Pangkalan Bun (ANTARA) - Terus melejitnya harga kedelai semakin memberatkan perajin tempe dan tahu di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, ditambah dengan naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.
"Sebulan hampir tiga kali kenaikan harga kedelai, dari harga Rp13000 terus naik Rp13.500 dan terakhir Rp14000, dan masih ada kemungkinan harga akan naik lagi," ujar pemilik rumah produksi tempe Harapan Bersama (HB), Tatan Rustandi di Pangkalan Bun, Jumat.
Dia mengeluhkan terus melonjaknya harga kedelai dari distributor di Surabaya. Menurutnya, harga kedelai saat ini mencapai Rp14.000 perkilogramnya.
Dikatakan Tatan, dengan terus melonjaknya harga kedelai di pasaran, memaksa dirinya juga ikut menaikkan harga jual tempe dan tahu. Hal tersebut dilakukannya untuk menyeimbangkan dengan biaya operasional produksi.
"Ya mau gimana lagi, terpaksa ikut kami naikkan juga, walau awalnya takut konsumen kecewa, misal harga tempe yang awalnya Rp6000, kami naikkan ke Rp7000," ujar pria yang sudah memproduksi tempe di Kobar sejak tahun 2015 tersebut.
Baca juga: Polres Kobar rutin periksa urine anggotanya
Dijelaskan Tatan, bahan baku yang ia gunakan merupakan kedelai impor dari Amerika yang dibelinya dari salah satu distributor di Jawa Timur. Hal tersebut karena hasil produksi kualitas kedelai impor lebih bagus.
"Memang kami menggunakan kedelai dari luar negeri. Dalam sehari kami memerlukan dua ton kedelai, dan sebelum adanya kenaikan BBM, harga kedelai kisaran Rp11.000 hingga Rp12.000," ujarnya lagi.
Tatan memastikan, walau harga bahan baku yakni kedelai terus meroket, tapi ia tetap menjaga kualitas hasil produksinya, dengan tidak mengurangi takaran dan ukuran tempe dan tahunya.
"Saat ini kami mempekerjakan 40 karyawan, dan kami berharap pemerintah mencarikan solusi untuk menekan harga kedelai yang terus melonjak, kalau seperti ini terus bisa gulung tikar kami nanti, dan berdampak di karyawan kami," demikian Tatan.
Baca juga: Lebih dari 24.000 jiwa terdampak banjir di Kobar
Baca juga: Anggota DPR RI dorong perusahaan bangun sumur resapan antisipasi banjir
Baca juga: Pemberian keterangan hasil investigasi, PT DLU serahkan kepada KNKT
Berita Terkait
Ini resep sate lilit tempe dan keciwis terasi sambal dari Chef Jordhy
Senin, 24 Juli 2023 7:13 Wib
Tempe sebagai rahasia kesehatan
Sabtu, 10 Juni 2023 21:19 Wib
Ahli gizi sarankan merebus tempe supaya nutrisi tidak hilang
Selasa, 25 April 2023 8:54 Wib
Tempe goreng jadi hidangan vegan tradisional terbaik keempat dunia
Senin, 24 April 2023 12:33 Wib
Jokowi coba keripik tempe kualitas ekspor dari pelaku UMKM
Sabtu, 14 Januari 2023 11:55 Wib
Penderita penyakit ginjal tak boleh makan tempe?
Jumat, 18 Maret 2022 8:54 Wib
Indonesia perlu pikirkan alternatif pengganti kedelai untuk tempe
Rabu, 2 Maret 2022 0:37 Wib
Puluhan pelajar di NTB keracunan makanan
Rabu, 20 Oktober 2021 22:44 Wib