Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah meminta pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kotim masa bakti 2025-2029 yang baru dilantik sebagai garda terdepan dalam pelestarian warisan budaya, berupa pencak silat dengan mengamalkan nilai-nilai kearifan lokal, terutama falsafah Huma Betang.
“Kami berharap melalui IPSI maka pencak silat terus dibina, dilatih, dan dikenalkan kepada generasi muda agar tetap lestari dan dengan tetap menanamkan kearifan lokal di dalamnya,” kata Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kotim Masri di Sampit, Minggu.
Hal ini ia sampaikan dalam sambutannya pada acara pelantikan pengurus IPSI Kotim masa bakti 2025-2029 di Aula Jabal Rahmah di Kompleks Islamic Center Sampit, Jalan Jenderal Sudirman kilometer 3.
Pelantikan tersebut dipimpin oleh Ketua IPSI Kalteng Guntur Talajan dan dihadiri oleh Ketua KONI Kotim Alexius Esliter, ketua dan seluruh anggota Komisi III DPRD Kotim, serta perwakilan dari 17 perguruan silat di Kotim.
Masri menuturkan, pencak silat bukan hanya sebuah cabang olahraga, namun juga merupakan warisan budaya asli Indonesia yang harus dilestarikan. Di dalamnya terkandung nilai-nilai filosofis, jati diri, dan kearifan lokal yang tidak boleh hilang ditelan zaman.
Oleh sebab itu, melalui IPSI diharapkan agar pencak silat terus dibina, dilatih dan dikenalkan kepada generasi muda dengan tetap melibatkan kearifan lokal di dalamnya.
Salah satunya, Falsafah Huma Betang, yang mengajarkan kepada tentang kebersatuan, keharmonisan dan hidup dalam toleransi.
“Semangat inilah yang harus kita amalkan dalam organisasi, dalam kehidupan sehari-hari, serta dalam membangun Kotim yang maju dan bermartabat,” ucapnya.
Baca juga: HUT TNI momentum meningkatkan sinergitas menegakkan kedaulatan NKRI
Masri pun berharap, pengurus IPSI Kotim yang baru senantiasa menjaga nama baik organisasi dan juga nama baik daerah. Dengan menjadi pesilat yang berpendirian teguh, berakhlak mulia, serta menjunjung tinggi sportivitas.
Ia juga berpesan untuk terus berkarya dan mengharumkan nama Kotim di tingkat provinsi, nasional, bahkan internasional.
Pemerintah daerah akan selalu mendukung upaya-upaya dalam pengembangan olahraga dan pelestarian budaya. Namun, kunci utamanya ada pada kekompakan, semangat, dan kegigihan semua pihak.
“Marilah kita bersatu, berkolaborasi, dan bekerja sama untuk memajukan IPSI dan membangun generasi muda yang kuat jasmani, berkarakter, dan cinta tanah air,” pungkasnya.
Ketua IPSI Kalteng Guntur Talajan menyampaikan selamat dan turut berbangga atas dilantiknya Pengurus IPSI Kotim yang baru secara lancar dan khidmat. Ia juga berpesan agar kepengurusan baru mampu menjaga kerukunan, soliditas, dan budaya silat.
“Kami berharap pencak silat semua perguruan rukun dan damai. IPSI Kotim diharapkan menjadi rumah untuk perguruan silat kita untuk dapat membaur antara silat nasional dengan silat tradisional,” ujarnya.
Ia menambahkan, Kotim memiliki potensi yang cukup besar di cabang olahraga pencak silat. Pada Porprov XII Kalteng 2023 lalu, Kotim berhasil meraih juara umum di cabang olahraga pencak silat dengan raihan 7 medali emas, 6 perak dan 8 perunggu sehingga mewakili Kalteng pada PON XXI Aceh-Sumut.
Selain itu, terdapat 17 perguruan pencak silat yang bernaung di bawah IPSI Kotim, sehingga diharapkan dengan potensi tersebut cabang olahraga pencak silat di Bumi Habaring Hurung itu bisa ditingkatkan lagi kedepannya.
“Selanjutnya kami harapkan IPSI Kotim dapat menjadi IPSI yang solid, berprestasi, dan berbudaya. Tentunya ini bukan hanya sekadar harapan, tetapi juga perlu diupayakan melalui program yang dilaksanakan bersama oleh seluruh jajaran pengurus,” tandasnya.
Baca juga: Wabup Kotim ajak kader Gerindra jadi pelopor politik beradab
Ketua IPSI Kotim yang baru dilantik, Riskon Fabiansyah menyatakan komitmennya yang sejalan dengan tema pelantikan kali ini, yakni menjadikan IPSI Kotim sebagai Huma Betang bagi perguruan yang berhimpun menuju IPSI yang solid, berprestasi dan berbudaya.
“Tema itu kami ambil sesuai Falsafah Huma Betang dan dalam perjalanannya kami bertekad untuk bersama-sama, sebagaimana motto Kotim yaitu habaring hurung (bergotong-royong) untuk mengharumkan dan membawa prestasi terbaik untuk Kotim,” tuturnya.
Ia melanjutkan, setelah pelantikan ini pihaknya bersiap untuk menyongsong agenda olahraga besar di tahun depan, yakni Porprov XIII Kalteng yang akan dilaksanakan di di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar).
Pihaknya menargetkan untuk mempertahankan juara umum pada cabang olahraga pencak silat. Meskipun, hal tersebut tidak mudah karena Porprov sebelumnya pencak silat Kotim meraih 7 medali emas 6 perak, dan 8 perunggu, namun ia tetap optimis.
“Kami tetap optimis bersama jajaran pengurus IPSI yang baru dilantik dimana di dalamnya juga ada tokoh-tokoh pencak silat, seperti Dadang Siswanto dan Gusti Samsul, sehingga dengan kerja keras kita bersama mampu untuk mempertahankan predikat juara umum,” sebutnya.
Riskon menambahkan, IPSI Kotim melalui 17 perguruan silat yang tergabung di dalamnya juga telah melakukan pembinaan atlet muda. Pihaknya sudah aktif melakukan kaderisasi melalui kegiatan ekstrakurikuler di berbagai satuan pendidikan di Kotim.
Hal ini merupakan salah satu bentuk upaya dalam memajukan cabang olahraga pencak silat di Kotim. Kendati begitu, ia mengharapkan dukungan serius dari pemerintah daerah, khususnya terkait penganggaran.
Pemerintah daerah diharapkan bisa mengimplementasikan Perda Keolahragaan sehingga nantinya cabang olahraga yang ada di Kotim bisa terus eksis melahirkan atlet-atlet berprestasi demi mengharumkan nama baik daerah.
“Jika perda tersebut direalisasikan, bukan tidak mungkin kita bisa membawa event-event bertaraf nasional ke Kotawaringin Timur,” demikian Riskon.
Baca juga: Legislator Kotawaringin Timur soroti penataan kota
Baca juga: BKSDA Sampit lepas liarkan trenggiling temuan dari TPK Bagendang
Baca juga: Kobar United raih juara Gubernur Cup Zona Barat 2025