Buntok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah mengembangkan kawasan tanaman hortikultura dan kedelai dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat dan menekan angka inflasi di wilayah setempat.
"Kawasan tanaman hortikultura dikembangkan berada di tiga desa di wilayah Kecamatan Dusun Selatan," kata Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura pada Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Barito Selatan, Aida Herawani di Buntok, Rabu.
Dia mengatakan tiga desa tempat pengembangan kawasan tanaman hortikultura tersebut yakni Desa Mangaris, Sababilah dan Pamangka.
"Adapun komoditas yang ditanam pada kawasan hortikultura itu di antaranya semangka, cabai, dan jagung," ucapnya.
Baca juga: Bapemperda DPRD Barsel konsultasikan raperda pajak dan retribusi daerah ke Kemendagri
Ia menjelaskan, pengembangan kawasan hortikultura itu dalam upaya meningkatkan pendapatan masyarakat sekaligus menekan angka inflasi khususnya di Kabupaten Barito Selatan.
Selain mengembangkan kawasan tanaman hortikultura pada tiga desa tersebut, pihaknya pada 2023 ini juga akan mengembangkan tanaman kedelai melalui Program Pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman (P3BT).
"Pengembangan benih kedelai tersebut akan dilaksanakan di dua desa yakni di wilayah Desa Palurejo dan Wayun, Kecamatan Gunung Bintang Awai," terang Aida.
Dikatakannya, melalui program pengembangan petani produsen benih tanaman tersebut, wilayah Barito Selatan diharapkan memiliki bibit tanaman kedelai.
"Kegiatan tersebut dalam upaya meningkatkan produksi unit pengelolaan kedelai yang dapat tersuplai dari daerah sendiri," tambah dia.
Disamping itu, menurut Aida, di Desa Palurejo ada memiliki unit pengolahan hasil kedelai, sehingga bahan bakunya bisa diperoleh dari wilayah Barito Selatan.
Dengan adanya program yang akan dilaksanakan ini juga kata dia, diharapkan, apabila kabupaten lain yang ingin menanam kedelai dapat mengambil benihnya dari wilayah Kabupaten Barito Selatan.
Baca juga: Bertemu kades se-Barsel, Teras Narang tegaskan akan selalu memberi edukasi