Barito Utara Kembangkan Kedelai 250 Hektare

id kedelai, pemkab barito utara

Barito Utara Kembangkan Kedelai 250 Hektare

Ilustrasi - Kedelai (www.antaranews.com)

Muara Teweh (Antara Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah mengembangkan komoditi kedelai di lahan seluas 250 hektare tersebar di desa Rimba Sari Kecamatan Teweh Tengah, Mampuak Kecamatan Teweh Timur dan Batu Raya Kecamatan Gunung Timang.

"Tanaman kedelai sangat cocok dikembangkan pada sejumlah desa eks transmigrasi daerah ini," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan Barito Utara, Setia Budi di Muara Teweh, Rabu.

Pengembangan kedelai ini merupakan salah satu upaya pemerintah pusat dalam penyediaan pangan guna mencukupi kebutuhan masyarakat di masa mendatang dan surplus kedelai sehingga peranan sektor pertanian dalam arti luas perlu dibangun.

Menurut dia, penanaman kedelai itu dijadwalkan pada Oktober atau November 2015 masing-masing desa seluas 100 hektare.

"Petani yang menanam kedelai ini mendapat bantuan sarana produksi dari pemerintah, sedangkan bibitnya diperoleh melalui swadaya masyatakat setempat," katanya.

Budi mengatakan, saat ini para petani di sentra tanaman kedelai tersebut diberi pelatihan selama lima hari yang dipusatkan di desa Rimba Sari Kecamatan Teweh Tengah pada akhir April 2015 ini.

Pelatihan masih berlangsung diikuti puluhan petani kedelai diantaranya bagaimana cara budidaya kedelai, pengamatan iklim dalam menghadapi musim tanam, program sekolah lapangan penyuluhan tanaman terpadu (SL-PTT) dan cara mengolah kedelai sampai pasca panen.

"Kita harapkan pengembangan tanaman kedelai yang sempat vakum pada beberapa tahun oleh pemerintah, dalam dua tahun ini para petani mulai bergairah menanam komoditi untuk meningkatkan perekonomian petani setempat," katanya.

Dia mengatakan, desa Batu Raya I dan Batu Raya II Kecamatan Gunung Timang merupakan salah satu desa yang mengembangkan komoditi ini punya prospek pasar yang menguntungkan bagi petani setempat, bahkan pembelinya datang dari luar daerah seperti Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

"Bibit dan saprodi kedelai ini merupakan bantuan dari pemerintah pusat dan provinsi," kata Budi.