Bupati Sudarsono Minta Pabrik Kayu Dahulukan Kebutuhan Lokal Seruyan

id Bupati seruyan, Sudarsono, Pabrik Kayu

Bupati Sudarsono Minta Pabrik Kayu Dahulukan Kebutuhan Lokal Seruyan

Bupati Seruyan, Sudarsono. (Instagram.com/protokol_komunikasi_seruyan)

Kuala Pembuang (Antara Kalteng) - Bupati Seruyan, Kalimantan Tengah, Sudarsono meminta pabrik pengolahan kayu yang beroperasi di kabupaten tersebut mendahulukan pemenuhan kebutuhan kayu masyarakat lokal sebelum dikirim dan dijual ke luar daerah.

"Kita harus memastikan adanya pabrik kayu itu untuk mengakomodir kepentingan lokal dahulu baru luar daerah," kata Sudarsono di Kuala Pembuang, Selasa.

Dikatakan, secara teknis Pemkab Seruyan tidak punya kewenangan dalam menerbitkan izin pabrik kayu. Seperti izin operasional pabrik kayu yang berada di Desa Sungai Perlu, Kecamatan Seruyan Hilir sepenuhnya menjadi kewenangan Pemprov Kalteng.

Meski demikian Pemkab Seruyan bisa saja mengusulkan ke Pemprov Kalteng apabila operasional pabrik kayu itu tidak sesuai ketentuan serta mengabaikan kepentingan masyarakat lokal.

"Saya sudah perintahkan staf untuk mengawasi operasional pabrik kayu agar benar-benar memperhatikan kepentingan lokal," katanya.

Sementara, Anggota DPRD Seruyan Khairil Yadi menyoroti operasional pabrik kayu yang berada di Desa Sungai Perlu, Kecamatan Seruyan Hilir.

Dari hasil reses ke Desa Sungai Perlu operasional pabrik kayu tersebut berdekatan dengan wilayah Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP).

Meski operasional pabrik kayu tersebut sudah mengantongi izin dari Pemprov Kalteng, namun operasional pabrik kayu tersebut tetap dikhawatirkan merusak hutan yang ada di sekitarnya.

"Karena itu kita minta Pemkab Seruyan mengawasi pabrik kayu tersebut untuk memastikan operasionalnya berdasarkan ketentuan yang ada," katanya.

Pemkab juga perlu mengawasi produksi kayu yang dihasilkan dari pabrik harus mengakomodir kebutuhan masyarakat lokal, karena dari informasi masyarakat Desa Sungai Perlu kayu olahan pabrik itu disuplai ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

"Jangan sampai hutan di Seruyan dibabat dan habis untuk keperluan luar daerah sedangkan kebutuhan dalam daerah saja tidak tercukupi," katanya.