersama Satlantas Polres Kotim sudah beberapa kali mengimbau kepada seluruh perusahaan angkutan dan sebagainya supaya pada saat melewati jembatan itu agar memperkirakan tonase yang dibawa," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur, Raihansyah di Sampit, Sabtu.

Saat ini Jembatan Sei Lenggana di Jalan Jenderal Sudirman kilometer 21 Sampit masih dalam pengerjaan penggantian infrastruktur bangunan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Tengah.

Untuk sementara, arus lalu lintas dialihkan ke jembatan darurat atau sementara yang dibangun di sampingnya. Namun setidaknya sudah dua kali terjadi kerusakan jembatan tersebut sehingga sempat terjadi kemacetan panjang.

Kerusakan jembatan darurat itu karena tanahnya merupakan gambut dan terdapat sungai sehingga cukup labil. Selain itu, lantai jembatan memang dibuat sementara sehingga bisa rusak akibat tidak mampu menahan beban angkutan terlalu berat yang melintas di atasnya.

Saat kondisi seperti itu, arus lalu lintas di jalan yang merupakan bagian ruas Trans Kalimantan Poros Selatan yang menghubungkan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur dan Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat itu dialihkan ke jalan alternatif dengan melintasi jalan milik perusahaan perkebunan kelapa sawit. 

Baca juga: Disnakertrans Kotim gelar Job Fair 2025 tawarkan 598 lowongan pekerjaan

Jalan alternatif tersebut masuk di km 18 dari arah Sampit dan tembus di km 29 arah Pangkalan Bun. Ini cukup membantu mengurai kemacetan, khususnya untuk mobil-mobil kecil atau mobil keluarga. 

Namun, penggunaan jalan alternatif itu harus atas seizin pihak perusahaan karena mereka aset di lahan mereka, serta mencegah potensi terjadinya kebakaran lahan akibat banyak sebab jika jalan alternatif tersebut dibuka setiap saat.

Untuk itu, pembukaan jalan alternatif melintasi areal perkebunan kelapa sawit itu hanya dilakukan ketika jalan utama terjadi macet total. Jika Jalan Sudirman masih fungsional, maka jalan alternatif itu tidak dibuka.

Oleh karena itu, pengguna jalan, khususnya angkutan berat diimbau turut memperhatikan kondisi jembatan darurat agar tidak sampai terjadi kerusakan, hingga nantinya jembatan utama selesai dibangun. 

Informasi yang didapat, kata Raihan, saat ini jembatan darurat sudah bisa dilewati. Dia berharap tidak terjadi lagi kerusakan agar arus lalu lintas tetap lancar hingga jembatan utama selesai. 

"Kami bersama Dinas PU sudah meminta kepada pihak kontraktor untuk memperkuat jembatan sementara itu agar tidak rusak lagi. Tanahnya labil karena gambut, makanya harus diperkuat. Kami juga meminta truk angkutan untuk memperhatikan masalah ini dengan menyesuaikan muatan," demikian Raihansyah. 

Baca juga: Wabup Kotim sebut pentingnya sinergi untuk atasi persoalan sosial

Baca juga: Sampit Trade Expo 2025 ajang kebangkitan UMKM

Baca juga: Bapenda Kotim layani pembayaran pajak di arena Sampit Trade Expo


Pewarta : Norjani
Uploader : Admin 3
Copyright © ANTARA 2025