Ini penyebab penerbangan tujuan Sampit sempat dialihkan ke Banjarmasin

id Gagal mendarat di sampit,Bandara h asan sampit,Nam Air,Cuaca buruk,Penerbangan terganggu,Kepala Dinas Perhubungan Kotim H Fadlian Noor

Ini penyebab penerbangan tujuan Sampit sempat dialihkan ke Banjarmasin

Kepala Dinas Perhubungan Kotim H Fadlian Noor saat memantau aktivitas Bandara H Asan Sampit, belum lama ini. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit Ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Selasa pagi sempat terkendala cuaca, meski tidak berlangsung lama.

"Tadi saya dapat informasi dari maskapai Nam Air tetap berangkat, namun pesawatnya dialihkan ke Banjarmasin sambil menunggu cuaca Sampit membaik. Setelah itu mereka kembali ke Sampit," kata Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur, H Fadlian Noor di Sampit, Selasa.

Selasa pagi, Sampit memang sempat diselimuti kabut embun cukup tebal. Jarak pandang di darat memang tidak terlalu terganggu, namun diduga cukup berpengaruh terhadap jarak pandang di udara.

Untuk menghindari tabrakan di jalan, warga tetap menyalakan lampu kendaraan mereka. Kabut embun mulai berkurang dan berangsur hilang sekitar pukul 06.30 WIB.

Namun kondisi ini ternyata cukup berpengaruh terhadap jarak pandang di udara. Akhirnya, pesawat rute Surabaya-Sampit yang seharusnya mendarat di Bandara Haji Asan Sampit sekitar pukul 07.30 WIB, dialihkan sementara ke Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, sambil menunggu cuaca di Sampit membaik.

"Tadi awannya rendah sekali makanya tidak mereka paksakan. Tapi semua aman. Intinya, hanya ada kendala cuaca sedikit. Mudah-mudahan tidak ada gangguan lagi," kata Fadlian.

Fadlian mengapresiasi koordinasi yang baik antara seluruh insan perhubungan. Sinergitas yang bagus ini diharapkan dapat mendukung kelancaran pelayanan transportasi kepada masyarakat.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Haji Asan Sampit, Nur Setiawan membenarkan kejadian itu. Pagi tadi awan di sekitar Bandara Haji Asan Sampit memang cukup rendah.

"Benar, pagi tadi ada pesawat tidak dapat mendarat di Bandara Haji Asan dan dialihkan ke Banjarmasin. Tinggi dasar awan saat akan mendarat hanya berkisar 400 sampai 600 feet atau 125 sampai 200 meter dari permukaan. Sebernarnya ketinggian 600 feet bisa mendarat, namun dimungkinkan pada saat akan pendaratan, awan rendah ini sangat luas yang menyebabkan pilot tidak dapat melihat landasan," kata Nur Setiawan.

Saat ini kondisi cuaca Sampit sudah kembali cerah. Aktivitas penerbangan di Bandara Haji Asan Sampit diharapkan tidak sampai terganggu lagi.