KNKT selidiki kecelakaan maut yang tewaskan 11 orang

id desa pundu,dishub kotim,fadlian noor,kecelakaan maut

KNKT selidiki kecelakaan maut yang tewaskan 11 orang

Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Tjilik Riwut km 32 Desa Pundu Kabupaten Kotim. Data sementara, 11 korban meninggal dunia dan tiga luka berat, Sabtu (3/2/18). (Foto Jurnalis Warga) (Foto Jurnalis Warga)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyelidiki kecelakaan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, yang menewaskan 11 jamaah pengajian asal Kalimantan Barat pada Sabtu (3/2) lalu.

"KNKT turun karena jumlah korban meninggal dalam kejadian itu cukup banyak. Penyelidikan dilakukan untuk mengetahui kronologis dan dugaan penyebab kecelakaan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur, H Fadlian Noor di Sampit, Senin.

Kecelakaan yang menyebabkan 11 korban meninggal dunia dan tiga orang luka berat itu menjadi perhatian pemerintah pusat. Selain jumlah korbannya banyak, yang menjadi sorotan adalah penggunaan armada yang dinilai bukan peruntukkannya mengangkut penumpang.

KNKT mengirim tim beranggotakan empat orang, yakni tiga investigator dan satu orang tenaga pembantu investigasi. Mereka akan melakukan penyelidikan di lokasi tabrakan di ruas jalan Transkalimantan Poros Selatan di Jalan Tjilik Riwut km 32 Desa Pundu Kecamatan Cempaga Hulu.

Tim investigasi kecelakaan lalu lintas angkutan jalan itu didampingi tiga pegawai Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur. Dinas Perhubungan hanya mendampingi, tidak terlibat jauh dalam hal teknis penyelidikan yang dilakukan tim KNKT.

Kepala Dishub Kotim H Fadlian Noor menerima tim dari KNKT yang akan menginvestigasi penyebab kecelakaan yang menewaskan 11 orang di Desa Pundu, Senin (5/2/2018). (Istimewa)

Sebelum melakukan investigasi di lapangan, tim dari KNKT berdiskusi dengan jajaran Dinas Perhubungan untuk menggali informasi awal. Informasi yang didapat menjadi bahan bagi tim dalam mengembangkan penyelidikan di lapangan.

"Kami belum tahu berapa lama tim bekerja karena semua tergantung kondisi di lapangan. Nanti hasil penyelidikan itu menjadi bahan pemerintah pusat dan pihak lain dalam menyikapi kejadian ini," ujar Fadlian usai bertemu tim dari KNKT.

Sabtu (3/2) pagi lalu, terjadi tabrakan antara truk bermuatan semen dari arah Palangka Raya menuju Sampit dengan mobil pikap dinaiki 14 orang merupakan jemaah pengajian dari Pontianak Kalimantan Barat yang hendak menuju Banjarmasin Kalimantan Selatan. Tabrakan terjadi di Jalan Tjilik Riwut km 32 Desa Pundu Kecamatan Cempaga Hulu.

Kejadian itu menyebabkan 11 korban meninggal dunia dan tiga harus dirujuk ke rumah sakit. Sebagian besar korban meninggal menderita luka bakar karena tabrakan menyebabkan mobil tersebut terbakar.

Fadlian mengaku sangat prihatin dan turut berduka atas kejadian itu. Namun dia juga mengingatkan, kejadian itu harus dijadikan pelajaran, khususnya terkait larangan penggunaan mobil bak terbuka untuk mengangkut penumpang.