Agi Borneo Asal Barut Raih Runner-Up Gokart Asia

id agi borneo, gokart, Asia Max Challenge, bupati barut

Agi Borneo Asal Barut Raih Runner-Up Gokart Asia

Agi Borneo Juara Umum 2. (Istimewa)

Muara Teweh (AntaraKalteng) - Pegokart nasional asal Kabupaten Barito Utara, Akhmad Gunadi atau lebih dikenal dengan nama Agi Borneo berhasil meraih runner up di ajang Asia Max Challenge 2017 di Sirkuit Eliet Subway Kuala Lumpur Malaysia belum lama ini.
     
"Alhamdulillah, tetap bersyukur tahun ini mendapatkan gelar juara umum 2 Asia kelas Senior max," kata Bupati Barito Utara, Nadalsyah yang juga ayah kandung Agi Borneo di Muara Teweh, Selasa.
    
Menurut Nadalsyah, gelar juara umum 1 Asia sebenarnya sudah didepan mata jika tidak terjadi masalah teknis pada saat Pre-Final yang sangat berpengaruh terhadap point standing, karena hanya butuh finish di posisi 3 besar pada saat pre-final dan final untuk menjadi overall champion (juara umum).
     
"Kami tetap bersyukur hasil yang didapat Agi dan kami ucapkan terima kasih atas doa warga Barito Utara dan Kalteng pada umumnya hingga Agi meraih hasil yang terbaik tahun 2017 ini," katanya Nadalsyah.
     
Sementara pegokart nasional Agi Borneo mengatakan mengakhiri musim ini dengan cukup baik bagi saya dan team Mitra Barito Group Racing, saya dan team ingin berterimakasih kepada semua yg telah memberikan doa dan dukungannya pada balapan-balapan tahun ini.

"Khususnya kepada kedua orang tua saya dan kakak saya Lenny Dewita yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan penuh meskipun tidak dapat menyaksikan langsung tetapi doa dan dukungan mereka sangat berarti bagi keselamatan dan kelancaran balapan kami," kata Agi.

Remaja yang baru kuliah di salah satu perguruan tinggi di Jakarta ini menjelaskan dirinya menjadi yg tercepat pada sesi Qualifying Time Trial (QTT),  memulai balapan heat di posisi terdepan dan sempat mendominasi jalannya balapan hingga lap ke-9 namun turunnya hujan di pertengahan balapan membuat track menjadi basah (licin) yg menyebabkan gokart menjadi sulit untuk dikendalikan dan harus puas finish di posisi ke-2 pada saat heat 1, sehingga harus start di posisi ke-2 pada saat Pre-Final. 
     
Setelah start Pre-Final dilepas, posisi saya terus melorot ke paling belakang dikarenakan terjadinya masalah pada tali gas yg berpengaruh terhadap performa gokart dan harus menyelesaikan balapan lebih cepat dibandingkan pegokart lainnya. 
     
"Terjadinya masalah teknis pada Pre-Final yg membuat posisi start pada saat final race menjadi paling belakang, bukan akhir dari segalanya bagi saya dan team," ujarnya.