Syukurlah! Tarzan Bahaur Akhirnya Dievakuasi dari Hutan

id pulang pisau, tarzan bahaur, dinsosnakertrans pulpis, muhammad nor

Syukurlah! Tarzan Bahaur Akhirnya Dievakuasi dari Hutan

Tarzan Bahaur atau Mohamad Nor dievakuasi bersama Manusia Rantai yang bernama Samsul Bahri atau Yudi. Keduanya dievakuasi dari Desa Bahaur Hulu, Kecamatan Kahayan Kuala, untuk mendapatkan pengobatan di RSJ Kalawa Atei

Pulang Pisau (Antara Kalteng) - Nasib Tarzan Bahaur alias Mohamad Nor, yang sebelumnya hidup di pinggiran hutan Desa Batu Raya Kecamatan Kahayan Kuala Kabupaten Pulang Pisau, akhirnya dievakuasi dari dalam hutan.

"Kita sudah evakuasi dan sementara ini dikirim ke RSJ Kalawa Atei untuk diperiksa," kata Kepala Dinas Kesehatan  dr Muliyanto Budihardjo, Senin siang.

Dari hasil pemeriksaan kesehatan, terang dia, Mohamad Nor dalam keadaan normal. Namun kaki Tarzan masih belum bisa berjalan normal. Pihaknya juga berusaha memberikan pengobatan yang terbaik untuk pria berusia 26 tahun itu sesuai dengan instruksi Bupati H Edy Pratowo yang meminta penanganan cepat .

Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Satria During mengungkapkan untuk penanganan Tarzan ini,  pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak lainnya.  

Ia mengatakan, Tarzan dibawa ke RSJ Kalawa Atei. Apabila sudah mendapatkan pengobatan, kembali Tarzan dibawa ke pusat rehabilitasi Bina Luhur di Banjarbaru.

Dikatakan Satria During,  dari informasi yang diterimanya Tarzan tidak bisa berjalan dalam satu bulan terakhir ini. Untuk mencari makan, Tarzan harus ngesot karena mengalami kelumpuhan. Sebelum dievakuasi, rambut panjang milik Tarzan juga sudah dipotong.

Menurut dia, pihaknya juga akan membantu penanganan Mohamad Nor ini,  meski dalam tupoksinya Dinsosnakertrans tidak ada tugas untuk menangani orang yang mengalami keterbelakangan mental atau orang gila.

Proses evakuasi Tarzan Bahaur ini dikawal pihak kepolisian setempat dan dilepas oleh unsur Muspika setempat. Banyak warga sekitar yang merasa prihatin, karena keterangan yang didapat dari orang tua bertolak belakang dengan apa yang diketahui masyarakat.

Tarzan Bahaur sebelumnya manusia normal. Namun disebut-sebut oleh warga karena kejamnya ibu tiri, membuat mental Mohamad Nor menjadi seperti sekarang ini sejak diasingkan ke pinggiran hutan Desa Batu Raya sejak tahun 2013 lalu dengan kondisi gubuk yang sangat memprihatinkan.

Yang paling mengenaskan kisahnya dari cerita warga  setempatkepada ANTARA, bahwa selama satu tahun pada 2012 sejak Mohamad Nor kembali ke Desa Bahaur Hulu setelah sempat bekerja jadi buruh sawit di Palingkau Kabupaten Kapuas, hanya bisa makan kelapa saja. 

Warga sekitar rumah orang tua Mohamad Nor sendiri tidak ada yang berani menyebutkan nama untuk sumber berita itu dan hanya memilih diam. Namun dari teman bermain yang ditemui ANTARA, menyebutkan bahwa dulu Mohamad Nor anak yang rajin. Selain memiliki wajah yang ganteng dan berkulit putih,  pria tamatan MTsN ini cerdas juga pandai mengaji dan berperilaku baik dengan lingkungan sekitar.

"Dulu Nor pernah pacaran dengan anak saya. Orangnya ganteng sebelum diungsikan oleh orang tuanya," jelas seorang ibu yang tidak mau disebutkan namanya.

Baca Juga :